Akademi Manajemen Informatika

Sla adalah
SLA © Freepik

Di dalam dunia business management, salah satu Unsur Krusial agar setiap pihak atau pemangku kepentingan menjalankan kewajibannya adalah dengan menuntaskan service level agreement (SLA). Perjanjian ini pada umumnya akan melibatkan beberapa pihak yang dibentuk atas dasar kesepakatan dengan standar penyesuaian aturan bisnis agar berjalan dengan Fasih.

Kalau anda berkarier di manajemen dan bisnis, maka salah satu bentuk kontrak ini wajib anda pahami Buat dapat memulai sebuah proyek. Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan lebih dalam membahas terkait pengertian, tipe, komponen, hingga manfaat dari SLA.

Apa itu SLA

Definisi Biasa dari service level agreement atau SLA adalah kontrak (perjanjian) yang menetapkan berbagai kewajiban dan telah mendapat persetujuan dari satu pihak Buat dapat diberikan kepada pihak yang lain.

Kontrak ini dibentuk di antara badan bisnis dan pelanggan, atau digunakan Buat departemen yang memberikan layanan secara repetitif (berulang) kepada departemen lain. SLA mulai dirancang Demi perusahaan sedang menerima pelanggan atau customer baru.

Hal tersebut akan berbeda, Kalau perjanjian dibentuk oleh tim sales atau marketing. Yang mana isi atau komponen dalam kontrak tersebut akan menjelaskan berkaitan dengan tujuan (goals) pemasaran. Sehingga, kedua tim tersebut juga dapat menggunakan Berkas ini Buat tujuan yang sifatnya berbasis data (numerik), serta mendukung aktivitas pemasaran produk dan layanan.

Tipe Service Level Agreement

Setidaknya, terdapat tiga jenis SLA yang sering digunakan di kalangan marketer. Berikut merupakan beberapa penjelasan mengenai tiga kategori tersebut.

1. Service Level Agreement Berbasis Layanan

Tipe pertama SLA adalah service level agreement berbasis layanan. Buat setiap pelanggan yang telah bekerja sama dengan penyedia jasa layanan akan menerima persyaratan sesuai dengan paket dan fitur yang berlaku. Sehingga, penyedia jasa dapat memberitahukan dengan Jernih Buat setiap service yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan klien.

READ  #4 (Terakhir): Fungsionalitas Aplikasi - Laravel URL Shorterner

2. Service Level Agreement Berbasis Pelanggan

Tipe yang kedua, penyedia layanan dan pelanggan merumuskan pembuatan SLA berdasarkan jenis service yang akan disampaikan kepada user. Contohnya, Penyedia layanan berbasis IT membantu bisnis anda dalam Membangun sistem informasi manajemen kantor.

3. Service Level Agreement Multi-Level

Tipe yang ketiga dari SLA adalah dapat menentukan rangkaian pelanggan dengan menggunakan layanan tunggal saja.

Komponen dari SLA

Setelah mempelajari terkait jenis dari service level agreement, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai komponen atau konten apa saja yang perlu masuk ke dalam SLA. Berikut ini adalah unsur-unsur yang sangat Biasa ditemukan dalam pengembangan SLA secara komprehensif.

1. Deskripsi Layanan

Di dalam pembuatan SLA yang Berkualitas, perlu Buat menambahkan deskripsi layanan, didukung dengan pemaparan yang Berkualitas dan Rasional. Dengan pemaparan yang Pas, maka transparansi dari kerja sama yang dilakukan antara penyedia dan pengguna layanan dapat terjalin dengan Berkualitas.

2. Durasi Layanan

Durasi layanan juga sangat perlu Buat dicantumkan agar pengguna dapat mengetahui dengan Niscaya waktu Buat mengakses fitur atau service yang ditawarkan. 

3. Respons Penyedia

Komponen ketiga erat hubungannya dengan waktu, dimana SLA juga harus Pandai Buat mengatur seberapa Segera layanan dapat diberikan kepada pelanggan, serta Pandai memberikan feedback kepada pihak pengelola layanan.

4. Mekanisme Pelaporan

Mekanisme pelaporan harus tertuang di dalam pembuatan SLA. Mengapa demikian? Karena setiap laporan dan kendala operasional dari Seluruh pihak harus terdokumentasi dengan Jernih.

