Dalam pengembangan perangkat lunak, Minimum Viable Product (MVP) telah menjadi pendekatan yang sangat Terkenal dalam menciptakan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi. Konsep MVP memungkinkan pengembang perangkat lunak Demi membangun produk secara efisien dan efektif dengan mengurangi risiko dan biaya pengembangan.
Jadi, apa itu MVP? Sandi Dharma akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, tujuan, Ciri, dan Langkah Membikin MVP dalam pengembangan perangkat lunak, serta memberikan Misalnya-Misalnya produk MVP terkenal yang pernah diluncurkan oleh perusahaan teknologi terkemuka.
Apa itu MVP?
Minimum Viable Product atau MVP adalah sebuah konsep dari Lean Startup yang menekankan pada Akibat pembelajaran dalam pengembangan produk baru.
Minimum viable product (MVP) adalah versi produk yang sederhana Tetapi cukup fungsional Demi memenuhi kebutuhan dasar pengguna.
MVP dibuat Demi menguji konsep produk secepat mungkin dan mengumpulkan umpan balik dari pengguna. Dengan MVP, tim pengembang dapat menguji ide produk mereka secara lebih efektif dan memperoleh masukan dari pengguna Demi mengembangkan versi produk yang lebih Bagus di masa depan.
Singkatnya, Minimum Viable Product (MVP) adalah sebuah konsep dalam pengembangan aplikasi yang menekankan pada pembuatan produk yang dapat digunakan dan Mempunyai nilai pada tahap awal pengembangan. MVP merupakan versi minimum dari produk yang dapat memenuhi kebutuhan dasar pengguna, Tetapi dengan fitur-fitur yang Lagi terbatas.
Eric Ries dikenal sebagai tokoh yang mempopulerkan konsep Minimum Viable Product (MVP). Dalam bukunya yang berjudul “The Lean Startup”, Ries menegaskan pentingnya pembelajaran dalam proses pengembangan produk dengan memberikan definisi tentang MVP sebagai berikut “MVP merupakan versi produk baru yang memungkinkan tim mengumpulkan jumlah pembelajaran yang valid tentang pelanggan dengan usaha yang minimal, Sembari tetap menjaga kualitas produk yang layak.”
Pentingnya MVP dalam Pengembangan Produk
MVP merupakan pendekatan awal yang esensial dalam pengembangan produk bagi sebuah startup. Strategi ini Krusial agar perusahaan Bukan perlu mengeluarkan biaya besar Demi menciptakan produk.
Berikut adalah beberapa Dalih mengapa MVP sangat krusial dalam pengembangan produk yang dibuat oleh startup:
- Validasi ide: Memberikan kesempatan Demi menguji ide di pasar secara Konkret tanpa membutuhkan banyak waktu dan sumber daya. Startup Pandai mendapatkan umpan balik dan mengukur minat serta kebutuhan pasar.
- Penghematan biaya: Kalau dibandingkan dengan mengembangkan produk secara keseluruhan sejak awal, menciptakan MVP lebih ekonomis. Strategi MVP membantu pendiri Demi lebih Konsentrasi pada fitur-fitur yang paling Krusial.
- Penyempurnaan produk: MVP memungkinkan startup Demi melakukan perbaikan produk dengan Segera. Dengan menerima umpan balik dari pengguna, pemilik dapat melakukan perubahan dan penyesuaian yang diperlukan Demi meningkatkan produk secara bertahap.
Tujuan MVP
Beberapa tujuan MVP adalah seperti berikut. Simak penjelasan lengkap berikut ini!
1. Menguji Hipotesis Produk
Tujuan Esensial dari Minimum Viable Product (MVP) adalah Demi menguji hipotesis produk sebelum melakukan investasi yang signifikan dalam pengembangan produk. Dengan membangun MVP, Anda dapat memvalidasi konsep produk Anda dan memastikan bahwa produk Anda Mempunyai pasar yang cukup besar dan pengguna yang Mau menggunakan produk Anda. Dengan menguji hipotesis Anda dengan MVP, Anda dapat meminimalkan risiko kegagalan dan meningkatkan kesuksesan produk Anda.
