Akademi Manajemen Informatika

Software development merupakan istilah yang Enggak asing bagi setiap developer atau seorang programmer khususnya dalam Membangun sebuah aplikasi atau website. Istilah ini sangat Krusial dan dibutuhkan setiap Membangun sebuah produk. Di dalam sebuah perusahaan maupun startup yang bergerak di bidang IT setiap hari akan berhubungan dengan yang namanya software development.

Dalam artikel ini, kami akan mengenalkan lebih dalam apa itu software development hingga metode pengembangan dari suatu software. Dalam pembuatan sebuah perangkat lunak, Niscaya dibutuhkan sebuah manajemen dalam pengembangan aplikasi dimulai dari awal penyusunan hingga proses deploy dan perawatan. 

Seperti kata pepatah: “Tak kenal, maka tak sayang”, sebelum masuk pada penjelasan lebih dalam mengenai pengembangan perangkat lunak, anda harus mengenal terlebih dahulu apa itu software development. Sehingga anda akan lebih paham mengenai konsep dan tujuan dari pengembangan software.

Apa Itu Software Development

Ilustrasi proses pembuatan software dengan menggunakan bahasa pemrograman
Software Development © Unsplash

Nah, Demi mengerti lebih dalam mengenai software development. Alangkah lebih Bagus Demi mengenal terlebih dahulu mengenai pengertian dan fungsinya. Berikut merupakan penjelasan dari kedua poin tersebut.

Dalam segi bahasa, software development adalah pengembangan sebuah perangkat lunak. Selanjutnya menurut istilah, merupakan proses pengembangan sebuah aplikasi perangkat lunak yang dijalankan secara sistematis sehingga menghasilkan sebuah produk yang Bagus dan berkualitas. 

Di dunia developer sendiri, istilah ini sering disebut dengan Software Development Life Cycle (SDLC). SDLC sendiri merupakan siklus hidup dari pengembangan software.

Tujuan dari penggunaan SDLC sendiri adalah Demi membangun sebuah sistem informasi yang direncanakan dengan Bagus agar memenuhi Sasaran produk yang akan dirilis. 

Fungsi Software Development

Setelah mengenal pengertian, saatnya Demi mengetahui fungsi dari penggunaan software development. Pada bagian ini kami Enggak akan menjelaskan panjang lebar. Akan tetapi, kami akan memfokuskan pada beberapa titik sehingga anda dapat memahami lebih mudah tujuan dari penggunaan SDLC sendiri. 

Fungsi yang pertama adalah Demi membantu komunikasi antar tim developer dalam pengembangan aplikasi. Hal ini sangatlah Krusial, karena Demi mengurangi terjadinya miss communication antar tim. 

Misalnya dari sisi UI/UX Designer, menjalankan tugas Demi Membangun rancangan awal desain sebuah website. Kemudian, pada sisi front end developer dapat menjalankan tugas nya Demi Membangun tampilan sebuah website dari hasil rancangan desain murni dari UI/UX Designer. Dan dari sisi back end dapat mengurus bagian database dan server Demi dipakai oleh front end.  

Jadi, komunikasi antar tim disini sangat dibutuhkan agar proses pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan Bagus dan terarah. Selanjutnya pada fungsi kedua, Demi memberikan tampilan yang Jernih mengenai input dan output dalam berbagai tahap pengembangan perangkat lunak. 

Tampilan disini sangat diperlukan Demi mengetahui peran dan tugas setiap tim serta membantu meningkatkan kepercayaan dari klien. Hal tersebut sangatlah Krusial, karena dapat meningkatkan kredibilitas serta kualitas dalam hal pengerjaan setiap proyek yang diberikan.

Pekerjaan Software Developer

Setelah mengenal pengertian dan fungsi dari software development, selanjutnya kami akan mengajak anda Demi mengenal apa itu software developer. Tentu dalam pengembangan aplikasi, Niscaya membutuhkan seorang developer yang terbagi menjadi beberapa tim Demi memudahkan dalam proses pengembangan software.

