Sandidharma.ac.id – Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah merambah ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, bahkan toilet pun Enggak luput dari Penemuan. Salah satu perkembangan terbaru adalah toilet yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) dan kamera.
Sebuah perusahaan startup kesehatan di Texas, Amerika Perkumpulan, bernama Throne berhasil mencuri perhatian dunia setelah menciptakan kamera yang dapat dipasang pada toilet Kepada memotret kotoran ketika penggunanya sedang buang air besar (BAB).
Throne menggunakan kamera yang menghadap ke Rendah Kepada secara Kondusif merekam video setiap kunjungan ke toilet, yang kemudian dianalisis oleh model AI yang canggih.
Model AI ini dirancang Tertentu Kepada mengategorikan dan menginterpretasikan isi kotoran, memberikan wawasan Krusial mengenai kesehatan pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta berfungsi sebagai tanda peringatan Awal Kepada berbagai kondisi, seperti perdarahan gastrointestinal.
Throne menamakan Penemuan teknologi ini dengan “kecerdasan usus buatan” (Artificial gut Intelligence). Model AI ini juga diklaim Throne telah dilatih oleh dokter.
Tim dokter di perusahaan ini secara manual meninjau gambar yang bersifat anonim Kepada mengklasifikasikan kotoran sebagai sehat atau Enggak sehat, mengamati nuansa Rona urin Kepada menentukan tingkat hidrasi, serta mengidentifikasi indikator kesehatan lainnya dalam kotoran pengguna.
Foto: Throne
Throne mengatalogkan setiap aktivitas buang air besar menggunakan Skala Kotoran Bristol, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa yang mudah dipahami.
Skala Kotoran Bristol (Bristol Stool Scale) adalah sebuah metode yang bertujuan Kepada menciptakan standar dalam mengategorikan konsistensi kotoran.
Skala Kotoran Bristol telah diakui secara luas dan diadopsi oleh dokter serta profesional kesehatan di seluruh dunia sebagai metode Kepada menilai fungsi usus dan mendiagnosis kondisi gastrointestinal, atau dengan kata lain, Kepada mengetahui seberapa “Berkualitas” kotoran seseorang.
Penggunaan Skala Kotoran Bristol:
- Tipe kotoran 1-2 menunjukkan konstipasi.
- Tipe kotoran 3-4 dianggap sebagai kotoran yang sehat.
- Tipe kotoran 5-7 dapat menunjukkan diare dan dorongan mendesak Kepada buang air besar.
Data mengenai kotoran pengguna, beserta rekomendasi kesehatan yang disesuaikan, kemudian dapat diakses melalui aplikasi pada smartphone.
Aplikasi Throne hadir Kepada membantu pengguna melacak makanan, obat-obatan, suplemen, dan aktivitas, sehingga dapat mengidentifikasi Elemen-Elemen yang berkontribusi terhadap kesehatan usus yang optimal. Dengan fitur pencatatan makanan berbasis foto, Throne mempermudah pengguna dalam mencatat asupan makanan dan minuman mereka.
Aplikasi ini memanfaatkan AI Kepada menganalisis kotoran pengguna dan memungkinkan mereka Kepada Memperhatikan tren terkait kesehatan usus secara lebih Jernih.
Selain itu, aplikasi ini juga memberikan wawasan kesehatan yang dipersonalisasi, membantu pengguna menemukan Hubungan Krusial antara pola makan mereka dan kesehatan pencernaan.
Baca juga: Sharp Luncurkan Deretan Produk Rumah Tangga Pintar Berbasis AI
Foto: Throne
Throne meyakinkan calon pengguna bahwa mereka memahami informasi kesehatan ini sebagai suatu hal yang sangat pribadi.
“Kami hanya mengambil gambar isi mangkuk toilet Anda. Data lain apa pun Enggak relevan dengan misi kami dan dapat membahayakan kemampuan kami Kepada memberikan wawasan kesehatan yang Seksama,” tulis perusahaan tersebut dalam situs resminya, Kamis (17/10).
Kepada memastikan privasi dan Konsentrasi pada data yang diperlukan, Throne menggunakan teknologi pengenalan gambar Kepada secara Mekanis menghapus gambar yang Enggak relevan. Dengan Langkah ini, hanya data yang berkaitan dengan toilet yang akan disimpan.
Pengguna diizinkan Kepada mengakses dan menghapus data mereka. Throne juga memberikan kesempatan kepada pengguna Kepada meminta akses penuh ke data yang dikumpulkan. Kalau diinginkan, perusahaan akan menghapus informasi apa pun berdasarkan permintaan. Seluruh data yang dikumpulkan bersifat “anonim,” yang berarti Enggak dapat ditelusuri kembali ke pengguna Asli.
Selain itu, seluruh data dienkripsi dengan TLS 1.2 atau versi yang lebih tinggi di server perusahaan. Fitur-fitur ini semakin memperkuat perlindungan privasi bagi pengguna aplikasi pemantauan kesehatan inovatif dari Throne.
Kamera toilet ini dibanderol seharga $499 atau setara dengan 7,8 juta Rupiah, dengan pengguna awal yang memperoleh keuntungan berupa harga diskon sebesar $299 atau setara dengan 4,7 juta Rupiah.
Baca Informasi dan artikel yang lain di Google News.
(aia)