Akademi Manajemen Informatika

Material Requirement Rencana (MRP) adalah suatu metode manajemen yang vital dalam mengelola rantai pasokan dan produksi sebuah perusahaan.

Dengan menggunakan MRP, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Lantas, apa sajakah metode dari MRP? Seperti apa contohnya? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut!

Apa itu Material Requirement Rencana?

Material Requirement Rencana (MRP) adalah sistem yang membantu perusahaan mengelola inventaris dan produksi mereka dengan lebih efektif.

Lebih lanjut, MRP adalah sistem yang digunakan pada industri manufaktur. Perusahaan menggunakan material requirement Rencana Demi mengestimasi keperluan jumlah bahan baku Begitu produksi dan jadwal pengiriman. 

Ini melibatkan perencanaan kebutuhan bahan mentah, komponen, dan Spesies cadang yang diperlukan Demi memenuhi jadwal produksi.

Dengan menerapkan MRP, perusahaan dapat menghindari penumpukan inventaris yang Tak perlu, meminimalkan biaya penyimpanan, dan memastikan bahwa bahan-bahan yang diperlukan selalu tersedia Betul waktu.

Fungsi Material Requirement Rencana

Material requirement Rencana Mempunyai beberapa fungsi kunci yang memainkan peran Krusial dalam mengelola produksi dan persediaan suatu perusahaan.

Berikut adalah beberapa fungsi Penting dari material requirement Rencana:

1. Perencanaan Produksi

MRP memungkinkan perusahaan Demi merencanakan produksi berdasarkan permintaan pelanggan dan persediaan yang tersedia.

Dengan Mempunyai gambaran Terang tentang kebutuhan bahan, perusahaan dapat mengatur jadwal produksi dengan lebih Presisi.

2. Manajemen Persediaan

Salah satu fungsi Penting MRP adalah membantu perusahaan mengelola persediaan mereka dengan efisien. Dengan menghitung kebutuhan Kudus dan mengidentifikasi Ketika dan berapa banyak bahan yang diperlukan, perusahaan dapat menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.

3. Optimalkan Penggunaan Sumber Daya

Dengan mengetahui dengan Betul berapa banyak bahan yang diperlukan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, termasuk tenaga kerja, mesin, dan fasilitas produksi.

4. Mengurangi Biaya Produksi

Dengan menghindari kelebihan persediaan dan mengoptimalkan penggunaan bahan-bahan, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan. Ini termasuk pengurangan biaya penyimpanan, biaya pengelolaan persediaan, dan biaya produksi secara Lazim.

Baca Juga: Penerapan Sistem Informasi Manufaktur Demi Mengelola Bisnis

Komponen Material Requirement Rencana

MRP Mempunyai beberapa komponen yang membantu jalannya kerja sistem. Berikut adalah beberapa komponen yang digunakan dalam MRP:

Ilustrasi material requirement planning
Ilustrasi Material Requirement Rencana (from Freepik)

1. Bill of Materials

BOM adalah daftar lengkap Seluruh komponen, sub-assembly, dan bahan mentah yang diperlukan Demi memproduksi suatu produk. Ini berfungsi sebagai dasar proses MRP

2. Master Production Schedule (MPS)

MPS adalah rencana rinci yang menguraikan jadwal produksi Demi periode tertentu, biasanya mencakup beberapa minggu atau bulan. Ini memperhitungkan permintaan pelanggan, inventaris yang tersedia, dan kapasitas produksi. 

3. Catatan Status Inventaris

Catatan ini memberikan informasi real time tentang jumlah setiap item yang Terdapat dalam stok. Data ini sangat Krusial Demi menghitung kebutuhan Kudus.

READ  Apa Itu Tipografi, Fungsi dan Tips Kepada Desain Software

4. Surat Pesanan Pembelian

Surat pesanan dibuat berdasarkan kebutuhan yang diuraikan dalam MRP. Surat pesanan ini dikirimkan kepada pemasok Demi memastikan pasokan bahan Betul waktu.

5. Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas melibatkan penilaian kapasitas produksi perusahaan Demi memastikan selaras dengan jadwal produksi yang diuraikan dalam MPS.

Metode Kerja MRP

Perangkat lunak MRP (Material Requirement Rencana) mengumpulkan data dari Bill of Materials, Adalah daftar Seluruh bahan baku, subassemblies, dan komponen Krusial lainnya yang diperlukan Demi memproduksi suatu barang, lengkap dengan jumlah yang dibutuhkan.

Selain itu, perangkat lunak MRP juga memanfaatkan informasi inventaris dan jadwal produksi Penting Demi menghitung kebutuhan bahan baku serta waktu pemanfaatan bahan baku tersebut selama proses produksi berlangsung.

Metode ini sangat efektif Demi berbagai jenis perusahaan manufaktur, termasuk manufaktur diskrit (seperti pabrik mobil, alat perkakas, dan sejenisnya) dan manufaktur proses (misalnya pabrik makanan dan minuman, pabrik kimia, dan lainnya).