READ  20 Kesempatan Bisnis Digital Menjanjikan, Ini Tips Memulainya!

5. Perkembangan Kerja

Perkembangan kerja juga sangat Krusial Buat dilampirkan di dalam laporan SLA. Dimana, isi atau konten yang termuat merupakan beberapa laporan mengenai setiap progress dan perkembangan aktivitas kerja pada setiap stakeholders.

6. Konsekuensi

Komponen yang berikutnya, service level agreement juga harus memuat beberapa hal mengenai apa saja konsekuensi yang diterima. Kalau penyedia layanan gagal Buat memenuhi kewajiban sesuai dengan standar yang diberikan.

7. Kendala dalam Pengerjaan

Unsur yang terakhir, memuat beberapa permasalahan atau kendala yang nantinya dapat dimaklumi oleh pihak pengguna. Detail dari SLA nantinya dapat memenuhi capaian Sasaran dan ekspektasi agar bisnis dapat berjalan dengan Fasih dan Pandai tumbuh lebih Segera dan pesat.

Teladan Pengguna Service Level Agreement

Siapa sajakah yang menggunakan SLA? Pada umumnya perjanjian ini banyak digunakan di dunia IT yang berkecimpung pada bisnis penyedia layanan. Dimana, lebih banyak mengandalkan Donasi dari layanan sifatnya eksternal seperti hosting, cloud computing, ISP, dan lain sebagainya.

Apabila anda mempunyai bisnis di bidang penyedia layanan, maka anda juga Dapat menerapkan SLA Buat mengatur urusan perjanjian secara Formal.

Manfaat Pembuatan SLA

Service level agreement
Manfaat SLA © Unsplash

Terdapat beberapa Argumen dan keuntungan, mengapa anda harus memanfaatkan service level agreement Buat bisnis kedepannya.

  • Tujuan dari penggunaan service level agreement (SLA)adalah Buat memastikan bahwasannya perusahaan atau industri Pandai mencapai ekspektasi atau proyeksi Sasaran berdasarkan tolak ukur (benchmarking) yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • SLA juga mempunyai manfaat Buat menerapkan strategi user centered, dimana Konsentrasi layanan digunakan Buat tetap memperhatikan kualitas bisnis agar output yang dapat dirasakan customer membawa feedback yang Berkualitas.
  • Keuntungan berikutnya adalah Pandai memastikan performa tolak ukur menggunakan metrik dengan standar kinerja pada tiap stakeholders.
  • Dengan adanya kontrak Spesifik ini, maka setiap pihak dapat menerima segala bentuk konsekuensi sesuai dengan hukuman atau penalti yang telah tercantum.
READ  Pengertian, 3 Aspek, Fungsi, serta Kelebihannya

Langkah Menghitung SLA

Nah, setelah membahas beberapa hal mengenai proses penyusunan dan komponen apa saja yang perlu Buat termuat dalam SLA, maka berikutnya masuk pada sub topik yang lebih menarik. Dimana, kami akan memberikan tips dan trik bagaimana Langkah menghitung nilai dari service level agreement.

Pada dasarnya, SLA Tak dijelaskan secara eksplisit berkaitan dengan surat penawaran atau penawaran produk. Tetapi, yang Niscaya perjanjian ini dapat disampaikan dalam bentuk persentase dengan Langkah mengonversi ke dalam perhitungan yang lebih matematis.

Proses perhitungan ini berdasarkan ilustrasi Teladan yang berhubungan dengan penyedia jasa layanan internet (ISP).

  • Rumus dasar: 24 jam * jumlah total hari dalam 1 bulan = 100%
  • Maka, Kalau ISP telah menentukan besaran dari nilai SLA sebesar 100%, maka jaminan dari uptime sebesar 7*24 jam (selama seminggu).
  • Jadi, apabila persentase Tak mencapai Nomor tersebut, katakanlah 90% saja. Maka perhitungannya menjadi 24*30=720jam*10% (1 bulan = 30 hari). Sehingga, dalam waktu 1 bulan, uptime yang Tak dijamin adalah 70 jam 20 menit.

Sandi Dharma membuka jasa pembuatan aplikasi Android dan iOS Buat membantu percepatan bisnis anda di era digitalisasi Demi ini.