Dalam setiap perusahaan atau startup, Niscaya Mempunyai tim software developer yang bekerja pada setiap bagian. Kami akan menjelaskan beberapa posisi dari software developer yang sering digunakan dalam suatu perusahaan. 

READ  Apa itu Edge Computing? - Definisi, Langkah Kerja, dan Misalnya

Pertama Terdapat UI/UX Designer, tugasnya dalam hal ini Demi melakukan perancangan desain awal dari aplikasi. Selanjutnya front end developer, yang bertugas Demi merubah desain awal dari tim UI/UX Designer ke dalam bentuk kode pemrograman sehingga output yang dihasilkan nantinya dapat ditampilkan pada klien. 

Yang ketiga Terdapat back end Developer, yang bertugas Demi Membangun basis data serta menyiapkan server agar diberikan kepada tim front end sehingga dapat diakses oleh user/klien. Tim backend sendiri haruslah Mempunyai pemahaman yang Lihai mengenai algoritma dan struktur data bahasa pemrograman. 

Terdapat satu posisi Kembali yang disebut dengan Full Stack Developer. Posisi ini dituntut Demi dapat bekerja dalam sisi front end dan dari sisi back end. Oleh karena itu, diwajibkan Demi Mempunyai pengalaman dan komitmen bekerja yang Bagus agar menjadi full stack developer yang handal. 

Kalau anda mulai tertarik Demi menjadi seorang software developer, pastikan anda Demi memahami algoritma pemrograman, struktur data dan database. Selain itu, SDLC juga harus anda ketahui agar dapat bekerja sama dengan developer yang lain.

Tahapan Software Development Life Cycle (SDLC)

Demi sekarang, anda telah memahami beberapa posisi dari software developer. Setiap posisi akan mengemban tugas masing-masing. Enggak Segala perusahaan maupun startup membutuhkan tim-tim tersebut. Demi pembagian tim dari software developer sendiri dapat disesuaikan oleh perusahaan masing-masing. 

Selanjutnya, masuk pada pengenalan beberapa tahap dari SDLC. Setiap tahap akan kami jelaskan Demi memudahkan anda dalam pemahaman. Tahapan software development sendiri, bersifat Elastis dan setiap perusahaan tentunya Mempunyai sistem pengembangan perangkat lunak yang berbeda-beda.

Dikarenakan, Demi tahap software development sendiri disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan produk atau tampilan aplikasi yang sesuai dengan permintaan klien. 

1. Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis ini, berfungsi Demi merencanakan rancangan pembuatan software atau aplikasi. Dimulai dari perencanaan alokasi sumber daya, biaya, Perkiraan waktu pengerjaan, kebutuhan tim, dan lain-lain. 

Pada tahap ini seorang Project Manager harus memikirkan matang-matang rencana pengerjaan proyek. Sehingga Demi kedepannya dapat dilakukan dengan Bagus. Dan yang terpenting, komunikasi dari tim developer dengan pihak manager dapat berjalan dengan selaras dan Sesuai. 

2. Design (Desain)

Selanjutnya, setelah melakukan perencanaan dengan Bagus. Tahap berikutnya adalah proses desain aplikasi. Pada tahap ini, pengembang akan merencanakan seluruh sistem dan merencanakan alur algoritma dengan Bagus. 

Proses desain disini Enggak hanya dalam penentuan alur algoritma program. Tetapi, pembuatan desain awal tampilan akan diperhatikan agar Begitu masuk pada tim developer dapat mengimplementasikan dengan sempurna. Biasanya, tim UI/UX Designer dapat mengerjakan tugas ini Demi segera diserahkan nantinya kepada tim developer.   

3. Implementation (Implementasi)

Tahap ketiga adalah implementasi program. Setelah berhasil menentukan desain awal dari pengembangan aplikasi, selanjutnya akan diserahkan pada tim developer. Di tim software developer sendiri akan dibagi menjadi dua tim besar, front end dan back end. 

