Akademi Manajemen Informatika

Framework (kerangka kerja) adalah istilah yang sering muncul dalam dunia developer. Istilah tersebut Mempunyai fungsi yang sangat besar bagi pengembangan kode program secara sistematis. Begitu ini, seorang pengembang khususnya dalam bidang web development diharuskan Demi mempelajari dan menggunakan sebuah kerangka kerja dalam pembuatan perangkat lunak.

Keuntungan lain adalah Demi mengembangkan perangkat lunak dengan penyusunan kode secara terstruktur dan konsisten. Kode yang Berkualitas tentu saja merupakan kode yang dapat dimengerti oleh mesin serta pengembang (developer).

Pada artikel kali ini, akan membahas seputar apa itu framework beserta jenis-jenisnya. Demi jenis dari kerangka kerja -nya sendiri lebih menekankan pada web development. Kita akan membahas terlebih dahulu mengenai apa itu framework.

Pengenalan Apa Itu Framework

Kenali apa itu framework dalam pemrograman
Framework © Freepik

Pertama, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu framework dan fungsi apa saja yang dimilikinya. Nah, dari situ anda dapat mulai memahami tujuan dari penggunaannya dalam pengembangan website ataupun perangkat lunak.

1. Pengertian Framework

Sesuai dengan namanya sendiri, framework adalah kerangka kerja Demi mengembangkan aplikasi berbasis website maupun desktop. Kerangka kerja disini sangat membantu developer dalam menuliskan sebuah dengan lebih terstruktur dan tersusun rapi.

Kerangka kerja diciptakan Demi mempermudah kinerja dari programmer. Sehingga, seorang programmer Kagak perlu Demi menuliskan kode secara berulang-ulang. Karena di dalamnya sendiri anda hanya perlu menyusun komponen – komponen pemrograman saja.

2. Fungsi Framework

Sebagai developer, tentu harus mengetahui tujuan dari penggunaannya Demi kepentingan pembuatan aplikasi. Sehingga, Demi proses pengerjaan aplikasi dapat dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja yang Betul dan sesuai dengan kebutuhan project. Berikut merupakan beberapa fungsi kerangka kerja dalam web development.

 a. Kode program lebih terstruktur

Fungsi framework yang Primer adalah Membikin source code menjadi lebih terstruktur. Terstruktur disini, berarti program yang dibuat akan dimasukkan ke dalam setiap komponen sesuai dengan fungsi nya masing – masing.

Salah satu Misalnya dari kode program terstruktur dapat dilihat dari framework PHP, Ialah Laravel. Yang menggunakan konsep paradigma MVC (Model, View, Controller). Terdapat tiga komponen Primer Demi mengembangkan website menggunakan model tersebut.

Model berfungsi Demi tempat atau wadah menampung kode program berupa algoritma pemrograman dan penghubung database aplikasi. View berfungsi sebagai wadah menampung kode program Demi Membikin tampilan yang nantinya ditampilkan kepada customer/client. Dan controller berfungsi Demi menghubungkan model dan view agar menjadi sebuah website secara keseluruhan.

Dapat dikatakan juga, model disini Demi menangani tugas back end. Kemudian, view Demi menangani tugas front end. Dengan adanya konsep MVC tersebut, kode program akan tersusun rapi serta mempersingkat kerja dari developer.

b. Membantu kinerja dari developer

Fungsi yang kedua adalah membantu kinerja dari developer sendiri. Dari sini, anda Niscaya sudah berpikir bahwa sebenarnya dalam Membikin sebuah aplikasi dapat dilakukan tanpa menggunakan Donasi framework. Tentu saja, Dapat dilakukan Kalau proyek yang ditangani dalam lingkup kecil.

Apabila anda Membikin aplikasi atau tampilan website Demi sebuah perusahaan atau organisasi besar tentu saja hal tersebut Kagak disarankan bahkan mindset tersebut harus segera diubah. Framework diciptakan Demi memudahkan kinerja dari developer dalam segi efisiensi waktu serta resource yang dibutuhkan.

