Akademi Manajemen Informatika

sandidharma.ac.id – Halo Bakat Digital, apakah Demi ini Engkau sedang memulai Demi belajar pemrograman? Engkau sedang mencari-cari materi pemrograman dan Tak sengaja menemukan materi tentang Procedural Programming dan Object Oriented Programming? Yuk kita bahas tentang Procedural Programming dan Object Oriented Programming pada postingan ini!

So, mari kita lanjutkan pembahasan tentang perbedaan antara Procedural Programming dan Object Oriented Programming.

Procedural Programming

Procedural Programming adalah paradigma pemrograman di mana sebuah program terdiri dari satu atau lebih Mekanisme atau fungsi. Dalam pendekatan ini, program akan dieksekusi secara berurutan dari awal hingga akhir, seperti sebuah skenario linear. Setiap Mekanisme Mempunyai tugas tertentu dan menerima input serta menghasilkan output.

Kelebihan Procedural Programming

  1. Modularitas: Procedural Programming memungkinkan programmer Demi membagi program menjadi modul-modul yang lebih kecil, sehingga memudahkan Demi memelihara dan mengubah program dalam skala besar.
  2. Efisiensi: Paradigma ini merupakan salah satu paradigma pemrograman yang paling efisien dalam hal penggunaan sumber daya, seperti memori dan CPU.
  3. Keterbacaan: Struktur dari paradigma ini yang terdiri dari fungsi-fungsi dan Mekanisme-Mekanisme Membangun kode menjadi lebih mudah dibaca dan dipahami.
  4. Mudah Dipelajari: Procedural Programming relatif mudah dipelajari karena Tak memerlukan pengetahuan Tertentu seperti OOP (Object-Oriented Programming).

Kekurangan Procedural Programming

  1. Sulit Dalam Skala Besar: Ketika program menjadi semakin besar dan kompleks, maka struktur yang modular dan pemrograman linear dari paradigma ini menjadi kurang efektif dan sulit dikelola.
  2. Tak Luwes: Paradigma ini kurang Luwes karena Sekalian fungsi-fungsi dan Mekanisme-Mekanisme terikat pada program Penting.
  3. Masalah Maintenance: Ketika terdapat perubahan pada program, maka perlu dilakukan perubahan pada setiap bagian program yang terkait, sehingga memerlukan waktu dan usaha yang lebih banyak Demi memelihara program.
  4. Tak Cocok Demi Desain GUI: Procedural Programming kurang cocok Demi pembuatan aplikasi dengan antarmuka grafis yang kompleks seperti game atau aplikasi desktop modern karena kurang mendukung konsep OOP dan abstraksi visual yang lebih Berkualitas.
READ  Pengertian, Gaji, Skill, dan Tugas Utamanya

Teladan

Berikut ini adalah Teladan Procedural Programming menggunakan JavaScript:

// Deklarasi variabel
let a = 5;
let b = 10;

// Fungsi penjumlahan
function tambah(a, b) {
  return a + b;
}

// Fungsi pengurangan
function kurang(a, b) {
  return a - b;
}

// Memanggil fungsi dan mencetak hasil
console.log(tambah(a, b));
console.log(kurang(a, b));

Object Oriented Programming

Di sisi lain, Object Oriented Programming (OOP) adalah paradigma pemrograman di mana program terdiri dari objek-objek yang saling berinteraksi Demi mencapai tujuan tertentu. Setiap objek Mempunyai atribut dan perilaku yang Spesial dan dapat berinteraksi dengan objek lain melalui metode yang ditentukan.

Kelebihan Object Oriented Programming

  1. Modularitas: OOP memungkinkan programmer Demi membagi program menjadi objek-objek yang lebih kecil, sehingga memudahkan Demi memelihara dan mengubah program dalam skala besar.
  2. Abstraksi: Konsep abstraksi dalam OOP memungkinkan programmer Demi menyembunyikan detail implementasi objek dan hanya menampilkan fungsionalitas yang dibutuhkan, sehingga memudahkan Demi memahami program secara keseluruhan.
  3. Inheritance: Konsep inheritance dalam OOP memungkinkan programmer Demi Membangun hierarki kelas yang saling terkait, sehingga memudahkan Demi membagi kode dan mencegah duplikasi.
  4. Polymorphism: Konsep polymorphism dalam OOP memungkinkan programmer Demi Membangun banyak objek dengan berbagai perilaku dan sifat yang berbeda, sehingga memungkinkan Demi Membangun program yang lebih Luwes dan mudah diubah.
READ  SQL vs NoSQL Database, Pilih yang Mana?