Setiap tim akan menjalankan tugas masing-masing. Dalam tahap ini masuk pada penulisan kode dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Semisal pada pembuatan website tim front end menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Pada tim back end menggunakan PHP, Apache, SQL, Node.js, dll.

READ  Pengertian, Jenis, Simbol, dan Contohnya

4. Testing (Pengujian)

Pada tahap keempat setelah menyelesaikan proses pembuatan program, maka akan masuk pada tahap pengujian atau testing. Testing disini lebih pada pengujian program yang dibuat Demi mencari berbagai kesalahan seperti bug, error ataupun permasalahan lain yang dapat muncul dari software tersebut.

Pada beberapa perusahaan besar ataupun startup, biasanya menempatkan tim Tertentu Demi menangani tahap pengujian. Quality Assurance (QA) merupakan posisi Demi menangani pengujian software. Pengujian dapat dilakukan dengan metode black box maupun white box

5. Deployment (Perilisan)

Setelah menyelesaikan tahap testing, selanjutnya masuk pada perilisan produk. Proses deploy ini berarti software atau perangkat lunak telah berhasil dibuat dan siap Demi diserahkan pada klien. Dan Demi selebihnya, klien akan mencoba fungsionalitas dari aplikasi tersebut.

6. Maintenance (Perbaikan)

Apabila Begitu proses deployment muncul sebuah problematika baru, maka klien dapat memberikan feedback kepada tim developer. Dan selanjutnya dapat dilakukan tahap maintenance atau perbaikan. Pada tahap ini, pihak pengembang dapat melakukan update versi atau penambahan fitur Demi mengatasi permasalahan dari klien tersebut.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Selain Mempunyai beberapa tahap, software development juga mempunyai beberapa Ragam metode atau model pengembangan yang Mempunyai Ciri khas yang berbeda. Berikut merupakan tujuh model yang pilih karena tingkat penggunaannya dalam suatu perusahaan. 

1. Metode Waterfall

Pada model ini kita analogikan dengan sebuah air terjun. Pastinya, air terjun mengalir dari atas turun kebawah karena gaya gravitasi bumi. Nah, sama dengan metode waterfall yang berarti tahap pengembangan software dilakukan secara bertahap mulai dari awal hingga akhir.

Maksud dari bertahap disini adalah tahap software development Enggak dapat dilakukan secara bersamaan. Akan tetapi, dilakukan mulai dari perencanaan terlebih dahulu. Setelah selesai, baru masuk ke tahap desain dan seterusnya.

Apabila mengalami kegagalan, pada salah satu tahap maka akan diulang kembali ke tahap sebelumnya. Terdapat beberapa perusahaan yang Tetap menggunakan model waterfall. Pada penggunaan model ini harus diperhatikan ketepatan Perkiraan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. 

Penggunaan model ini biasanya dapat diterapkan Demi proyek dengan skala kecil hingga menengah. Serta Enggak membutuhkan biaya maupun sumber daya yang terlalu besar.

2. Metode Spiral

Model ini termasuk Mempunyai tingkat repetisi yang tinggi. Model pengerjaan dengan model ini berfokus pada setiap repetisi yang dilakukan. Repetisi disini berarti perulangan tiap tahapnya. 

Model ini dapat dikatakan sebagai metode SDLC yang paling Elastis dan sama dengan model iterative. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah dapat memicu ketidakpuasan dari segi customer karena proses pengerjaan yang terbilang singkat. 

Disisi lain, metode ini sangat cocok Demi menciptakan produk yang dirilis dengan versi Segera dan murah. Oleh karena itu, anda harus memperhatikan setiap tahap dalam metode spiral ini. 

3. Metode RAD

Model RAD (Rapid Application Development) merupakan software development yang cocok Demi menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan biaya investasi yang rendah.  Biaya disini dapat diminimalisir karena proses penyesuaian yang Segera dari setiap tahap. 

Setidaknya Terdapat empat tahap dari SDLC model RAD ini, yang pertama adalah perencanaan kebutuhan, yang kedua desain, kemudian Pembangunan, dan tahap terakhir adalah peralihan (berpindah dari versi lelet ke versi baru).

