Akademi Manajemen Informatika

Ilustrasi perempuan sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya
“Laptop Computer” oleh Startup Stock Photos/ CC0 1.0

Dalam era digital Begitu ini, serangan siber menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kelangsungan operasional sebuah situs web. Salah satu serangan yang paling Biasa dan merusak adalah serangan DDoS (Distributed Denial of Service).

Artikel ini akan menjelaskan apa itu DDoS , Langkah kerjanya, jenis & tanda-tandanya, serta beberapa Langkah Kepada mengatasi serangan DDoS.

Apa itu DDoS?

DDoS adalah serangan siber yang bertujuan Kepada Membangun layanan atau situs web menjadi Tak dapat diakses oleh pengguna. Dalam serangan DDoS, sejumlah besar permintaan berbentuk Lampau lintas atau traffic Palsu dikirimkan ke Sasaran, mengakibatkan kelebihan beban pada sumber daya sistem dan menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan kegagalan sistem.

DDoS adalah serangan yang dirancang Kepada mengganggu atau menonaktifkan layanan atau situs web di internet. DDoS adalah singkatan dari Distributed Denial of Service, yang berarti serangan penolakan layanan terdistribusi.

Serangan ini dilakukan oleh penyerang yang menggunakan banyak komputer yang terhubung dalam jaringan, yang disebut botnet. Botnet ini digunakan Kepada mengirimkan Lampau lintas data yang sangat besar dan Tak normal ke Sasaran yang dipilih.

Selain itu, melansir dari laman Microsoft, Serangan distributed denial of service (DDoS) adalah serangan yang ditujukan pada situs web dan server dengan tujuan mengganggu layanan jaringan. Serangan DDoS berusaha Kepada menggunakan sebanyak mungkin sumber daya aplikasi.

Penyerang di belakang serangan ini membanjiri situs dengan Lampau lintas yang Tak Benar, menyebabkan fungsi situs web menjadi Tak baik atau bahkan membuatnya offline sepenuhnya.

Baca Juga: Cyber Crime: Maksud, Jenis, Teladan, Ciri-Ciri, dan Dampaknya

Langkah Kerja DDoS

Setelah mengetahui apa itu Distributed Denial of Service, selanjutnya Anda perlu mengetahui tentang bagaimana Langkah kerja DDoS.

1. Botnet

Para penyerang Distributed Denial of Service menggunakan jaringan komputer yang terinfeksi malware yang disebut botnet. Botnet terdiri dari banyak komputer yang dikendalikan secara eksternal oleh penyerang.

Komputer dalam botnet sering kali Tak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi dan digunakan Kepada serangan.

2. Pemilihan Sasaran

Penyerang memilih Sasaran yang Ingin diserang, seperti situs web atau server. Sasaran Bisa menjadi perusahaan, organisasi, atau individu yang Mempunyai kepentingan di dunia online.

3. Pemersatu Serangan

Penyerang menggunakan software Tertentu atau skrip Kepada mengendalikan botnet dan mengarahkannya ke Sasaran yang dipilih. Perintah dikirim ke setiap komputer dalam botnet Kepada memulai serangan serentak.

4. Flood Lampau Lintas

Botnet dikirimkan Kepada mengirimkan sebanyak mungkin permintaan ke Sasaran secara bersamaan. Permintaan ini berupa Lampau lintas data yang berlebihan, membanjiri sistem Sasaran dengan jumlah yang Melampaui kapasitas normalnya.

5. Menghabiskan Sumber Daya

Dengan membanjiri sistem Sasaran dengan Lampau lintas yang Tak normal, Distributed Denial of Service bertujuan Kepada menghabiskan sumber daya, seperti bandwidth, CPU, dan memori. Hal ini Membangun sistem Tak Bisa memproses permintaan yang Absah dari pengguna yang sebenarnya.

READ  Apa itu Software Engineer, Tugas, Skill, dan Kesempatan Kerja

6. Penurunan Kinerja atau Pemadaman

Akibat dari DDoS, sistem Sasaran dapat mengalami penurunan kinerja yang signifikan atau bahkan pemadaman total. Layanan atau situs web menjadi Tak responsif atau Tak dapat diakses oleh pengguna yang Absah.

7. Durasi Serangan

DDoS Bisa berlangsung dalam waktu yang singkat atau berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lelet, tergantung pada sumber daya yang tersedia dalam botnet dan tingkat keamanan dan mitigasi yang diimplementasikan oleh Sasaran.

Melalui penggunaan botnet dan pembanjiran Lampau lintas yang Tak normal, serangan DDoS menyebabkan gangguan pada layanan online, merugikan bisnis, dan mengganggu pengalaman pengguna.

Langkah Kerja DDoS pada OSI

DDoS Mempunyai Langkah kerja yang berbeda pada OSI Kalau dibandingkan dengan Langkah kerjanya pada layer lainnya. Pada layer OSI, DDoS akan tertuju pada layer aplikasi, protokol, dan volumetrik.