Hal ini menjadi Dalih mengapa banyak perusahaan manufaktur di seluruh dunia menerapkan metode ini. Pada awalnya, perencanaan kebutuhan material menggunakan komputer mainframe Demi mengelola informasi dari Bill of Materials Demi produk tertentu, yang kemudian diubah menjadi rencana pembelian dan rencana produksi.

Beberapa tahun kemudian, perangkat lunak MRP menambahkan fitur umpan balik yang memudahkan manajer produksi Demi melakukan perubahan atau pembaruan langsung ke dalam sistem.

Seiring berjalannya waktu, sistem perencanaan kebutuhan material Maju berkembang dan kini dapat terintegrasi dengan bidang pemasaran, keuangan, hingga sumber daya Mahluk dalam proses perencanaan produksi. Karena kompleksitasnya, perencanaan kebutuhan material pada tahap ini sering disebut sebagai MRP II.

Metode MRP (Material Requirement Rencana)

MRP adalah sistem yang bekerja dengan mengidentifikasi kebutuhan bahan mentah, komponen, dan Spesies cadang yang diperlukan Demi memenuhi jadwal produksi.

Berikut adalah metode MRP Material Requirement Rencana yang Lazim diterapkan:

1. Identifikasi Kebutuhan

Pertama, perusahaan harus mengidentifikasi Seluruh bahan mentah, komponen, dan Spesies cadang yang diperlukan Demi memproduksi barang jadi. Ini termasuk segala hal mulai dari bahan mentah dasar hingga komponen lebih kompleks.

2. Perhitungan Kebutuhan Kudus

Dengan menggunakan BOM dan MPS, MRP menghitung kebutuhan Kudus Demi setiap komponen. Ini dilakukan dengan mengurangi persediaan Begitu ini dari total kebutuhan.

3. Pemesanan Bahan

Setelah kebutuhan Kudus dihitung, MRP akan menghasilkan daftar pesanan pembelian Demi bahan-bahan yang diperlukan. Pesanan ini dikirim ke pemasok Demi memastikan pasokan Betul waktu.

4. Pemantauan Persediaan

Proses MRP membutuhkan pemantauan dan penyesuaian Maju-menerus. Perusahaan perlu memantau status persediaan dan memperbarui rencana produksi Apabila Terdapat perubahan dalam permintaan atau pasokan.

5. Pengkajian dan Perbaikan

Setelah implementasi, Krusial Demi mengevaluasi kinerja MRP secara teratur dan melakukan perbaikan Apabila diperlukan. Hal ini termasuk memastikan bahwa data yang dimasukkan Presisi dan bahwa perangkat lunak MRP bekerja secara optimal.

READ  Pengertian, Tujuan, 7 Fungsi, Skill dan Karir

Baca juga: Property Management System: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Aplikasinya

Perbedaan MRP dan ERP

MRP dan ERP adalah singkatan yang Mempunyai pengucapan serupa dan keduanya digunakan dalam industri manufaktur. Tetapi, terdapat beberapa perbedaan Krusial antara kedua sistem ini.

Perbedaan paling mencolok antara MRP dan ERP adalah bahwa MRP merupakan perangkat lunak yang berdiri sendiri dengan Pusat perhatian pada modul dan fitur manufaktur, sedangkan ERP Mempunyai kemampuan Demi terintegrasi dengan perangkat lunak lain seperti HR (Human Resources), POS (Point of Sales), dan lainnya.

Karena ERP dapat dimanfaatkan oleh berbagai departemen dan Mempunyai alur kerja yang lebih kompleks, sistem ini sangat cocok Demi bisnis yang sudah mencapai ukuran menengah hingga besar. Secara Lazim, ERP Pandai mendukung berbagai jenis industri, bukan hanya sektor manufaktur.

Tahapan Material Requirement Rencana

Berikut adalah empat tahap dasar dalam MRP yang harus diperhatikan.

1. Membikin Perkiraan dan Kebutuhan Bahan

Tahap pertama dalam implementasi sistem MRP adalah mengidentifikasi permintaan pelanggan. Dengan Metode ini, perusahaan dapat menganalisis kebutuhan atau hal-hal yang diperlukan Demi memenuhi permintaan tersebut.

    Pada tahap ini, sistem MRP akan membagi permintaan menjadi dua kategori: bahan baku dan komponen tertentu. Dengan menggunakan fitur bill of material, perusahaan dapat mengakses daftar bahan mentah, rakitan, dan komponen yang diperlukan.

    2. Membandingkan Permintaan dengan Persediaan dan Mengalokasikan Sumber Daya

    Setelah melakukan perkiraan permintaan dan menerima masukan dari konsumen, daftar permintaan akan dibandingkan dengan persediaan yang Terdapat. Selanjutnya, inventaris yang sudah Terdapat akan didistribusikan ke titik-titik persediaan. Dengan demikian, perangkat lunak MRP dapat mengatur alokasi sumber daya perusahaan secara efektif.

    3. Penjadwalan Produksi

    Tahap Krusial lainnya dalam penerapan sistem MRP adalah menghitung jumlah waktu dan tenaga yang dibutuhkan Demi menyelesaikan proses manufaktur. Biasanya, perusahaan menetapkan batas waktu agar produksi dapat diselesaikan sesuai dengan permintaan konsumen.