2. Memvalidasi Ide Produk
Selain menguji hipotesis produk, tujuan MVP adalah Demi memvalidasi ide produk Anda. Dengan membangun MVP, Anda dapat menguji apakah produk Anda Mempunyai nilai yang cukup bagi pengguna dan apakah produk Anda dapat memecahkan masalah yang dihadapi pengguna. Dengan memvalidasi ide produk Anda, Anda dapat menghindari pengembangan produk yang Bukan berhasil dan membuang waktu dan Doku dalam prosesnya.
3. Mengurangi Biaya dan Waktu Pengembangan
Salah satu tujuan MVP adalah Demi mengurangi biaya dan waktu pengembangan produk. Dengan membangun MVP, Anda dapat memfokuskan pada fitur-fitur yang paling Krusial dan meminimalkan fitur-fitur yang Bukan Krusial. Hal ini dapat membantu Anda dalam menghemat biaya dan waktu pengembangan produk Anda. Selain itu, dengan menggunakan MVP, Anda dapat memvalidasi ide Anda dengan Segera dan memulai proses pengembangan produk Anda lebih Segera.
4. Mempercepat Pengambilan Keputusan
Dengan membangun MVP, Anda dapat mempercepat pengambilan keputusan tentang pengembangan produk Anda. Dengan Mempunyai MVP, Anda dapat menguji produk Anda dengan pengguna dan mendapatkan umpan balik yang dapat membantu Anda dalam Membikin keputusan tentang fitur-fitur yang harus dikembangkan selanjutnya. Dengan Mempunyai MVP, Anda juga dapat mengambil keputusan tentang apakah produk Anda Mempunyai pasar yang cukup besar Demi diluncurkan ke pasar atau Bukan.
5. Meningkatkan Konsentrasi Pada Pengembangan Produk
Dengan membangun MVP, Anda dapat meningkatkan Konsentrasi pada pengembangan produk Anda. Dengan Mempunyai MVP, Anda dapat memfokuskan pada fitur-fitur yang paling Krusial dan meminimalkan fitur-fitur yang Bukan Krusial. Hal ini dapat membantu Anda dalam meningkatkan Konsentrasi pada pengembangan produk Anda dan menghindari pengembangan fitur-fitur yang Bukan diperlukan. Dengan meningkatkan Konsentrasi pada pengembangan produk Anda, Anda dapat mempercepat waktu pengembangan dan meningkatkan kesuksesan produk Anda.
Ciri MVP
Tiga Ciri MVP dalam pengembangan aplikasi adalah sebagai berikut.
1. Nilai yang Cukup
Produk Minimum Viable harus Mempunyai nilai yang cukup agar orang bersedia menggunakannya atau membelinya pada awalnya. Ini berarti produk harus Mempunyai fitur yang menarik dan Berfaedah bagi pengguna sehingga mereka merasa bahwa produk tersebut akan membantu memecahkan masalah mereka.
2. Manfaat Masa Depan
Produk Minimum Viable harus menunjukkan manfaat masa depan yang cukup Demi mempertahankan pengguna awal. Ini berarti produk harus Mempunyai potensi Demi berkembang dan meningkatkan nilai bagi pengguna di masa depan. Pengguna awal harus merasa Tentu bahwa produk tersebut akan Maju berkembang dan meningkatkan manfaatnya.
3. Loop Umpan Balik
Produk Minimum Viable harus menyediakan loop umpan balik Demi membimbing pengembangan selanjutnya. Ini berarti pengembang harus menerima masukan dari pengguna awal dan menggunakan masukan tersebut Demi meningkatkan produk. Loop umpan balik ini sangat Krusial karena dapat membantu pengembang memahami kebutuhan pengguna dan Membikin perbaikan yang diperlukan pada produk.