1. Layer aplikasi

Menyerang layer yang biasanya rentan, dan sangat Tak disadari oleh pengguna. Hal ini dikarenakan Langkah kerjanya yang meniru traffic dari pengguna serta dampaknya yang Tak terlalu besar.

2. Layer volumetric

Memanfaatkan penggunaan botnet, DDoS pada layer ini akan menciptakan bentuk traffic yang sangat besar Tetapi secara tiba-tiba dan Tak wajar kehadirannya.

Kalau bandwidth kewalahan dalam mengatasi traffic yang sangat besar dan berat, akan berakibat pada lumpuhnya server.

3. Layer protokol

Serangan DDoS pada layer ini akan mengirimkan paket-paket SYN Kepada terhubung ke koneksi pengguna. Tetapi koneksi tersebut Tak akan terjadi pada SYN yang terkirim, dan Kalau dibiarkan saja, maka server akan mengalami overload.

Jenis DDoS

Ilustrasi seseorang sedang memainkan laptop
“Office Work” oleh Fabian Irsara/ CC0 1.0

Terdapat beberapa jenis DDoS yang Biasa dilakukan oleh penyerang. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Serangan Volumetrik

Serangan volumetrik adalah jenis serangan Distributed Denial of Service yang bertujuan Kepada membanjiri jaringan Sasaran dengan Lampau lintas data yang sangat besar.

Penyerang menggunakan botnet Kepada mengirimkan sejumlah besar paket data ke Sasaran secara bersamaan, menghabiskan sumber daya jaringan dan menyebabkan penurunan kinerja atau pemadaman layanan.

Serangan jenis ini sering menggunakan teknik seperti serangan ping flood, UDP flood, atau serangan amplifikasi yang memanfaatkan protokol yang rentan Kepada memperbesar Dampak serangan.

2. Serangan Protokol

Serangan protokol Pusat perhatian pada Pemanfaatan kelemahan dalam protokol jaringan Kepada menyebabkan gangguan pada layanan Sasaran.

Penyerang mencoba memanfaatkan kerentanan dalam protokol jaringan seperti ICMP (Internet Control Message Protocol), TCP (Transmission Control Protocol), atau DNS (Domain Name System) Kepada membanjiri Sasaran dengan permintaan Palsu atau membebani sumber daya jaringan.

Serangan jenis ini dapat menyebabkan penurunan kinerja, kegagalan akses, atau pemadaman layanan yang berkaitan dengan protokol yang diserang.

3. Serangan Lapisan Data Sumber Daya (atau Aplikasi)

Serangan lapisan data sumber daya atau aplikasi berfokus pada menghabiskan sumber daya pada tingkat aplikasi atau server Sasaran. Penyerang mengirimkan permintaan yang kompleks atau memakan sumber daya yang tinggi ke server, seperti permintaan HTTP yang rumit atau serangan SQL injection.

READ  Membikin Aplikasi CRUD Sederhana di Android Menggunakan PHP dan MySQL PART 3

Serangan jenis ini bertujuan Kepada membebani CPU, memori, atau sumber daya aplikasi yang lain, mengakibatkan penurunan kinerja atau kegagalan dalam merespons permintaan yang Absah.

Melalui kombinasi dari serangan volumetrik, serangan protokol, dan serangan lapisan data sumber daya (atau aplikasi), penyerang Distributed Denial of Service mencoba Membangun layanan atau situs web Sasaran Tak responsif atau bahkan offline.

Baca Juga: Ransomware: Maksud, Jenis, Penyebab, Dampak, & Langkah Mencegah

Teladan kejadian serangan DDoS

1. Serangan di Spamhaus pada tahun 2013

Tercatat sebagai serangan DDOS terbesar dalam sejarah komputer. Serangan ini berkekuatan 400 Gbps dan menyebabkan GitHub mengalami lag selama beberapa menit sehingga Tak dapat diakses.

2. DDos pada klien Cloudflare pada tahun 2014

Menjadi Teladan serangan DDoS yang lebih besar dari yang dialami Spamhaus. Dengan kekuatan 33 persen lebih besar.

3. Serangan DDoS pada BBC tahun 2015

Serangan ini melumpuhkan seluruh layanan BBC lumpuh dan Tak Bisa diakses. Bahkan serangan tersebut menyebar hingga Membangun layanan radio dan On-Demand BBC lumpuh total.

Tanda-tanda Website Terkena DDoS Attack

Berikut ini adalah tanda bahwa website Anda sedang terkena serangan DDoS. Simak penjelasannya di Rendah ini!

1. Lonjakan Lampau Lintas Website Secara Tiba-tiba

Kalau Anda Memperhatikan lonjakan tiba-tiba dalam Lampau lintas web ke situs Anda yang tampaknya datang dari alamat IP atau rentang IP yang sama, ini Bisa menjadi tanda adanya serangan Distributed Denial of Service.

Penyerang menggunakan botnet Kepada mengirimkan sejumlah besar permintaan ke situs web secara bersamaan, menciptakan lonjakan Lampau lintas yang Tak normal dan melampaui kapasitas normal situs Anda.

