Akademi Manajemen Informatika

Ci/cd
(Foto: Pexels)

Continuous Integration/Continuous Deployment adalah salah satu konsep terpenting dalam pengembangan perangkat lunak yang terkait dengan DevOps. 

CI/CD merupakan praktik yang memungkinkan para pengembang Buat menghasilkan kode efisien, memastikan bahwa aplikasi atau sistem yang dikembangkan dapat diproduksi & dirilis ke lingkungan produksi dengan Segera dan Kondusif. 

Dengan menerapkan CI/CD, para pengebang dapat melakukan Mekanis proses pengujian, integrasi serta distribusi kode. CI/CD dilakukan sehingga memungkinkan mereka Buat Pusat perhatian pada meningkatkan fungsionalitas. Ini juga dengan tujuan meningkatkan fitur pada aplikasi. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang tools, manfaat dan tahapannya dalam proses pngembangan perangkat lunak. 

Apa itu CI/CD 

CI/CD adalah singkatan dari Continuous Integration/Continuous Deployment atau Continuous Delivery. Dalam konteks DevOps, CI/CD adalah suatu metodologi yang bertujuan Buat mengotomatisasi serta mempercepat proses pengembangan, pengujian, dan pengiriman perangkat lunak.

Continuous Integration (CI) adalah praktek pengembangan perangkat lunak di mana setiap perubahan kode yang dilakukan oleh developer diintegrasikan secara Mekanis ke dalam kode sumber Istimewa serta diuji secara Mekanis demi mendeteksi kesalahan secepat mungkin. Hal ini dilakukan secara Maju-menerus selama tahap pengembangan.

Continuous Deployment (CD) atau Continuous Delivery (CD) adalah praktek pengiriman perangkat lunak ke lingkungan produksi secara Mekanis setelah melalui tahap integrasi, pengujian, dan Pembuktian. 

Continuous Deployment secara Mekanis melakukan pengiriman ke lingkungan produksi, sedangkan Continuous Delivery memerlukan persetujuan Buat pengiriman oleh pengelola atau pihak yang bertanggung jawab.

Dengan menerapkannya, perangkat lunak dapat dikembangkan, diuji, serta diimplementasikan dengan lebih Segera dan lebih efisien. Dengan mempercepat siklus pengembangan perangkat lunak, perusahaan dapat lebih Segera menanggapi perubahan pasar dan kebutuhan pengguna.

Tools CI/DC dalam DevOps

Terdapat banyak alat yang dapat digunakan Buat menerapkan CI/CD dalam DevOps, berikut adalah beberapa Teladan dari alat-alat tersebut:

1. Jenkins

Jenkins adalah alat open-source yang sering digunakan demi menerapkan CI/CD. Jenkins memungkinkan integrasi serta pengujian kode secara Mekanis, serta menyediakan fitur demi mempercepat proses pengiriman memperkenalkan otomatisasi.

2. GitLab

GitLab adalah platform pengembangan perangkat lunak lengkap yang menyediakan fitur demi version control, CI/CD, serta manajemen proyek. GitLab menyediakan pipeline CI/CD dimana digunakan Buat mengintegrasikan, menguji, serta mendeploy kode secara Mekanis.

READ  Apa Itu Composer? Fungsi, Metode Kerja dan Metode Penggunaan

3. Travis CI 

Travis CI adalah alat CI/CD yang menyediakan integrasi dengan repositori Git dan GitHub. Travis CI menawarkan integrasi Segera dengan berbagai bahasa pemrograman serta lingkungan pengujian yang Luwes.

4. CircleCI

CircleCI adalah salah satu alat berbasis cloud dimana memungkinkan pengujian serta deployment Mekanis di berbagai lingkungan. CircleCI menyediakan fitur integrasi repositori Git serta dukungan demi berbagai bahasa pemrograman.

5. Docker

Docker adalah platform virtualisasi dimana memungkinkan pengiriman perangkat lunak secara Mekanis melalui kontainer. Docker memungkinkan pengembang demi menentukan serta membangun lingkungan pengembangan konsisten dan dapat dipindahkan, dimana membantu mempercepat proses deployment.

6. Ansible

Ansible adalah alat manajemen konfigurasi serta otomatisasi dimana dapat digunakan demi melakukan provisioning server, deployment aplikasi, serta manajemen konfigurasi secara Mekanis. Ansible dapat digunakan demi mengotomatisasi langkah-langkah deployment dalam pipeline CI/CD.

Ini hanya beberapa Teladan alat CI/CD yang tersedia. Pilihan alat Benar tergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi tim pengembang.

Apa Saja Tahapan CI/CD dalma DevOps 

Tahapan CI/CD (Continuous Integration/Continuous Delivery) dalam DevOps meliputi:

1. Continuous Integration (CI)

Tahap pertama dalam CI/CD dimana kode dari berbagai pengembang diintegrasikan secara Maju-menerus ke dalam repository bersamaan pada pengujian Mekanis demi memastikan bahwa kode dimana disumbangkan bekerja dan Enggak saling bertentangan.

2. Continuous Testing

Setelah kode terintegrasi, dilakukan pengujian Mekanis demi memastikan bahwa Seluruh unit komponen dalam aplikasi berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Continuous Delivery

Setelah pengujian selesai serta kode lolos, maka aplikasi siap demi dikirimkan ke pelanggan atau diimplementasikan pada produksi secara Mekanis.

4. Continuous Deployment

Kalau Continuous Delivery telah terpenuhi, maka tahap Continuous Deployment akan memasukkan aplikasi ke dalam produksi secara Mekanis.

