Daftar Isi:
Sebagai seorang pemrogram, salah satu hal yang paling menyenangkan dan sekaligus menantang adalah mengikuti perkembangan teknologi yang sangat Segera. Nyaris setiap tahun, selalu muncul Hasil karya baru dalam dunia pemrograman, mulai dari framework, bahasa pemrograman, runtime, teknologi semikonduktor, metoda dan teknik, dan yang paling mutakhir Demi ini adalah kecerdasan buatan (AI).
Baca juga tips belajar coding Kepada pemula
Misalnya perkembangan teknologi
Salah satu Misalnya teknologi terbaru adalah bun, sebuah JavaScript runtime baru yang mengklaim sebagai yang tercepat dibandingkan dengan node.js dan deno.js. Misalnya selanjutnya adalah pemanfaatan kecerdasan buatan, antara lain Kepada code generation assistant (GitHub Copilot salah satunya), pembuatan gambar digital (midjourney misalnya), dan yang relatif baru adalah transformasi gambar prototipe menjadi perangkat lunak (tldraw, flutterflow).
Pesatnya perkembangan ini memang menantang, tapi di sisi yang lain, Bisa menimbulkan kelelahan atau fatigue dan Kalau Tak dikelola dengan Berkualitas Bisa berujung pada burnout.
Lampau bagaimana caranya mengikuti perkembangan teknologi dengan lebih sehat? Kita Bisa memulai dengan beberapa pola pikir sederhana yang Bisa membantu Kepada membatasi kita agar Tak terjebak ke dalam lingkaran hype dan buzzword.
Pahami permasalah yang Ingin dipecahkan
Perubahan adalah keniscayaan dan kita harus bijak dalam menanggapinya. Dengan semakin besarnya kapasitas komputasi yang tersedia, pengembang perangkat lunak lebih bebas mengeksplorasi ide dan gagasan Kepada memecahkan sebuah masalah, yang berujung pada sebuah teknologi/teknik/framework baru yang lebih Berkualitas dari sebelumnya.
Di sisi yang lain, kita harus paham Kalau teknologi adalah alat Kepada memecahkan sebuah masalah, bukan sebaliknya.
Ketika mempelajari teknologi baru, hal pertama yang perlu kita Paham adalah masalah apa yang dipecahkan sehingga Bisa Pas guna dan Pas sasaran dalam aplikasinya nanti.
Implementasi teknologi di sebuah organisasi itu sangat kontekstual. Kontekstual dalam hal ini adalah kondisi organisasi pada Demi itu, dimana Unsur-Unsur pengambilan keputusan Bisa sangat Variasi, mulai dari yang teknis Tiba yang non teknis: kemampuan tim, jumlah tim, jumlah anggaran, preferensi pengambil keputusan, dan lain-lain.
Jadi, yang perlu kita rumuskan terlebih dahulu adalah masalah apa yang Ingin dipecahkan bukan teknologi apa yang sepertinya menarik Kepada diimplementasi.
Kalau kita berangkat dari teknologi yang Ingin digunakan, besar kemungkinan implementasinya Tak Bisa berjalan dengan Berkualitas atau bahkan berhenti di tengah jalan.
Jangan lupakan pengetahuan yang mendasar
Teknologi adalah hasil Pengulangan yang dilakukan secara Lalu-menerus. Banyak teknologi baru yang sebenarnya melakukan hal yang sama dengan apa yang sudah Terdapat tetapi dengan pembaruan di beberapa sisi atau komponen agar lebih efisien, Tetapi kebanyakan hal-hal yang Esensial sebagai komponen dasarnya Tak akan banyak berubah.
Sebuah web framework, misalnya, biasanya terdiri atas controllers, routers, template renderer, dan http server. Kalau kita Paham Langkah kerja masing-masing komponen tersebut, kita dapat Membikin model mental yang akan sangat membantu dalam mempelajari teknologi baru yang serupa dengan lebih mudah. Belajar tentang hal-hal Esensial adalah kunci.
