Akademi Manajemen Informatika

Anda dapat memberikan alamat IP secara manual atau Bergerak kepada host dalam jaringan apapun. Secara manual, Anda juga dapat memasukkan IP address dalam jaringan kecil yang hanya Mempunyai 2 atau 3 komputer.

Kalau suatu jaringan Mempunyai ratusan komputer dan Anda harus memasukkan IP address pada Sekalian komputer tersebut, maka Anda membutuhkan DHCP.

Hal tersebut demikian karena Enggak Terdapat dua host yang dapat Mempunyai alamat IP yang sama dan menetapkan alamat IP secara manual yang dapat menyebabkan kesalahan dan kebingungan di dalamnya. Penggunaannya bertujuan Buat menyederhanakan penetapan alamat IP pada suatu jaringan.

Secara sederhana, DHCP kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol memberikan alamat IP ke ponsel pintar, laptop, tablet, dan perangkat Anda seperti kamera bel pintu. Biasanya, router yang digunakan Begitu menggunakan wifi pada jaringan rumah adalah DHCP server.

DHCP server biasanya merupakan komputer Spesifik yang Terdapat dalam perusahaan besar. Dengan menyederhanakan manajemen alamat IP, ini akan menghemat Doku, lebih Terjamin, dan Enggak menghabiskan waktu admin yang berharga.

Dari penjelasan singkat tersebut, artikel ini menjelaskan tentang apa saja fungsi dari DHCP dan Metode kerjanya. Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Apa itu DHCP?

DHCP adalah protokol manajemen jaringan yang Bermanfaat Buat menetapkan alamat IP dan informasi lainnya secara Bergerak pada setiap host di jaringan sehingga mereka dapat berkomunikasi secara efisien.

Dynamic Host Configuration Protocol menjadikan Mekanis dan mengelola alamat IP dengan Benar secara terpusat sehingga memudahkan pekerjaan administrator jaringan.

Enggak hanya mengelola penetapan alamat IP, tetapi DHCP server adalah pemberi subnet mask, gateway default, Domain Name System (DNS), dan konfigurasi lainnya ke host.

Selain itu, DHCP adalah protokol client/server yang secara Mekanis menyediakan Host Internet Protocol (IP) dengan alamat IP-nya dan informasi konfigurasi terkait lainnya seperti subnet mask dan gateway default.

RFC 2131 dan 2132 menjelaskan bahwa Dynamic Host Configuration Protocol sebagai standar Internet Engineering Task Force (IETF) berdasar pada Bootstrap Protocol (BOOTP).

Bootstrap Protocol (BOOTP) adalah sebuah protokol yang ketika digabungkan dengan DHCP dapat membagikan banyak detail implementasi.

Dynamic Host Configuration Protocol memberi kemungkinan pada host Buat memperoleh informasi konfigurasi TCP/IP dari DHCP server.

READ  Pengertian, Fungsi, Istilah, dan Kelebihan

Manfaat Penggunaan DHCP

  1. Penerapannya mudah dan penetapan alamat IP secara Mekanis berarti alamat IP yang Presisi.
  2. Enggak memerlukan konfigurasi manual alamat IP sehingga menghemat waktu dan beban kerja Buat administrator jaringan.
  3. Pemberian tugas IP duplikat atau Enggak validnya berarti Enggak Terdapat konflik pada alamat IP.
  4. Manfaat besar bagi pengguna seluler karena konfigurasi valid baru diperoleh secara Mekanis ketika mereka mengubah jaringan mereka.

Metode Kerja DHCP

Umumnya, DHCP adalah “plug-and-play” Mekanis pada jaringan Anda. Hal ini memberi kemungkinan pada setiap perangkat Buat terkonfigurasi secara Mekanis pada koneksi yang mulus.

Pada Begitu perangkat terhubung, alamat IP dan parameter konfigurasi yang Benar akhirnya ditetapkan. Informasi secara rutin akan kembali ke database DHCP server lokal dan kemudian pindah ke perangkat lain.

Itu adalah awal yang Segera Buat mendefinisikan pengertian dan bagaimana Metode kerjanya, tetapi informasi berikut ini menjelaskan secara rinci.

Dalam istilah yang lebih teknis tentang Metode kerjanya, agen relai Dynamic Host Configuration Protocol adalah Sekalian host yang meneruskan paket-paket ini antara client, server atau pesan Dynamic Host Configuration Protocol.

Agen relai secara rutin berpetan Buat meneruskan permintaan dan balasan antara client dan server ketika mereka Enggak berada di subnet fisik yang sama.

Dynamic Host Configuration Protocol berjalan pada lapisan aplikasi dari tumpukan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang secara Bergerak menetapkan alamat IP ke client Protocol Konfigurasi Host Bergerak.

Selain itu, juga bekerja Buat mengalokasikan konfigurasi TCP/IP berupa informasi menuju protokol jaringan Konfigurasi Host Bergerak.

Ketika server Protokol Konfigurasi Host Bergerak menerima pesan dari client, itu juga menyiarkan pesan penawaran Dynamic Host Configuration Protocol melalui jaringan Ethernet, menginformasikan kepada user bahwa itu tersedia.

1. Discovery

Dalam set ini, client (komputer Anda atau perangkat lain) menyiarkan pesan DHCPDISCOVER ke seluruh jaringan Anda Buat menemukan DHCP server.

2. Offer

Setelah menerima pesan DHCPDISCOVER dari client, DHCP server memesan alamat IP Buat client dan Membangun penawaran sewa dengan mengirimkan pesan DHCPOFFER ke client.

Pesan tersebut berisikan seluruh informasi yang relevan. Informasi tersebut berupa alamat IP bagi user, alamat MAC client, subnet mask, dan durasi sewa alamat IP.