Selain itu, apabila dikerjakan oleh beberapa tim maka framework akan sangat membantu efektivitas kerja dan sinkronisasi. Setiap dapat langsung memahami dan mengerjakan tugas masing – masing tanpa perlu mengecek satu persatu komponen Berkualitas dari segi back end maupun front end.

c. Meningkatkan keamanan perangkat lunak/website

Selain membantu kinerja dari developer, dari segi keamanan website maupun software juga akan meningkat. Karena dalam penerapan kerangka kerja telah diidentifikasi oleh beberapa developer Spesialis dari berbagai negara.

Kemudian, sebuah kerangka kerja juga Mempunyai beberapa versi yang setiap Begitu akan selalu Terdapat pembaruan dari segi fitur serta Demi mengurangi adanya bugs. Keamanan akan selalu diperbarui dan dimonitoring agar Kagak terjadi permasalahan yang lebih serius pada website misalnya terjadinya hacking maupun peretasan data.

Apabila anda tertarik dengan sistem keamanan aplikasi, maka anda juga dapat Demi belajar cyber security. Beberapa perusahaan maupun startup Mempunyai beberapa posisi Demi mengerjakan dan menangani permasalahan dalam urusan sistem keamanan perangkat lunak.

d. Pemeliharaan dan dokumentasi dari website lebih mudah

Apabila anda Ingin menambahkan atau mengurangi beberapa fitur dari website yang anda buat, maka dengan menggunakan kerangka kerja dapat memudahkan anda Demi melakukan hal tersebut. Mengapa? Kami beri Misalnya kerangka kerja dari Laravel sendiri Mempunyai fitur Demi melakukan maintenance pada program.

Dengan melakukan maintenance, anda dapat mengubah versi website tersebut dan menambahkan beberapa fitur dengan lebih mudah dan Terjamin. Sehingga, ketika Terdapat perbaikan pada website maka terdapat notifikasi atau pesan bagi pengguna bahwa website Tetap dalam perbaikan.

Selanjutnya, dari segi dokumentasi juga lebih terstruktur. Anda akan sangat kerepotan apabila dalam proses dokumentasi Kagak menggunakan Donasi framework. Dalam kerangka kerja, setiap Berkas aplikasi yang dibangun dapat diidentifikasi dengan mudah dan Segera.

e. Mempercepat dalam proses pembuatan website

Fungsi terakhir adalah Demi mempercepat dalam proses pembuatan website. Dalam hal ini, bukan berarti pembuatan website yang Berkualitas dikerjakan dengan Segera saja. Tetapi, proses pembuatan dapat dilakukan dengan lebih Segera dan menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan customer.

READ  Pengertian, Fungsi, Misalnya, dan Langkah Kerja

Developer dapat mengembangkan aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang telah tersedia dalam framework. Sehingga, Kagak perlu Demi menyusun ulang dari awal kode program.

Perbedaan Framework dan Library

Pada dasarnya, framwork terdiri dari elemen kode yang mengarahkan proses pengembangan aplikasi dan meningkatkan efisiensinya. Oleh karena itu, seringkali disalahartikan sebagai library, meskipun keduanya adalah konsep yang berbeda dengan tujuan yang Kagak sama.

Framework menetapkan struktur yang harus Anda ikuti Begitu mengembangkan perangkat lunak. Dengan demikian, kode Anda harus mematuhi standar yang telah ditetapkan oleh framework sejak awal pengembangan.

Sementara itu, library berfungsi sebagai sumber daya yang dapat Anda gunakan selama proses pengembangan, menyediakan elemen-elemen Demi menyelesaikan tahap tertentu dalam pengembangan atau Demi melakukan optimasi.

Bagaimana Framework Bekerja?

Berfungsi sebagai struktur atau kerangka kerja yang sudah dirancang sebelumnya Demi pembuatan aplikasi atau situs web. Dalam proses pengembangan perangkat lunak atau aplikasi, juga membantu pengembang menghemat waktu dan tenaga yang biasanya dibutuhkan Demi menciptakan fitur dan fungsi dasar.

Hal ini memungkinkan pengembang Demi lebih Pusat perhatian pada pengembangan fitur spesifik dan fungsionalitas Spesial bagi aplikasi mereka. Berikut adalah beberapa Metode kerjanya dalam pengembangan perangkat lunak atau aplikasi:

1. Struktur Dasar

Menyediakan kerangka dasar yang telah dirancang sebelumnya Demi pembangunan aplikasi atau situs web. Kerangka ini mencakup komponen-komponen seperti manajemen basis data, routing, autentikasi dan otorisasi, manajemen file, dan lain-lain.