Unlearn dan relearn
Kadang, Kepada belajar ulang (relearn) kita perlu Kepada belajar menghapus apa yang sudah kita pelajari (unlearn) terlebih dahulu. Tanpa proses penghapusan itu, kita Bisa terperangkap ke dalam bias Kepada memasukkan pengetahuan baru ke dalam model mental yang Terdapat Demi ini. Tak Terdapat yang salah dengan proses itu dan kita pun sering melakukannya, Tetapi kita kehilangan kesempatan Kepada berlatih menghadapi masa depan yang membutuhkan satu set model mental yang baru.
Proses belajar, menghapus pembelajaran, dan belajar kembali melatih kita Kepada Bisa bertahan dan beradaptasi di dunia yang Bergerak dan berkembang. Dalam siklus pembelajaran tersebut, proses Kepada menghapus apa yang sudah kita pelajari adalah yang paling susah penerapannya, karena secara Biasa kita Tak dibekali kemampuan itu di pendidikan formal yang Terdapat.
Dr Margie Warrell dalam artikelnya di forbes.com mengemukakan beberapa pendekatan Kepada membantu meninggalkan pembelajaran yang sudah kita punyai:
- Selalu tantang model mental yang kita punya, buang Opini-Opini awal yang kita punya
- Lebih banyak bertanya, dahulukan keingintahuan daripada kepintaran. Batas pengetahuan kita adalah pertanyaan-pertanyaan kita, semakin banyak pertanyaan maka semakin banyak pula kita mencari Paham jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu
- Selalu coba Menonton tantangan/persoalan dengan sudut pandang yang berbeda. Misalnya dengan pandangan layaknya kita Menonton persoalan itu Kepada pertama kali atau coba membayangkan Kalau kita di masa depan Menonton kembali masalah tersebut, apakah kita akan Menonton sesuatu secara berbeda?
- Tetap rendah hati, jangan merasa pintar apalagi paling pintar, dan menerima segala ketidaknyamanan dari perubahan
Proses di atas sangat Berfaedah bagi kita pemrogram yang sedang belajar sebuah teknologi dengan paradigma yang berbeda dari apa yang kita sudah kuasai Demi ini. Misalnya pemrograman fungsional dimana Langkah pandang terhadap masalah akan sangat berdeda dengan pemrograman prosedural yang imperatif. Proses belajarnya mungkin akan lebih mudah Kalau kita mulai dari gelas Hampa daripada berisi.
Model V-Shaped: Kepada sukses kita Tak perlu menguasai Sekalian
Kita Tak perlu menjadi Ahli di banyak hal, kita hanya perlu mendalami beberapa kemampuan teknis dengan kedalaman yang cukup dan satu-dua hal yang kita pilih Kepada diperdalam Tiba kita Betul-Betul menguasainya. Selebihnya, kita Bisa menjadi generalis yang cukup Paham sekilas saja.
Di kalangan praktisi, model ini dikenal dengan Julukan V-Shaped. Misalnya, seorang pemrogram Ahli dalam pembuatan sebuah sistem dengan bahasa pemrograman dan sistem basis data tertentu Tiba dengan Langkah deployment-nya. Selain itu dia juga Bisa menerapkan managemen infrastruktur di penyedia layanan cloud, dia faham dan Bisa Membikin alur rekayasa data (data engineering) agar data dari sistem yang sudah dibangun Bisa dianalisa lebih lanjut dengan alat yang tersedia.
Sebagai tambahan, dia Paham secara garis besar tentang container scheduler, analisis data, dan pemanfaatan kecerdasan buatan dan konsep dasarnya.
Dalam model V-Shaped ini, salah satu hal yang ditekankan adalah kita harus tetap mengembangkan kemampuan dan pengetahuan agar semakin dalam dan lebar seiring waktu berjalan. Hal ini Bisa dilakukan dengan berbagai Langkah, misalnya mengikuti kursus online, berlangganan newsletter teknologi, membaca Kitab atau bergabung dengan komunitas online.
