Akademi Manajemen Informatika

Data adalah hal yang berharga bagi perusahaan di era digital Demi ini. Semakin banyak data yang dimiliki, semakin besar pula Kesempatan Kepada mengambil keputusan bisnis yang Cocok dan berpotensi Kepada membawa keuntungan.

Tetapi, menangani jumlah data yang besar juga tidaklah mudah, terutama Kalau data tersebut tersebar di banyak sumber yang berbeda. Inilah yang menjadi tantangan bagi banyak organisasi atau perusahaan dalam memanfaatkan data secara efektif. Kepada mengatasi tantangan ini, banyak perusahaan memilih Kepada membangun sebuah data warehouse.

Lantas, apa itu data warehouse? Kalau Anda bekerja di bidang data, simak artikel ini!

Apa Itu Data Warehouse

Data warehouse adalah sistem manajemen data yang dirancang Kepada mengumpulkan dan mengintegrasikan data periodik agar dapat memudahkan analisis, pelaporan, dan pengambilan keputusan.

Sistem Tempat simpan data ini dapat digambarkan pula sebagai penyimpanan data terpusat yang diambil dari berbagai sumber. Data yang disimpan adalah data masa kini dan juga historis, agar Tempat simpan ini Pandai memberikan perspektif sejarah informasi.

Fungsi Data Warehouse

Berikut ini adalah penjelasan detal tentang fungsi pentingnya dalam dunia bisnis yang akan Bermanfaat Kepada Anda.

1. Konsolidasi Data

Salah satu peran pentingnya adalah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang Eksis di dalam perusahaan. Proses ini melibatkan data operasional, data dari berbagai aplikasi, serta data eksternal.

Dengan mengintegrasikan Segala data ini dalam satu Posisi, data warehouse menciptakan sumber informasi yang terpusat dan konsisten.

2. Pemrosesan ETL (Ekstraksi, Transformasi, dan Pemuatan)

Data warehouse berfungsi sebagai platform yang menjalankan proses ETL, Merukapan ekstraksi, transformasi, dan pemuatan data.

Hal ini berarti data diekstraksi dari sumbernya, kemudian diubah ke format yang sesuai, dan dimuat ke dalam data warehouse Kepada memastikan bahwa data yang tersimpan siap Kepada dianalisis.

3. Analisis Bisnis yang Lebih Presisi

Dengan adanya data warehouse, para pengambil keputusan dapat mengakses data yang telah terintegrasi dengan Berkualitas dari berbagai sumber.

Keuntungan ini dapat mengurangi risiko pengambilan keputusan yang berdasarkan data yang Enggak Presisi. Dengan analisis yang lebih Cocok, perusahaan dapat merencanakan strategi dan tindakan dengan penuh keyakinan.

4. Meningkatkan Keamanan Data

Data warehouse menawarkan tingkat keamanan tinggi dengan mengonsolidasikan Segala data dalam satu Posisi. Ini memudahkan penerapan sistem keamanan multi-level Kepada melindungi data dari penyalahgunaan.

Selain itu, perusahaan dapat memberikan akses terbatas kepada karyawan berdasarkan peran dan tanggung jawab, sehingga mengurangi risiko pelanggaran data.

5. Mendukung Analisis Bisnis

Data warehouse berfungsi sebagai platform Istimewa Kepada analisis bisnis, menawarkan berbagai alat Kepada melakukan berbagai jenis analisis, termasuk analisis OLAP (Online Analytical Processing) dan data mining.

6. Akses Kueri Data yang Segera

Data warehouse dirancang Kepada memberikan akses ke data dengan Segera dan efisien. Dengan pengindeksan data, pengguna dapat dengan mudah mendapatkan informasi tanpa membebani sumber data operasional.

7. Mendukung Pengambilan Keputusan

Salah satu peran utamanya adalah memberikan dukungan dalam proses pengambilan keputusan. Data yang tersimpan di dalam data warehouse dimanfaatkan Kepada Membikin keputusan strategis dan operasional yang lebih berbasis informasi.

8. Mengoptimalkan ROI

Salah satu manfaat Istimewa dari keberadaan data warehouse adalah membantu perusahaan dalam mengoptimalkan Return-On-Investment (ROI). Dalam dunia bisnis, ROI merupakan Elemen kunci dalam menilai kinerja dan keberhasilan suatu investasi.

ROI dihitung sebagai rasio antara Keuntungan Kudus yang diperoleh dari suatu investasi dibandingkan dengan biaya investasi yang telah dikeluarkan. Dalam konteks ini, data warehouse berperan dalam mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis informasi dari berbagai sumber, termasuk data operasional dan historis.

Dengan data yang terstruktur dan terintegrasi, perusahaan atau organisasi dapat menghitung ROI dari berbagai inisiatif dan investasi dengan lebih Presisi.