2. Modularitas

Dapat memungkinkan pengembangan aplikasi dalam modul-modul terpisah. Hal ini memberi kesempatan kepada pengembang Demi Pusat perhatian pada pengembangan satu modul tanpa harus khawatir tentang interaksi modul itu dengan bagian lain dari aplikasi.

3. Keamanan

Dapat membantu pengembang dalam mengamankan aplikasi dengan menyediakan berbagai fungsi keamanan seperti validasi input, aurentikasi, dan otorisasi.

4. Kecepatan Pengembangan

Pengembang dapat meningkatkan kecepatan dalam pengembangan aplikasi karena framework menghadirkan berbagai fitur dan fungsi dasar yang siap Mengenakan.

5. Pemeliharaan

Dapat mendukung pengembang dalam pemeliharaan aplikasi dengan menyusun konvensi pengkodean dan menjaga konsistensi dalam kode.

6. Pembaruan

Framework secara berkala diperbarui dan dikembangkan oleh komunitas pengembang open source, sehingga pengembang dapat mengakses pembaruan dan peningkatan terbaru mudah.

7. Tersedia Secara Bebas

Sebagian besar framework bersifat open source, sehingga dapat diakses secara gratis dan digunakan tanpa biaya oleh pengembang.

Tipe-tipe Framework

Berikut adalah beberapa jenisnya yang Lumrah dan perlu Anda dipahami:

1. Framework Konseptual

Framework konseptuak ini berfokus pada konsep atau ide dasar dalam pengembangan aplikasi atau sistem. Tipe ini lebih menekankan pada aritektur dan desain aplikasi atau sistem, bukan pada implementasi teknis.

Tujuannya adalah Demi memberikan panduan kepada pengembang dalam membangun struktur arsitektur dan desain aplikasi atau sistem, serta menawarkan Panduan Demi memilih teknologi.

2. Framework Logis

Framework logis membantu pengembang dalam membangun aplikasi atau sistem dengan menyediakan abstraksi tingkat tinggi terhadap teknologi tertentu. Jenis ini menawarkan solusi Lumrah Demi masalah yang sering muncul dalam pengembangan aplikasi atau sistem, seperti routing, validasi data, dan integrasi dengan layanan pihak ketiga.

Dengan menggunakannya, pengembang dapat menghemat waktu dan menghindari pengulangan dalam penulisan kode program.

3. Framework Fisik

Framework fisik memberikan abstraksi terhadap perangkat keras dan infrastruktur jaringan. Biasanya, jenis ini digunakan dalam pengembangan aplikasi atau sistem yang memerlukan akses ke perangkat keras dan jaringan yang kompleks, seperti aplikasi game dan sistem Internet of Things (IoT).

Framework ini menawarkan solusi Lumrah Demi tantangan yang biasanya dihadapi dalam pengembang aplikasi atau sistem yang berbasis perangkat keras.

4. Framework Pemrograman

Framework pemrograman memberikan abstraksi pada bahasa pemrograman tertentu. Tipe ini menawarkan solusi Lumrah Demi masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pemrograman aplikasi atau sistem yang menggunakan bahasa pemrograman spesifik, seperti PHP, Ruby, atau JavaScript.

Biasanya menyediakan fitur-fitur seperti ORM, routing, dan pemplating, yang dapat mempercepat progres pengembangan aplikasi atau sistem.

Jenis Framework Demi Web Development

Setelah mengenal apa itu framework beserta fungsinya, selanjutnya kita akan mengenal beberapa Misalnya yang digunakan dalam pengembangan website. Berikut ini merupakan beberapa jenis kerangka kerja meliputi CSS, JavaScript, dan PHP. Dan biasanya sering digunakan dalam pengembangan sebuah website.

1. Framework CSS

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan Demi Membikin tampilan, layout pada HTML agar lebih bagus dan menarik. CSS selalu digunakan Demi tim front end dalam Membikin tampilan website. Berikut merupakan beberapa kerangka kerja dari CSS.

a) Bootstrap

Bootstrap merupakan framework CSS yang sering digunakan para developer. Tampilan bootstrap memberikan kesan modern, Luwes, dan lebih user friendly. Selain itu, menyediakan tampilan yang responsive Begitu diakses melalui ponsel.

b) Foundation

Kerangka kerja ini banyak digunakan karena Mempunyai kelebihan dalam hal fungsionalitasnya. Foundation dapat bekerja dalam segala browser serta kaya akan fitur sama seperti Bootstrap.