Kredit gambar: Jeroen Kraaijenbrink
Radar Teknologi
Dalam proses belajar teknologi baru, kita sering merasa bingung dan “hilang arah”. Kalau diibaratkan sebuah kapal, kita perlu sebuah metode Kepada membantu mengemudikan kapal agar Bisa Tiba ke tujuan dan Tak tersesat atau terseret arus. Kita butuh sebuah radar yang Bisa digunakan Kepada memetakan lautan agar Bisa Tiba ke daratan. Toughworks, sebuah konsultan teknologi terkemuka, Membikin sebuah metode yang disebut sebagai radar teknologi (technology radar) spesifik Kepada kebutuhan itu — mengidentifikasi dan mengevaluasi teknologi yang Krusial menurut kita.
Radar teknologi terdiri dari dua komponen Primer Adalah kuadran dan lapisan lingkaran. Kuadran menunjukkan kategori dari hal yang dievaluasi, apakah itu teknik, peralatan atau perangkat, platform, atau terkait bahasa dan framework. Lapisan lingkaran layaknya pada radar sesungguhnya Adalah menandakan mana yang terdekat dengan kita, dalam hal ini yang terdalam adalah yang terdekat Kepada diadopsi. Terdapat empat lapis lingkaran Adalah:
- adopt: menandakan bahwa hal-hal yang Terdapat didalam lingkaran ini Bisa digunakan sesuai dengan penggunaannya
- trial: layak Kepada dikejar, Krusial Kepada Bisa Paham bagaimana membangun kemampuan di hal ini, Bisa dengan Membikin proyek dengan kompleksitas yang cukup
- assess: layak Kepada dieksplorasi dengan tujuan Kepada mencari Paham imbas dari hal ini ke apa yang sudah Terdapat di organisasi kita atau apa yang sudah kita pernah buat
- hold: lanjutkan dengan hati-hati
Teknologi radar ini adalah metode yang Bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan kita Berkualitas Kepada perorangan maupun organisasi.
Misalnya kita hendak mengevaluasi sebuah pustaka pengembangan web, sebut saja htmx. Pertama kita masukkan ke dalam kuadran Language and Frameworks di lingkaran assess. Pada proses ini kita membaca dokumentasi yang tersedia Lampau catat pros dan cons-nya dan timbang apakah dia memenuhi kebutuhan atau Tak. Kalau Tak, kita Bisa masukkan ke hold.
Kalau Rupanya memang Terdapat prospek Kepada kita Guna, proses selanjutnya adalah mencoba teknologi itu (trial) di aplikasi yang sederhana serperti aplikasi todo list atau versi sederhana dari sistem yang akan kita buat nanti. Kita perlu catat bagaimana proses penggunaannya termasuk Sekalian tantangan dalam proses implementasinya, developer experience-nya, dan juga keunggulannya dibangingkan yang lain. Dari proses ini kita akan punya gambaran apakah htmx ini Bisa kita adopsi atau kita masukkan ke hold karena, misalnya, developer experience dan komunitasnya Lagi kurang.
Dengan mendokumentasikan tiap prosesnya, kita akan mempunyai wawasan yang Bisa menghindarkan kita dari hype-driven-development yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan.
Hasil
Kita akan Lalu dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang makin deras dan kunci Kepada mengarunginya adalah adaptabilitas dan bijak dalam penggunaanya. Kepada menjadi bijak, kita butuh pengetahuan, dan tak jarang kita perlu Kepada menghapus atau meninggalkan apa yang sudah kita pelajari agar kita Bisa belajar ulang Kepada mendapatkan pemahaman yang lebih Berkualitas.
Menjadi pembelajar seumur hidup adalah esensi Kepada tetap Bisa bertahan dan relevan di belantara kebaruan teknologi.