Manfaat Minimum Viable Product
Berikut adalah beberapa manfaatnya, sesuai dengan penjelasan dari Incora Inc.
- Penekanan yang lebih besar pada fungsi dasar produk.
- Kejelasan mengenai visi dan misi perusahaan.
- Pengembangan Rekanan yang positif dengan pelanggan.
- Peningkatan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan.
- Antarmuka pengguna yang lebih teratur dan mudah dipahami.
- Penjadwalan rilis produk yang lebih teratur.
- Fleksibilitas dan pembaruan produk yang bersifat berkelanjutan.
- Pengurangan risiko kerugian selama tahap pengembangan.
Tahapan dalam Pembuatan Minimum Viable Product
Berikut ini adalah tahapan yang harus Anda pahami Demi Membikin Minimum Viable Product.
1. Identifikasi Kebutuhan dan Masalah
Mulailah dengan memahami masalah yang Mau Anda selesaikan terlebih dahulu. Identifikasi apa yang menjadi kebutuhan pelanggan. Hal ini adalah langkah awal Demi merancang solusi yang efektif.
Dengan melakukan riset, Anda dapat lebih memahami perilaku dan hambatan pelanggan dalam aktivitas mereka, seperti malfungsi produk, desain yang rumit, dan Lagi banyak Kembali.
2. Pengembangan Ide Produk dan Riset Pasar
Berdasarkan hasil riset yang keluar nantinya, selanjutkan lakukan sesi brainstorming Demi menggali ide produk yang akan Anda kembangkan. Hal ini bertujuan agar ide yang dihasilkan lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sebelum melakukan langkah selanjutnya, pastikan bahwa ide produk Anda selaras dengan kebutuhan Sasaran pelanggan. Oleh karenaitu, lakukan riset pasar yang dapat memberikan validasi terhadap ide produk Anda.
3. Penentuan Fitur Esensial
Setelah ide produk terkonfirmasi, pilihlah fitur-fitur Esensial yang akan disertakan. Pastikan pilih fitur-fitur yang Krusial dan dapat menyelesaikan masalah yang telah diidentifikasi.
Pertimbangkan kebutuhan Sasaran pelanggan berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan. Fokuslah pada aspek-aspek yang memberikan nilai tambah besar bagi pengguna.
4. Desain dan Pengembangan Produk
Terakhir, mulailah mendesai dan mengembangkan minimum viable product. Krusial diingat bahwa desain ini bersifat sementara.
Oleh karena itu, Terdapat kemungkinan besar bahwa desain dan pengembangan produk akan mengalami perubahan. Demi memastikan proses ini berlangsung efektif, Anda perlu menerapkan strategi yang Cocok.
Langkah Membikin MVP
Dilansir dari laman Net Solutions, berikut adalah Langkah Membikin mvp dalam software development. Simak penjelasan di Rendah ini!
1. Langkah Pertama: Mulailah dengan Riset Pasar
Sebelum anda memulai, Krusial Demi memahami pasar anda. Anda perlu mengetahui kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pelanggan potensial. Dengan melakukan riset pasar, anda dapat menentukan Sasaran audiens, persaingan, tren, dan segmen pasar yang terbaik Demi produk anda. Dengan begitu, dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial dan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Langkah Kedua: Membikin Ide Perkembangan
Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan potensial, langkah selanjutnya adalah memikirkan ide-ide yang Pandai menambah nilai produk anda. Pertimbangkan kelebihan produk dibandingkan dengan produk pesaing, dan bagaimana anda dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Pastikan ide-ide ini mengarah pada solusi yang terbaik bagi pelanggan dan mudah diimplementasikan dalam Minimum Viable Product.