READ  Pengertian, Jenis, Fungsi, Komponen, dan Misalnya

c) Semantic UI

Semantic UI Mempunyai kelebihan dalam hal penulisan class yang lebih mudah. Selain itu, framework yang satu ini juga menyediakan fitur yang user friendly dan komponen yang lengkap.

d) Bulma

Banyak pengembang yang belum mengenal Bulma. Tetapi, framework ini Mempunyai keistimewaan dalam hal tata letaknya yang berbasis flexbox, sehingga memudahkan developer dalam mengatur tampilan dalam bentuk responsive.

e) Materialize

Salah satu hal yang menarik pada framework yang satu ini adalah dapat digunakan pada website secara Lumrah serta platform Android. Tentu saja dalam hal ini juga mencakup tampilan yang responsive serta Mempunyai fitur yang banyak.

2. Framework JavaScript

JavaScript (JS) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh front end dalam Membikin tampilan website menjadi lebih interaktif. Website yang kompleks tentu saja harus memberikan performa dan pengalaman yang Berkualitas bagi pengguna. Dengan menggunakan JavaScript, maka website akan terlihat lebih Luwes.

Baca juga: Framework JavaScript: Pengertian, Kelebihan, dan Framework Terbaik

JavaScript sendiri merupakan bahasa yang berjalan pada sisi front end dan tergolong dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi. Kemudian, dapat berjalan di sisi front end maupun back end. Berikut ini merupakan beberapa framework dari JS.

a) AngularJS

AngularJS merupakan framework JavaScript yang berjalan di sisi client dengan menggunakan pola MVC Demi Membikin tampilan website lebih Luwes. Demi sekarang, AngularJS bersifat open source dan sepenuhnya didasarkan pada HTML dan JavaScript. Yang mana, dapat mengubah HTML Tetap menjadi HTML yang Luwes.

b) ReactJS

Merupakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Facebook. ReactJS termasuk dalam library front end yang memungkinkan Demi Membikin komponen UI dapat digunakan kembali. Salah satu kelebihan dari React adalah dapat digunakan secara multi platform (website maupun mobile).

c) Vue.js

Vue.js merupakan framework yang bersifat open source dan progresif Demi membangun antarmuka (interface) pengguna. Kelebihannya terletak pada proses integrasi dalam proyek menggunakan library JavaScript yang dibuat lebih mudah.

d) Node.js

Node.js berjalan di sisi backend (server) yang bersifat open source, cross-platform dalam mengeksekusi kode. Node.js juga memungkinkan developer dalam menggunakan JavaScript Demi Membikin konten halaman pada web secara Luwes sebelum dikirim ke web browser pengguna (user).

Baca juga: Apa itu Node.js ? Pengertian, Kegunaan & Metode Install

e) EmberJS

Mengadopsi pola MVVM (Model-View-View-Model). Artinya, developer dapat mengembangkan website dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, EmberJS juga termasuk dalam framework JavaScript yang bersifat open source.

3. Framework PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berjalan pada sisi server dan selalu digunakan oleh tim backend. Berikut ini merupakan beberapa framework PHP yang sering digunakan dalam pengembangan website.

a) CodeIgniter (CI)

CodeIgniter merupakan framework PHP yang menggunakan arsitektur berbasis MVC. Lebih spesifiknya, pada CI menggunakan komponen yang berbeda Demi mengelola tugas pengembangan website. Kelebihan dari CI terletak pada performanya yang ringan dan dapat diandalkan.

b) Laravel

Laravel merupakan salah satu framework PHP yang Mempunyai sintaks yang mudah dipahami dan digunakan. Kemudian, Laravel juga terintegrasi dengan library dan platform pihak ketiga, Ialah AWS (Amazon Web Services). Dan yang paling Krusial disini, dari segi performa Mempunyai core yang dapat diandalkan dengan menggunakan add-ons.