Kekurangan Object Oriented Programming

  1. Kompleksitas: OOP dapat menjadi kompleks dan sulit dipelajari karena banyaknya konsep yang harus dipahami oleh programmer.
  2. Kinerja: OOP dapat memerlukan sumber daya yang lebih banyak daripada paradigma pemrograman lain, sehingga dapat mempengaruhi kinerja program.
  3. Overhead: Konsep inheritance dan polymorphism dalam OOP dapat menyebabkan overhead yang berlebihan pada program.
  4. Kesalahan Desain: Apabila desain objek Tak dipikirkan dengan Berkualitas, maka dapat menyebabkan masalah dalam program, seperti meningkatnya kompleksitas, ketidakefisienan, dan kesulitan dalam pemeliharaan.

Teladan

Berikut ini adalah Teladan Object Oriented Programming menggunkaan JavaScript:

// Membangun class dengan constructor
class Kalkulator {
  constructor(a, b) {
    this.a = a;
    this.b = b;
  }

  // Metode penjumlahan
  tambah() {
    return this.a + this.b;
  }

  // Metode pengurangan
  kurang() {
    return this.a - this.b;
  }
}

// Membangun objek dari class
let kalkulator = new Kalkulator(5, 10);

// Memanggil metode dan mencetak hasil
console.log(kalkulator.tambah());
console.log(kalkulator.kurang());

Perbedaan antara Procedural dan Object Oriented Programming

Berikut adalah beberapa perbedaan antara Procedural Programming dan Object Oriented Programming:

Pendekatan Berorientasi Objek (Object-Oriented Approach)

OOP berorientasi pada objek, sedangkan Procedural Programming berorientasi pada Mekanisme. Dalam OOP, program dibangun melalui pengelompokkan data dan fungsi-fungsi menjadi objek-objek yang dapat berinteraksi satu sama lain. Sedangkan, dalam Procedural Programming, program dibangun melalui serangkaian fungsi-fungsi yang dipanggil secara berurutan.

READ  Peran Krusial Seorang CEO dalam Sebuah Bisnis

Penggunaan Class

OOP menggunakan class Demi Membangun objek, sedangkan dalam Procedural Programming, Tak Terdapat konsep class. Objek dalam OOP Mempunyai atribut dan metode yang menentukan perilaku objek tersebut. Dalam Procedural Programming, fungsi-fungsi mengoperasikan data yang diteruskan ke dalamnya.

Inheritance (Pewarisan)

Konsep inheritance memungkinkan penggunaan kembali kode yang Terdapat dalam OOP. Inheritance memungkinkan objek Demi mewarisi sifat dan perilaku dari objek lain. Sedangkan, dalam Procedural Programming, pewarisan Tak Terdapat, sehingga kode harus ditulis ulang.

Polimorfisme

Polimorfisme adalah kemampuan suatu objek Demi Mempunyai beberapa bentuk atau perilaku yang berbeda. OOP memungkinkan polimorfisme, di mana suatu metode dapat Mempunyai implementasi yang berbeda dalam beberapa kelas yang berbeda. Sedangkan, dalam Procedural Programming, polimorfisme Tak didukung secara alami, sehingga implementasi fungsi harus ditulis ulang Apabila fungsi yang sama digunakan dalam beberapa tempat.

Pemecahan Masalah

Dalam OOP, pemecahan masalah dilakukan dengan Membangun objek-objek yang merepresentasikan bagian-bagian dari masalah. Setiap objek Mempunyai atribut dan metode yang merepresentasikan sifat dan perilaku objek tersebut. Sedangkan, dalam Procedural Programming, masalah dipecahkan dengan menuliskan serangkaian instruksi yang harus diikuti oleh program.

Nah, demikianlah perbedaan antara Procedural Programming dan Object Oriented Programming. Kedua paradigma ini Mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan keduanya dapat digunakan Demi memecahkan masalah secara efektif tergantung pada kebutuhan dan persyaratan program yang dibuat.