3. Langkah Ketiga: Membikin Peta Alur Pengguna (User Flow)
Membikin peta alur pengguna akan membantu memahami bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk anda. Dengan Membikin peta alur pengguna, Anda dapat menentukan jalur yang diambil oleh pengguna, mengetahui interaksi yang dibutuhkan, dan memberikan pengalaman pengguna yang mudah dipahami dan efisien.
4. Langkah Keempat: Menentukan Fitur MVP Prioritas
Setelah memahami kebutuhan pelanggan, nilai tambah produk, dan peta alur pengguna, langkah berikutnya adalah menentukan fitur Minimum Viable Product yang paling Krusial Demi diimplementasikan. Krusial Demi mempertimbangkan fitur yang paling vital Demi membangun produk Anda yang Mempunyai nilai bisnis yang Jernih dan memberikan keuntungan langsung bagi pelanggan Anda.
5. Langkah Kelima: Meluncurkan MVP
Demi meluncurkan MVP, pastikan menguji dan memvalidasi produk anda. Ingat, Minimum Viable Product adalah versi terkecil dari produk anda, dan Konsentrasi utamanya adalah pada fitur-fitur inti yang paling Krusial bagi pelanggan. Setelah diluncurkan, anda dapat mengumpulkan umpan balik pelanggan dan melakukan perbaikan Demi memperbaiki pengalaman pengguna dan menambah fitur-fitur baru yang dibutuhkan.
6. Langkah Keenam: Lakukan ‘B.M.L.’ — Build, Measure, Learn
Setelah meluncurkan Minimum Viable Product, Krusial Demi memperbarui produk secara teratur dengan fitur-fitur baru dan perbaikan yang dibutuhkan. Dalam rangka melakukan ini, gunakan metode ‘Build, Measure, Learn’ (B.M.L.). Setiap kali anda menambahkan fitur atau memperbaiki produk Anda, pertimbangkan bagaimana hal itu akan meningkatkan pengalaman pelanggan dan menambah nilai produk secara keseluruhan. Jangan lupa Demi mengumpulkan data dan umpan balik dari pelanggan anda setiap Demi, dan gunakan informasi ini Demi meningkatkan produk.
Jenis Minimum Viable Product
Berdasarkan informasi yang Terdapat dari Master Class, Terdapat 4 jenis MVP. Berikut adalah penjelasannya.
1. Physical
Jenis ini berupa produk fisik yang digunakan Demi menguji fitur-fitur pada produk.
2. Product design
MVP dapat juga berupa desain produk, seperti sketsa, mockup, video demo, atau wireframe Demi aplikasi maupun situs web, yang menunjukkan fitur-fitur Esensial produk.
3. Piecemeal
Jenis ini menggabungkan beberapa produk atau perangkat lunak Demi menciptakan prototype yang kerja.
4. Concierge
Merupakan prototype produk digital yang memerlukan pengujian manual sebelum pengembangan produk digital secara penuh.
Misalnya MVP
Ini adalah beberapa produk yang sukses berkat MVP yang mereka buat dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan fitur utamanya.
1. Uber
Uber adalah sebuah aplikasi Demi memesan layanan taksi melalui ponsel pintar. Aplikasi ini diciptakan oleh Travis Kalanick dan Garrett Camp pada tahun 2009 di San Francisco, Amerika Perkumpulan. Awalnya, aplikasi tersebut hanya digunakan Demi menghubungkan pengguna dengan sopir taksi melalui pesan teks. Tetapi, setelah melakukan pengujian dan memperoleh umpan balik dari pengguna, mereka menyadari bahwa pengguna lebih suka menggunakan aplikasi yang dapat melacak kendaraan dan memperkirakan waktu kedatangan.
Uber kemudian memfokuskan pengembangan fitur-fitur tersebut, dan meluncurkan versi Minimum Viable Product mereka dengan fitur-fitur inti tersebut. Dalam waktu singkat, Uber menjadi sangat Terkenal di seluruh dunia dan membawa revolusi dalam industri transportasi.