Baca juga: Laravel vs CodeIgniter: Framework Mana yang Terbaik?

c) Symfony

Framework ketiga yang sering digunakan adalah Symfony. Dari nama saja cukup Spesial, pun Mempunyai fleksibilitas yang Berkualitas. Kelebihan Primer apabila anda menggunakan kerangka kerja ini adalah telah tersedia fungsionalitas testing bawaan Demi mengecek apakah program berjalan dengan normal atau Kagak.

d) Phalcon

Phalcon Mempunyai perbedaan dari segi penulisan kode program. Dalam hal ini, menggunakan bahasa C Perluasan dari PHP. Phalcon juga merupakan framework PHP tercepat dan Mempunyai performa yang Berkualitas.

e) Zend

Zend merupakan framework yang berparadigma OOP (Object Oriented Programming) yang berarsitektur MVC. Fungsionalitas pada Zend memudahkan anda Demi Pusat perhatian pada komponen dan fungsi yang dibutuhkan. Karena sifatnya yang berbasis komponen, Zend banyak disebut sebagai kerangka kerja “Glue”.

Jenis Framework Demi Aplikasi Web

Selanjutnya kita akan mengenal beberapa Misalnya yang digunakan dalam aplikasi basis website yang pastinya mempermudah proses pengembangan sistem daring seperti situs web, API, aplikasi, dan sumber daya lainnya yang tersedia di internet.

1. Angular

Angular adalah framework JavaScript open source Demi front-end yang menawarkan berbagai alat dan solusi Demi mempercepat pengembangan web dan mengintegrasikan template. Karena fleksibilitasnya dalam kustomisasi, Angular sangat cocok Demi situs web atau aplikasi yang memerlukan integrasi yang luas. Dikembangkan dan dikelola oleh tim Tertentu di Google.

Misalnya situs web dan aplikasi yang dibangun menggunakan AngularJS termasuk Netflix, PayPal, UpWork, dan Nike.

2. Django

Django adalah framework open source yang terkenal dan ditulis dalam bahasa pemrograman Python. Tujuannya adalah Demi memungkinkan pengembang aplikasi web yang Segera, sederhana, dan dapat diskalakan

READ  Langkah Mengatasi Error 502 Bad Gateway di WordPress

Dengan elemen struktur yang ditawarkannya, Django memungkinkan Anda Demi menjalankan Seluruh proses pemrograman yang diperlukan dengan Terjamin. Framework ini paling banyak digunakan oleh perusahaan startupdan teknologi dalam proyek interaktif yang melibatkan banyak sumber daya visual, seperti game.

Beberapa situs web dan sistem canggih yang dikembangkan dengan Django meliputi Spotify, Instagram, Youtube, dan Pinterest.

3. Laravel

Laravel adalah framework back-end berbasis PHP yang Terkenal karena sintaksis yang ekspresif dan canggih. Selain kemudahannya, Laravel juga dikenal Luwes dan ramah pengguna.

Dirancang Demi menyediakan fungsionalitas yang canggih Tetapi sederhana, sumber daya Laravel memungkinkan proses pengembangan web yang agile dan terintegrasi. Framework ini juga menyediakan alat Demi menggabungkan berbagai template.

Dengan komunitas yang besar dan aktif, Laravel digunakan oleh banyak situs terkenal seperti BBC, 9gag, Pfizer, Barchart, MyRank, dan World Walking.

Jenis Framework Demi Mobile Development

Selanjutnya kita akan mengenal beberapa Misalnya framework yang digunakan dalam mobile development.

1. Flutter

Flutter adalah framework open source yang dikembangkan oleh Google. Menyediakan berbagai alat modern dan Luwes yang memudahkan proses pengembangan aplikasi dan relatif mudah digunakan.

Flutter mendukung platform iOS, Android, Windows, dan Linux, serta menawarkan solusi yang dapat disesuaikan seperti widger. Beberapa aplikasi terkenal yang dibangun dengan Flutter adalah Amazon, Alibaba, eBay, Adobe, dan Google Ads.

2. Xamarin

Xamarin adalah framework open source yang didasarkan pada .NET dan bertujuan Demi menciptakan struktur pengembangan aplikasi seluler Demi Android, iOS, dan Windows. Dimiliki oleh Microsoft, Xamarin Mempunyai komunitas Kawan yang besar.

