Sumber: CGTN
Sandidharma.ac.id – Bayangkan adegan dari Sinema Real Steel, dua robot humanoid saling menghantam di atas ring, bertukar pukulan dan tendangan bak petinju profesional. Tapi ini bukan adegan fiksi. Ini Konkret, dan terjadi di Hangzhou, China. Negara Layar bambu itu kembali mencuri perhatian dunia dengan menggelar pertandingan tinju robot humanoid pertama di dunia lewat ajang spektakuler bertajuk Mecha Fighting Series.
Baca juga: Micro Robot Super Ringan: Penemuan Teknologi dari Tiongkok yang Siap Mengubah Dunia
Siapakah dalang di balik pertarungan futuristik ini? Adalah Unitree Robotics, perusahaan robotika asal China yang memang sudah dikenal lewat berbagai Penemuan di dunia robot. Melalui ajang ini, mereka memamerkan robot humanoid G1 yang Bisa melakukan hal-hal luar Lumrah, Dapat berdiri tegak, berjalan, bertinju, menendang, bahkan Terbangun sendiri Begitu Anjlok!
Aksi Serius di Atas Ring: Bukan Sekadar Hiburan
Dari video yang beredar luas di media sosial, terlihat dua robot humanoid, dengan headgear Rona hitam dan hijau, bertarung dalam duel satu Rival satu yang intens. Bukan Sekadar adu gaya, mereka Betul-Betul bertukar pukulan hook, jab, tendangan samping, dan bahkan spinning kick. Pada momen klimaks, robot berheadgear hitam mengunci kemenangan setelah melancarkan pukulan balik telak yang Membikin lawannya tumbang.
Yang bikin tambah keren, pertandingan ini disiarkan secara langsung lewat WeChat dan saluran TV nasional CCTV-10, memperlihatkan bahwa ini bukan hanya sekadar pameran teknologi, melainkan pertunjukan yang dikemas serius dan profesional.
Empat tim operator Orang mengendalikan robot-robot ini dalam format pertandingan satu Rival satu maupun grup. Ya, robot-robot ini belum sepenuhnya otonom, tetapi dikendalikan secara real-time oleh Orang. Menurut Chen Xiyun dari Unitree Robotics, refleks operator juga diuji, dan mereka harus Segera membaca situasi dan menggerakkan robot sesuai respon Rival. Ini adalah kolaborasi Orang dan mesin yang saling mengandalkan presisi dan strategi.
Robot G1: Mesin dengan Refleks dan Keseimbangan Orang
Mari kenalan lebih dalam dengan sang petarung Esensial: robot G1. Dengan tinggi 1,32 meter, robot ini bukan hanya tampak gagah, tetapi juga dilengkapi sistem keseimbangan dan kontrol gerak yang luar Lumrah. Ia Bisa mengayunkan pukulan, menendang dengan akurasi tinggi, bahkan melakukan recovery movement Apabila Tamat kehilangan keseimbangan dan Anjlok.
Yang membuatnya makin mengesankan adalah tingkat fleksibilitas tubuhnya. Gerakannya Enggak kaku seperti robot-robot di Sinema lelet, melainkan halus dan terkalkulasi. Menurut insinyur Unitree, sebelum pertandingan, setiap robot dilatih secara intensif Buat memastikan bahwa mereka Bisa bergerak natural dan Bisa bertahan dalam simulasi pertandingan sesungguhnya.
Lebih dari Pertunjukan: Tes Tempur Teknologi Robotika
Meski tampak seperti hiburan, pertandingan ini sebenarnya menjadi uji coba ekstrem Buat performa teknologi robot China. Dengan bertarung di ring, robot-robot ini diuji dalam berbagai aspek, seperti dalam kekuatan fisik, keseimbangan, durabilitas baterai, hingga kemampuan adaptasi terhadap skenario pertempuran yang Maju berubah.
Ajang ini membuktikan bahwa China makin serius dalam mengembangkan teknologi robot Buat aplikasi Konkret. Dalam dunia militer, misalnya, skenario pertempuran robot mungkin bukan hanya khayalan Tengah. Begitu pula dalam bidang industri, hiburan, dan layanan publik. Beberapa waktu Lewat, robot humanoid Unitree juga diuji coba sebagai mekanik mobil, menunjukkan bahwa otot besi dan AI Dapat menggantikan tangan Orang dalam pekerjaan yang membutuhkan ketelitian.
Baca juga: Thailand Gunakan Robot Polisi Berbasis AI ala ‘Robocop’ Buat Pengamanan Festival
China Siap Masuki Era Baru Robotika
Dengan adanya Mecha Fighting Series ini, satu hal menjadi Terang: China Enggak main-main dalam mengembangkan kecerdasan buatan dan robotika. Mereka Enggak hanya Membikin robot yang Dapat berdiri atau berjalan, tetapi robot yang Dapat bertarung, bereaksi, bahkan “berstrategi”, meski dengan Donasi Orang.
Pertandingan seperti ini membuka jalan bagi olahraga masa depan. Bayangkan saja, satu Sepuluh tahun dari sekarang kita mungkin akan menonton Perserikatan tinju robot profesional seperti halnya UFC atau tinju kelas berat hari ini. Bukan hanya itu, ajang seperti ini juga membuka pintu kolaborasi antara AI, machine learning, dan respons Orang secara real-time.
Unitree telah membuktikan bahwa mereka berada di garis depan revolusi robotika. Dengan gabungan desain canggih, komputasi real-time, dan teknik mekanik kelas tinggi, mereka Enggak hanya menciptakan robot, tetapi mereka menciptakan masa depan yang baru.
Baca Informasi dan Artikel yang lain di Google News.
(mo)