READ  Definisi, 4 Misalnya, Jenis & Langkah Kerjanya

Ketika masuk pada tahap desain dan Pembangunan dapat dilakukan secara berulang sehingga dari pihak user atau customer telah mencapai kata sepakat. Developer dapat melakukan repetisi pada tahap desain dan Pembangunan tanpa perlu mengulang pada tahap perencanaan. 

4. Metode Prototype

Demi model kali ini sedikit berbeda dengan model sebelumnya. Karena, pada model ini menggunakan sebuah prototype. Sehingga yang pertama dilakukan adalah Membangun sebuah prototype aplikasi terlebih dahulu.

Sampel tersebut kemudian akan dipresentasikan kepada customer atau klien Demi melakukan kesepakatan. Apabila telah mencapai kata sepakat, maka pengembang atau developer akan Membangun produk aslinya sebagai hasil akhir dari proyek tersebut. Metode ini dapat memberikan solusi Demi mengatasi permasalahan pada model waterfall.

5. Metode DevOps

Model yang kelima lebih menekankan pada budaya organisasi. Maksudnya adalah selain memperhatikan dalam tahap software development, juga memperhatikan kerjasama antar departemen terhadap pengembangan siklus hidup organisasi. 

Selain itu juga berpengaruh pada jaminan kualitas, serta operasional dari pengembangan perangkat lunak. Jadi, Demi menggunakan metode ini diperlukan pengetahuan lebih dengan manajemen sebuah organisasi serta kerjasama tim yang Bagus. Agar setiap departemen atau tim dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan Bagus dan Pas.

6. Metode Incremental

Nah, berikutnya masuk pada model yang dapat dibilang melibatkan pengembangan model yang lain. Pada setiap siklus tersebut dibagi Kembali menjadi siklus-siklus kecil. Pengulangan tersebut dapat diatur dengan mudah serta telah melewati berbagai tahap perencanaan, desain, implementasi serta pengujian.

Baca Juga: Incremental Model: Pengertian, Tahapan, Kelebihan, & Tipenya

7. Metode Agile (Scrum)

Model yang ketujuh merupakan salah satu model dengan penggunaan model yang paling sering digunakan oleh perusahaan maupun startup. Karena model ini dirasa paling cocok Demi diterapkan dalam pengembangan produk atau software dalam jangka waktu pendek maupun panjang. 

Jenis agile yang paling sering digunakan adalah metode scrum. Kelebihan scrum disini terlihat dari penggunaan sprint. Sprint disini merupakan sebuah proses yang dilakukan secara bertahap. Kelebihan yang lain disini adalah setiap tim dapat melakukan kerja secara Serempak-sama tanpa perlu menunggu salah satu tim Demi menyelesaikan pekerjaannya.

Terlebih Kembali setiap 1 hingga 2 minggu akan selalu dilakukan koordinasi mengenai hasil dari pengerjaan tiap minggu yang dilakukan oleh project manager. Kemudian, customer juga dapat Menyaksikan hasil dari pengerjaan tiap tim Demi ditampilkan agar dapat terjadi kesepakatan antara tim pengembang dengan klien.

Baca juga: Metode Agile Development dalam Pengembangan Perangkat Lunak

Hasil

  1. Software development adalah proses pengembangan perangkat lunak melalui beberapa tahapan yang tersusun secara sistematis sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
  2. Pengembang dari sebuah software development disebut sebagai software developer dengan Mempunyai beberapa departemen disesuaikan dengan Bagian tugasnya.
  3. Terdapat enam tahapan dalam SDLC dimulai dari proses perencanaan hingga maintenance.
  4. Tujuh metode pengembangan perangkat lunak yang sering digunakan oleh para pengembang Demi Membangun perangkat lunak dan paling Terkenal Begitu ini adalah model Agile menggunakan metode Scrum.

Kami juga menawarkan jasa pembuatan aplikasi Demi membantu kebutuhan pengembangan aplikasi berbasis web, mobile, dan desktop.