Xamarin dirancang Demi menawarkan solusi lintas platform dengan kode yang dapat digunakan kembali. Beberapa proyek dan situs web yang dikembangkan dengan Xamarin meliputi Microsoft Azure, Outback, Academia do Oscar, Alaska Airlines, Novarum DX, dan BBC Goodfood.

3. Ionic

Ionic adalah framework open source lintas platform yang menggunakan JavaScript Demi membantu pengembangan aplikasi hybrid yang berkualitas Demi Android, iOS, dan Windows.

Dengan satu basis kode, Ionic menawarkan berbagai pustaka dan elemen integrasi yang memungkinkan pengembangan fitur seperti pengembangan fitur seperti notifikasi push. Beberapa aplikasi Terkenal yang menggunakan Ionic termasuk EA Games, NHS, McDonald’s Turkiye, McLaren, NBC, dan Pacifica.

Jenis Framework DataScience

Data science telah menjadi salah satu sektor Primer di seluruh dunia, terutama sejak munculnya kecerdasan buatan (AI). Bidang ini mencakup aspek-aspek seperti statistik, algoritma, metode ilmiah, dan sistem digital yang dirancang Demi memproses dan menganalisis data guna menghasilkan wawasan.

Fungsi dalam data science sering meliputi alat Demi pengenalan Bunyi, gambar, dan gerakan, serta analisis Letak objek, transkripsi, Penggolongan teks, dan banyak Tengah. Berikut ini beberapa Misalnya yang digunakan dalam DataScience.

1. TensorFlow

TensorFlow adalah framework open source Demi machine learning yang didukung oleh Google. TensorFlow Mempunyai ekosistem yang luas dan Luwes, memungkinkan pengembangan model machine learning dan eksperimen riset.

Misalnya proyek cerdas yang dikembangkan menggunakan TensorFlow termasuk Google Translate, Mozilla’s DeepSpeech, dan Google RankBrain. Beberapa merek ternama juga menggunakan framework ini Demi tugas-tugas tertentu, seperti Twitter Demi mengklasifikasikan tweet di lini waktu, Coca-Cola Demi menampilkan bukti pembelian sederhana, dan Spotify Demi mengoptimalkan rekomendasi.

2. PyTorch

PyTorch adalah framework machine learning yang dikembangkan oleh tim riset kecerdasan buatan di Facebook. Framework ini bersifat open-source dan dapat digunakan dengan Python serta C++/Java, dan dapat dioperasikan di Linux, Windows, dan MacOS.

PyTorch didukung oleh platform cloud dan Mempunyai sumber daya yang bergantung pada pustaka ekstensif serta lingkungan canggih yang mempercepat proses, mulai dari riset prototipe hingga rilis aplikasi. Beberapa proyek dan situs yang dikembangkan dengan PyTorch termasuk Amazon Ads, Comcast, Exelon, Trifo, dan Quadient.

2. Apache Spark

Apache Spark adalah framework yang dilengkapi dengan fitur terpadu Demi analisis dan rekayasa data dalam skala besar. Spark mendukung babarapa bahasa pemrograman seperti Pyhton, SQL, Scala, Java, dan R.

Kagak hanya Demi data science dan pengelolahan informasi, Apache Spark juga mencakup elemen algoritma dan machine learning. Karena dapat diintegrasikan dengan berbagai platform, framework ini banyak digunakan oleh merek-merek terkenal dalam proyek mereka, termasuk Visa, Microsoft, Cico, Databricks, Verizon, dan Oracle.

Hasil

  • Framework adalah kerangka kerja Demi mengembangkan aplikasi berbasis website maupun desktop.
  • Fungsinya Demi membantu kinerja dari developer, serta Membikin kode program menjadi lebih terstruktur. Jenis – jenis terkait dengan pengembangan website terbagi menjadi tiga, Ialah framework CSS, JavaScript, dan PHP.
  • Kemudian, dapat dikerjakan Berkualitas dari sisi client maupun server. Penggunaannya juga disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan maupun organisasi. Penggunaan framework Begitu ini Krusial Demi pengembangan perangkat lunak maupun website dengan kode program yang tersusun rapi dan Demi meningkatkan keamanan serta pemeliharaan yang lebih mudah.

Sandi Dharma membuka jasa pembuatan aplikasi dan software terbaik dan terpercaya, hubungi tim kami dan diskusikan kebutuhan Anda.