5. Continuous Monitoring

Setelah aplikasi berjalan di produksi, dilakukan pemantauan secara Maju-menerus Buat memastikan bahwa performa aplikasi tetap optimal, serta masalah atau kesalahan dapat diidentifikasi dan diperbaiki dengan Segera.

READ  Mengenal Quality Control: Tugas, Gaji, Prospek kerja

Dalam dunia devops tahapan CI/CD ini bertujuan Buat memungkinkan tim pengembang. Ini juga melakukan operasi berkolaborasi secara lebih efektif. Terlebih Tengah, ini termasuk efisien ketika mengembangkan serta mengelola aplikasi. 

Dengan menggunakan praktiknya, tim dapat merespons perubahan yang Segera serta memperbaiki masalah dengan Segera, sehingga aplikasi dapat diperbaiki serta ditingkatkan secara Maju-menerus.

Bagaimana Komparasi CI/CD dalam DevOps 

Ci/cd
CI/CD dalam DevOps (Foto: Pexels)

Continuous Integration (CI) dan Continuous Delivery (CD) adalah dua tahapan Istimewa di siklus tersebut. Meskipun keduanya berfokus pada otomatisasi pengembangan serta pengiriman perangkat lunak, Terdapat perbedaan antara keduanya.

Continuous Integration (CI) adalah tahap pertama dimana bertujuan demi memastikan bahwa perubahan kode dimana dilakukan oleh pengembang terintegrasi dengan Berkualitas menggunakan kode dimana sudah Terdapat dalam repository. Pada tahap ini, pengembang secara teratur melakukan commit serta push ke repository, dan sistem melakukan pengujian Mekanis Buat memastikan bahwa perubahan Enggak merusak sistem secara keseluruhan. Kalau Terdapat masalah, pengembang akan diberi Mengerti Buat memperbaikinya secepat mungkin.

Continuous Delivery (CD) adalah tahap kedua dalam siklus CI/CD, di mana perangkat lunak yang telah diuji dan disetujui pada tahap CI siap Buat dikirimkan ke lingkungan produksi secara Mekanis. Pada tahap ini, perangkat lunak dapat dikirimkan ke produksi tanpa Adonan tangan Sosok serta dapat dipasang secara Mekanis, sehingga mempercepat waktu ke pasar. Ini juga meningkatkan efisiensi pengiriman perangkat lunak.

Perbedaan Istimewa antara CI dan CD adalah bahwa CI hanya berfokus pada integrasi kode pengujian Mekanis, sedangkan CD mencakup proses otomatisasi pengiriman perangkat lunak ke produksi. Sementara CI memastikan bahwa kode diperbarui secara teratur, CD memastikan bahwa perangkat lunak selalu siap Buat dikirimkan ke produksi.

Dalam kesimpulannya, CI dan CD merupakan dua tahapan yang saling melengkapi siklusnya. CI mengintegrasikan perubahan kode dan melakukan pengujian Mekanis Buat memastikan bahwa kode yang dihasilkan bekerja dengan Berkualitas, sedangkan CD memastikan bahwa perangkat lunak dapat dikirimkan ke produksi secara Mekanis dan efisien setelah melalui tahap CI.

READ  Definisi, Fitur, Kegunaan, dan Kelebihannya

Baca juga: Laravel: Framework Para Developer yang Terbaik di Kelasnya!

Apa Saja Manfaat CI/CD dalam DevOps

Penerapan Continuous Integration/Continuous Delivery dalam DevOps Mempunyai manfaat signifikan, di antaranya:

1. Peningkatan Kualitas Perangkat Lunak

CI/CD memastikan bahwa setiap perubahan dimana dilakukan pada kode secara Maju-menerus diuji dengan Mekanis. Dengan demikian, setiap masalah atau kesalahan dapat diidentifikasikan lebih awal, sehingga meminimalkan risiko kesalahan serta meningkatkan kualitas perangkat lunak.

2. Percepatan Waktu ke Pasar 

Manfaat selanjutnya adalah bahwa CI/CD dapat mempercepat waktu pengiriman perangkat lunak ke pasar serta pengiriman menjadi Mekanis. 

Dengan demikian, tim pengembang atau developer dapat merespons perubahan kebutuhan pelanggan dengan lebih Segera, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 

3. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

CI/CD dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas dengan melakukan optimasi proses pengembangan dan pengiriman perangkat lunak.

Dengan demikian, tim pengembang dapat Pusat perhatian pada pengembangan produk dan Enggak terganggu oleh tugas-tugas yang dapat dilakukan secara Mekanis. 

4. Meningkatkan Kolaborasi antara TIM

Dengan adanya CI/CD, ini dapat memungkinkan tim pengembang dan operasi dalam bekerja sama lebih efektif. Dalam CI/CD, pengembang dapat melakukan commit ke kode serta melakukan pengujian secara Mekanis, sementara operasi dapat melakukan pengiriman perangkat lunak ke produksi dengan Mekanis. 

Dengan demikian, tim dapat bekerja lebih Serempak-sama dan saling mendukung proses pengembangan dan pengiriman perangkat lunak.

5. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

CI/CD dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mempercepat waktu pengiriman produk yang berkualitas tinggi. Dengan pengiriman perangkat lunak dimana Segera serta berkualitas tinggi, pelanggan dapat merasa puas dengan produk yang mereka gunakan.

Hasil 

Dalam kesimpulannya, penerapan CI/CD dalam DevOps Mempunyai manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas perangkat lunak, mempercepat waktu ke pasar, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kolaborasi antara tim, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kami juga menawarkan jasa pembuatan aplikasi inventory Buat membantu kebutuhan pengembangan aplikasi berbasis web, mobile, dan desktop.