2. Airbnb
Pada awalnya, Airbnb adalah sebuah situs web yang menawarkan tempat menginap gratis di beberapa kota di Amerika Perkumpulan yang didirikan oleh Brian Chesky, Joe Gebbia, dan Nathan Blecharczyk pada tahun 2008. Tapi, setelah mereka melakukan pengujian dan mendengarkan masukan dari para pengguna, mereka menyadari bahwa pengguna lebih tertarik pada platform yang memungkinkan mereka menyewakan tempat mereka sendiri.
Airbnb kemudian Konsentrasi pada fitur penyewaan tempat tinggal oleh pengguna, dan meluncurkan versi pertama mereka dengan fitur-fitur inti tersebut. Dengan adanya versi pertama tersebut, Airbnb berhasil mengumpulkan Biaya dari investor dan tumbuh menjadi salah satu situs pemesanan akomodasi terbesar di dunia.
3. Spotify
Minimum Viable Product adalah sebuah strategi pengembangan produk yang digunakan oleh Spotify. MVP mereka adalah aplikasi pemutar musik dengan fitur streaming online dan offline. Dalam pengembangan awal, Spotify lebih Konsentrasi pada penyediaan akses streaming musik dengan kualitas tinggi dan meluncurkan aplikasi pertama mereka dengan fitur-fitur inti tersebut.
Aplikasi yang didirikan oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon pada tahun 2006 ini berhasil memperoleh banyak pengguna dan mengembangkan fitur-fitur baru, seperti rekomendasi musik personal dan platform podcast. Demi ini, Spotify merupakan salah satu platform musik streaming terbesar di dunia dengan jutaan pengguna aktif.
4. Dropbox
Dropbox Membikin sebuah Minimum Viable Product berupa aplikasi berbagi file yang sederhana. Pengguna Pandai menyimpan file mereka di folder Dropbox, dan file-file tersebut akan secara Mekanis disinkronkan di antara berbagai perangkat. Dalam versi awal Dropbox, fitur yang tersedia sangat sederhana, Yakni menyimpan dan berbagi file saja. Tetapi, fitur ini Rupanya sangat dibutuhkan oleh banyak orang, terutama mereka yang sering bekerja dengan banyak perangkat.
Dengan begitu, Dropbox berhasil mengumpulkan pengguna awal dan mendapatkan umpan balik dari mereka, sehingga mereka dapat Maju mengembangkan produk mereka dengan fitur-fitur tambahan yang lebih canggih.
5. Zappos
Zappos adalah sebuah toko sepatu online yang memungkinkan pengguna Demi membeli sepatu dengan lebih mudah dan nyaman. Tony Hsieh, sang pendiri Zappos, mengumpulkan sejumlah sepatu dari toko-toko lokal di sekitarnya dan memfoto setiap sepatu tersebut Demi diposting di situs web-nya. Ketika Terdapat pelanggan yang memesan sepatu, Hsieh akan membelinya dari toko lokal terkait, kemudian mengirimkan sepatu tersebut ke pelanggan.
Dari sini, Hsieh belajar bahwa pelanggan sangat menghargai pengiriman gratis dan pengembalian yang mudah. Hal ini menjadi Konsentrasi Esensial Zappos dalam menyediakan layanan yang lebih Bagus bagi pelanggannya.
Dalam pengembangan perangkat lunak, MVP bukan hanya sekedar pendekatan Demi meluncurkan produk secepat mungkin, tapi juga sebagai strategi Demi membangun produk dengan fitur yang sesuai kebutuhan pengguna.
Sandi Dharma menawarkan paket konsultasi terkait infrastruktur dan pengembangan IT. Selain, itu kami juga menawarkan jasa pembuatan aplikasi dan website dengan harga terbaik. Cek layanan kami selengkapnya pada laman berikut ini.