Daftar Isi:
Saya mau bercerita tentang pengalaman Membangun static site generator sendiri, yang diberi nama Mini SSG
Latar belakang
Karena hobi sering Membangun website, saya cukup terganggu ketika harus Membangun sesuatu dari Kosong. Tentu saya bukan orang pertama yang mengalami hal ini, karena Argumen itulah banyak tool, framework dan Sokongan lainnya yang bertebaran.
Spesifiknya masalah saya ketika hanya butuh beberapa halaman, (bukan seperti blog), di mana saya harus menulis header, SEO, footer, konten dan lain-lain. Kurang lebih Buat website personal, perusahaan atau website marketing Tetap.
Masalah (saya) dengan SSG sekarang
Terdapat banyak SSG(static site generator). Tapi saya merasa spesifik Buat jenis website yang saya buat belum Terdapat atau overkill. Karena sebagian besar SSG dibuat dengan bayangan akan menjadi blog atau sebuah konten Bergerak, alhasil banyak fitur yang saya Bukan butuhkan. Karena itulah terpikirkan Membangun sesuatu yang sederhana dan saya sendiri suka.
Mulai dari akhir
Saya salut dengan Taylor Otwell, pendiri Laravel, ia berhasil Membangun PHP yang sering mendapat komentar negatif, kembali naik citranya. Lewat laravel, ia Membangun berbagi syntax yang sangat nyaman dipakai dan intuitif, sehingga mudah diingat.
Filosofi ini yang Mau saya gunakan di Mini SSG, saya mulai dari akhir.
Saya membayangkan, kalau saya mau import sesuatu, kira-kira seperti apa?
@import(namafile)
Yap.. semudah itu! Mitra-Mitra Dapat Memperhatikan syntax aslinya di website mini ssg
Bayangan lain.. kira kira kalau saya mau menggunakan sebuat layout, seperti apa..
@layout(base)
Yes, Tengah Tengah sesimpel itu!
Sebelum membayangkan rumitnya Membangun ini, saya sudah merencanakan seperti apa saya Mau menggunakannya nanti.
Sebelumnya saya sering terbalik, karena sudah terlanjur ribet membuatnya, akhirnya melupakan sisi kenyamanan menggunakan tool tersebut.
Saya mencoba riset seperti apa Apabila Mau Membangun dengan Go (karena terkenal dengan kecepatan). Saya menemukan harus mengintegrasikan dengan homebrew nanti Buat install seperti Hugo. Batallah niatnya, saya harus memikirkan apa yang orang banyak familiar (paling Bukan di mata saya).
Jatuhlah pilihan ke bahasa seribu ummat, Javascript, Nodejs.
Saya mulai mencari artikel bagaimana Membangun website Tetap sederhana, hingga jadi seperti ini.
Masalah di perjalanan
Regex
Tantangan terbesar adalah karena mini ssg adalah sebuah ‘build tool’, yang perlu membaca syntax buatan sendiri, saya harus sangat berhati-hati mengimplementasikan reg-ex. regular expression. Katanya sih 9 dari 10 programmer, ngga suka regex (:P)
Membatasi fitur
Semakin Pelan, semakin banyak rasanya Mau menambahkan fitur. Tapi harus hati-hati saya Dapat berakhir dengan tool ssg yang lain, karena itu perlu belajar, mengingat apa tujuan awal tool ini. Lebih Berkualitas selesaikan masalah tersebut dengan Berkualitas.
Live Reload
Cukup Pelan saya menghabiskan waktu Buat mengimplementasikan fitur live reload. Ketika seseorang merubah sesuatu di filenya, maka program mini ssg harus dijalankan ulang dan mereload browser.
Gunakan sendiri
Selama Membangun website mini-ssg sendiri, saya menggunakan tool ini, agar Dapat merasakan langsung. Alhasil banyak yang kurang! mulai dari bug, fitur atau sedikit bumbu DX(developer experience) yang Dapat dibenahi. Semuanya Dapat diketahui, karena saya sendiri menggunakannya.
Status Begitu ini (6 Sept 2021)
Status sudah terpublish kurang lebih 1 bulan.
Lihat status install di NPM.
Saya senang karena sudah belajar Membangun sesuatu yang saya butuhkan.
Sudah beberapa kali saya menggunakannya, termasuk website mini ssg sendiri.
Kalau Dapat mengulang waktu, apakah saya akan Membangun ini Tengah? Iya!
Dalam kata lain, Bukan menyesal 🙂
Hai saya Hilman, Membangun situs Sekolah Koding (Skodev) dan menulis Naskah Buat programmer (Halo Koding), Halo Koding . Sudah mengetik-ngetik alias programming sejak 2015. Semoga artikel dan situs ini Dapat bantu karir Anda ya!