2. Kinerja Jaringan lelet

Kalau Anda mengalami kinerja jaringan yang lelet atau Tak teratur, seperti peningkatan waktu respon yang signifikan atau kegagalan dalam memuat halaman web, ini Bisa menjadi indikasi adanya DDoS.

Distributed Denial of Service menghabiskan sumber daya jaringan dan server, mempengaruhi kinerja Biasa dan mengurangi responsivitas situs web Anda terhadap permintaan pengguna yang Absah.

3. Situs Website Sepenuhnya Offline

Kalau situs web, toko online, atau layanan Anda tiba-tiba Tak dapat diakses sama sekali dan sepenuhnya offline, ini Bisa menunjukkan bahwa Anda sedang menghadapi DDoS yang sangat kuat.

Penyerang dapat membanjiri server dengan Lampau lintas yang berlebihan, membebani sumber daya dan menyebabkan kegagalan total dalam menyediakan layanan kepada pengguna.

4. Peningkatan Aktivitas dari Alamat IP Tertentu

Kalau Anda Memperhatikan peningkatan aktivitas yang mencurigakan dari alamat IP tertentu yang Tak Normal atau Tak dikenal, ini Bisa menjadi petunjuk adanya serangan Distributed Denial of Service.

Penyerang dapat menggunakan jaringan komputer yang dikendalikan dalam botnet Kepada meluncurkan serangan, dan Anda dapat Memperhatikan peningkatan aktivitas yang Tak wajar dari alamat IP yang terlibat dalam serangan tersebut.

READ  Pengenalan, Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangan

Dalam menghadapi tanda-tanda tersebut, Krusial Kepada segera mengambil langkah-langkah keamanan yang Benar.

Baca Juga: Waspada! Scamming Bisa Menyerang Bilaman Pun

Langkah Mengatasi DDoS

Mengatasi serangan Distributed Denial of Service adalah tugas yang menantang, tetapi Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil Kepada melindungi situs web atau layanan Anda. Berikut ini adalah beberapa Langkah mengatasi serangan DDoS sebagai dilansir dari laman eSecurity Planet.

1. Blokir DDoS

Begitu Anda menyadari adanya serangan Distributed Denial of Service, langkah pertama yang harus diambil adalah memblokir Lampau lintas yang berasal dari serangan tersebut. Anda dapat menggunakan firewall atau alat keamanan yang Benar Kepada mengidentifikasi dan memblokir alamat IP atau rentang IP yang terlibat dalam serangan.

Menggunakan layanan Perlindungan Distributed Denial of Service yang disediakan oleh penyedia hosting atau penyedia layanan keamanan juga dapat membantu dalam memblokir Lampau lintas yang Tak Absah.

2. Tentukan Jenis DDoS

Krusial Kepada mengidentifikasi jenis serangan DDoS yang sedang terjadi, seperti serangan volumetrik, serangan protokol, atau serangan lapisan data sumber daya. Dengan mengetahui jenis serangan yang sedang terjadi, Anda dapat mengambil tindakan yang lebih spesifik Kepada memitigasi dampaknya.

Bekerjasama dengan penyedia layanan keamanan atau Spesialis keamanan jaringan dapat membantu Anda dalam menganalisis dan menentukan jenis serangan DDoS yang sedang terjadi.

3. Pulihkan dari DDoS

Setelah serangan Distributed Denial of Service berhasil diblokir, langkah selanjutnya adalah memulihkan layanan dan mengembalikan situs web atau aplikasi ke kondisi normal. Periksa dan Pengkajian kerusakan yang mungkin terjadi selama serangan, dan lakukan perbaikan yang diperlukan pada sistem dan infrastruktur.

Tingkatkan keamanan jaringan dan server Anda dengan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan tambahan, seperti memperbarui perangkat lunak, memperkuat konfigurasi jaringan, atau menggunakan layanan Perlindungan DDoS yang andal.

Dalam menghadapi serangan DDoS, Krusial Kepada segera mengambil tindakan Kepada melindungi layanan dan mengurangi Dampak serangan tersebut. Dengan memblokir serangan, mengidentifikasi jenis serangan, dan pulih dari serangan, Anda dapat memitigasi kerugian dan melindungi sistem Anda dari serangan Distributed Denial of Service di masa depan.

DDoS merupakan ancaman serius bagi keamanan dan ketersediaan situs web dan layanan online. Dalam upaya melindungi diri dari serangan ini, Krusial Kepada memahami apa itu serangan DDoS, tujuannya, Langkah kerjanya, dan Langkah mengatasinya.

Dengan langkah-langkah yang Benar, Anda dapat meningkatkan keamanan dan melindungi bisnis Anda dari serangan Distributed Denial of Service yang merugikan.

Sandi Dharma menawarkan paket jasa pembuatan aplikasi web yang menjamin keamanan website Anda dari serangan siber seperti DDoS.

Kalau anda tertarik menggunakannya, hubungi kami Kepada konsultasi lebih lanjut terkait pembuatan dan optimasi website Anda.