READ  Pengertian, Sejarah, Fungsi, dan 10 Jenisnya

3. Request

Setelah menerima pesan DHCPOFFER, user memeriksa apakah Terdapat perangkat lain di jaringan yang menggunakan konfigurasi alamat IP yang sama.

Kalau Enggak Terdapat perangkat, user akan mengirimkan pesan DHCPREQUEST ke DHCP server, meminta alamat IP Buat diberikan padanya.

4. Acknowledgement

Setelah menerima pesan DHCPREQUEST, paket DHCPPACK akan dikirimkan kembali ke client, mengonfirmasi semuanya Berbarengan dengan informasi tambahan apapun yang mungkin user minta.

Komponen DHCP

Komponen dari protokol ini adalah DHCP server, DHCP client, dan DHCP relay. DHCP server adalah perangkat jaringan yang berjalan pada layanan Dynamic Host Configuration Protocol.

Server tersebut menyimpan alamat IP dan juga informasi mengenai hal yang berkaitan dengan konfigurasi.

DHCP client adalah perangkat yang dapat terhubung ke jaringan dan berkomunikasi dengan DHCP server, seperti komputer atau telefon. Relai Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP Relay akan mengelola permintaan antara client dan server.

Biasanya, DHCP relay digunakan ketika sebuah organisasi harus menangani jaringan yang besar atau kompleks.

Misalnya DHCP relay adalah ketika terdapat router yang memisahkan antara klien dan server DHCP di dua segmen jaringan yang berbeda. Selain itu, komponen yang lain adalah kumpulan alamat IP, subnet, sewa, dan protokol komunikasi Dynamic Host Configuration Protocol.

1. DHCP Server

Biasanya server atau router yang menyimpan informasi konfigurasi jaringan.

2. DHCP Client

Titik akhir Buat mendapatkan informasi konfigurasi dari server, seperti komputer atau ponsel mana pun disebut dengan DHCP Client.

3. Agen Relai DHCP

Kalau Anda hanya Mempunyai satu Server Dynamic Host Configuration Protocol Buat beberapa LAN, maka agen relai DHCP yang Terdapat di setiap jaringan akan meneruskan permintaan Dynamic Host Configuration Protocol ke server.

Hal tersebut akibat dari paket Dynamic Host Configuration Protocol Enggak dapat mengerjakan perjalanan melintasi router. Oleh karena itu, agen relai perlu agar server Dynamic Host Configuration Protocol dapat menangani permintaan dari Sekalian jaringan.

4. Kumpulan alamat IP

Ini berisi daftar alamat IP yang tersedia Buat ditugaskan ke client.

5. Subnet Mask

Subnet Mask berfungsi Buat memberi informasi kepada host bahwa letak jaringan yang hadir.

6. Waktu Sewa

Ini adalah jumlah waktu ketika alamat IP tersedia Buat client. Setelah waktu ini, client harus memperbarui alamat IP.

READ  #21: Function Parameter - Belajar Golang Dari Dasar

7. Alamat Gateway

Alamat gateway memberikan kemungkinan kepada tuan rumah mengetahui gateway yang terhubung ke internet.

Misalnya Protokol DHCP Server

Berikut ini adalah beberapa Misalnya dari protokol DHCP server. Yuk simak!

1. Protokol DHCP Melalui ISP

ISP Punya Anda mempunyai server Protokol Konfigurasi Host Bergerak. Protokol ini memberikan IP berdasarkan alamat MAC modem.

Begitu modem online, modem akan berkomunikasi menuju jaringan yang menunjukkan bahwa ia sedang mencari alamat IP. DHCP server mendengarkan komunikasi ini dan mulai berbicara dengan modem.

Modem kemudian mengirimkan alamat MAC-nya ke server. Pada Begitu itu, IP telah dicadangkan Buat modem atau satu diberikan pada Begitu itu. Oleh karena itu, mengkloning alamat MAC Anda mungkin Bisa memberi Anda IP yang berbeda dari ISP Anda.

2. Protokol DHCP Melalui Router

Di Dasar tab General Setup atau LAN Setup di sebagian besar router, Terdapat opsi pengaturan Buat Dynamic Host Configuration Protocol.

Opsi ini dapat mengontrol berapa banyak IP yang akhirnya ditetapkan dan dapat mengaktifkan/menonaktifkan bagian server dari router. Kalau opsi server dinonaktifkan, alamat IP harus ditetapkan secara Tetap ke setiap komputer.

Ini berlaku Buat kabel dan nirkabel. Setiap koneksi di jaringan harus Mempunyai alamat IP.

Pikirkan server Protokol Konfigurasi Host Bergerak ISP Anda sebagai penyedia jaringan rumah alamat IP yang Aneh secara Mendunia. Itu akan mendefinisikan apa itu Dynamic Host Configuration Protocol dan Metode kerjanya.

Artinya, jaringan rumah Anda Mempunyai alamat IP publik yang Aneh dari jaringan lain mana pun. Dan pikirkan router Anda memberikan alamat IP lokal yang Aneh Buat setiap perangkat yang terhubung ke jaringan rumah Anda.

Hasil

  • DHCP adalah yang secara Mekanis memberikan alamat IP dan informasi terkait Buat setiap host di jaringan. Hal ini memungkinkan titik akhir Buat berkomunikasi lebih efisien dan menyederhanakan manajemen IP.
  • Dynamic Host Configuration Protocol juga mendefinisikan variabel konfigurasi terkait dan mengalokasikan subnet mask, serta alamat gateway default Buat jaringan.
  • Alamat IP yang menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol dihasilkan secara Mekanis daripada manual, jaringan cenderung Enggak mengalami kesalahan.