      Setelah bahan mentah diolah menjadi produk, Tetap Terdapat tahapan pengiriman sebelum produk Tamat kepada konsumen. Oleh karena itu, ketepatan waktu dalam produksi adalah Elemen yang sangat Krusial dalam proses ini.

      4. Pemantauan Proses Produksi

      Kualitas produk menjadi prioritas Penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, pemantauan terhadap proses produksi sangat Krusial Demi mendeteksi kemungkinan-kemungkinan yang Tak sesuai Asa.

        Tujuannya adalah Demi meningkatkan kualitas produk. Perangkat lunak MRP Tak hanya dapat memberi peringatan kepada manajer secara Mekanis Apabila Terdapat proses yang Tak memenuhi standar, tetapi juga dapat memberikan rekomendasi Demi merencanakan penyelesaian sesuai dengan tenggat waktu produksi.

        Teladan Material Requirement Rencana 

        Ilustrasi material requirement planning
        Ilustrasi Material Requirement Rencana (from Freepik)

        Mari kita lihat Teladan material requirement Rencana dalam sebuah perusahaan manufaktur sepatu di Indonesia, Adalah perusahaan sepatu Maju Jaya.

        READ  Aplikasi Invoice: Rekomendasi dan Keuntungan Menggunakannya

        Perusahaan sepatu Maju Jaya adalah produsen sepatu terkemuka di Indonesia. Perusahaan menghasilkan berbagai jenis sepatu, termasuk sepatu olahraga, sepatu formal, dan sandal.

        1. Identifikasi Bahan-Bahan Penting

        • Kulit sintetis dan kulit Asal
        • Sol karet
        • Kain lapis dalam
        • Benang dan perekat

        2. MPS dan BOM

        • Master Production Schedule (MPS) mereka menentukan bahwa Demi bulan ini, mereka harus memproduksi 10.000 pasang sepatu olahraga.
        • Bill of Materials (BOM) Demi sepatu olahraga mencakup: 1 pasang kulit sintetis, 1 sol karet, 0,5 meter kain lapis dalam, 10 meter benang, dan perekat secukupnya.

        3. Pengumpulan Data

        Data diambil dari inventaris Begitu ini: 

        • 2.000 pasang kulit sintetis
        • 3.000 sol karet
        • 500 meter kain lapis dalam
        • 15.000 meter benang dan perekat yang mencukupi.

        4. Perhitungan Kebutuhan Kudus

        Misalkan, Demi memproduksi 10.000 pasang sepatu olahraga, mereka membutuhkan 10.000 pasang kulit sintetis, 10.000 sol karet, 5.000 meter kain lapis dalam, 100.000 meter benang, dan perekat sesuai kebutuhan.

        5. Penjadwalan Produksi

        Berdasarkan kebutuhan Kudus dan kapasitas produksi mereka, Maju Jaya menjadwalkan produksi sepatu olahraga selama bulan ini.

        6. Pemesanan Bahan

        MRP menghasilkan daftar pesanan pembelian, termasuk:

        • 8.000 pasang kulit sintetis
        • 7.000 sol karet
        • 4.500 meter kain lapis dalam
        • 90.000 meter benang
        • Perekat sesuai kebutuhan

        7. Pemantauan dan Penyesuaian

        Tim produksi dan manajer persediaan Maju memantau tingkat inventaris dan kemajuan produksi sepanjang bulan. Apabila terjadi perubahan dalam permintaan atau pasokan, mereka menyesuaikan jadwal produksi dan pesanan bahan.

        8. Pengkajian Kerja

        Akhir bulan, Maju Jaya mengevaluasi kinerja MRP. Mereka menilai apakah produksi berjalan sesuai rencana, apakah persediaan bahan terjaga dengan Berkualitas, dan apakah biaya produksi terkendali.

        Baca Juga: Mengenal Pengertian, Tujuan, Jenis Hingga Aplikasi Proses Manufaktur

        Itulah dia ulasan lengkap mengenai material requirement Rencana. Pada intinya, MRP adalah suatu metode Demi merencanakan serta mengelola produksi dan persediaan suatu perusahaan.

        Dengan menerapkan MRP dengan Berkualitas, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi mereka, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.

        Jadi, dapat disimpulkan bahwa material requirement Rencana (MRP) adalah Teladan perencanaan yang Krusial dalam dunia bisnis.

        Berbicara tentang perencanaan dalam dunia bisnis, kita Tak Dapat mengabaikan pentingnya perencanaan yang Betul dalam pengembangan situs web atau aplikasi.

        Pasalnya, sebuah situs web dan aplikasi yang sukses memerlukan perencanaan matang, desain menarik, dan implementasi yang cermat.

        Nah, Apabila Anda membutuhkan jasa pembuatan website atau aplikasi Demi kebutuhan bisnis, Sandi Dharma dapat menjadi solusinya!

        Sandi Dharma menawarkan solusi di bidang pembuatan website dan aplikasi yang Dapat digunakan Demi kebutuhan perusahaan Anda.

        Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu Demi mengunjungi situs web Sandi Dharma sekarang juga, ya!