Sejarah Data Warehouse

Fungsi data warehouse
Grafik sebagai Ilustrasi dari Tempat simpan Data (Carlos Muza/Unsplash)

Konsep data warehouse mulai marak digunakan pada 1980-an ketika peneliti IBM Paul Murphy dan Barry Devlin mengembangkan data warehouse bisnis.

Tetapi, sebelumnya di tahun 1970-an, ilmuwan komputer Amerika, Bill Inmon yang mencetuskan data warehouse. Inmon dianggap sebagai “bapak” data warehouse karena telah mengarang beberapa karya pertama tentang data warehouse, seperti Corporate Information Factory, Building the Data Warehouse, dan judul lainnya. 

READ  Kelebihan & 9 Fitur Demi Kemajuan Pendidikan

Inmon juga mendirikan Prism Solutions, agensi pertama di dunia yang Mempunyai layanan pergudangan data atau data warehouse.

Definisi data warehouse menurut Inmon, Merukapan:

“Pengumpulan data yang berorientasi subjek, Enggak mudah berubah, terintegrasi, dan tervarian waktu dalam mendukung keputusan manajemen.”

Ciri Data Warehouse

Bersumber dari kutipan Inmon di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 Ciri dari sistem Tempat simpan ini.

Berikut adalah penjelasan Ciri data warehouse:

1. Berorientasi pada Subjek

Data warehouse bersifat subject-oriented di mana data diorganisir berdasarkan topik atau subjek tertentu, seperti penjualan, keuangan, persediaan, atau pelanggan. Hal ini dilakukan dengan mengecualikan data yang Enggak Bermanfaat tentang suatu subjek, dan memasukkan Segala data yang dibutuhkan pengguna Kepada memahami subyek. Dengan demikian, data didalamnya lebih mudah Kepada diakses dan dianalisis sesuai dengan tujuan bisnis yang spesifik.

2. Terintegrasi

Ciri berikutnya adalah integrated. Sistem Tempat simpan ini mengintegrasikan berbagai sumber data heterogen seperti RDBMS, file datar, catatan transaksi online, dan lain sebagainya.

Hal ini membutuhkan pembersihan dan integrasi data selama penyimpanan data Kepada memastikan konsistensi dalam konvensi penamaan, tipe atribut, di antara sumber data yang berbeda. Proses integrasi data ini memungkinkan data Mempunyai struktur dan format yang konsisten.

3. Sistem Varian Data

Berikutnya adalah time-variant atau sistem varian data, di mana informasi historis disimpan dengan melibatkan aspek waktu. Dalam artian, penundaan atau penambahan waktu input akan menggeser sinyal output, dan juga mengubah parameter dan atribut data lainnya.

Hal ini memungkinkan pengguna Kepada Menonton perubahan data dalam kurun waktu tertentu, seperti analisa data dalam periode bulanan atau tahunan. Misalnya, seseorang dapat mengambil file dari 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau bahkan data sebelumnya dari data tersebut.

4. Non-Volatile

Non-Volatile mendefinisikan bahwa sekalinya masuk ke Tempat simpan, data Enggak boleh berubah atau dimodifikasi.

Tempat simpan ini Enggak memerlukan pemrosesan transaksi, pemulihan, dan kemampuan konkurensi, yang memungkinkan Kepada mempercepat pengambilan data secara substansial. Hal ini menjaga integritas dan konsistensi data yang Krusial Kepada keperluan bisnis.

Komponen dan Langkah Kerja Data Warehouse

Skema yang menjelaskan cara kerja gudang data. Dari sumber data, masuk ke data warehouse, lalu terbagi ke data marts sebagai output
Langkah Kerja Tempat simpan Data (from DataIntegration)

Tempat simpan data secara Standar Mempunyai lima komponen Istimewa, Merukapan sumber data, database pusat, alat ETL (ekstrak, ubah, muat), metadata, dan alat akses (access tools).

Langkah kerja data warehouse adalah mengumpulkan sejumlah besar data dari berbagai sumber secara periodik, mengolah dan membersihkan data, kemudian memuatnya ke dalam suatu pemusatan.

Berikut adalah penjelasan komponen dan Langkah kerja data warehouse:

1. Sumber Data (Data Sources)

Komponen data warehouse ini berisi Segala sumber data yang digunakan oleh sistem Tempat simpan data. Data ini dapat berasal dari sumber, misalnya SQL, flat files, Relational Database Management System (RDBMS), atau dalam bentuk XML dari spreadsheets.

Sumbernya dapat berasal dari aplikasi internal, aplikasi klien, ataupun sistem eksternal. Data yang mengalir masuk pun Dapat jadi bentuknya terstruktur, semi terstruktur, atau Enggak terstruktur.

2. Alat ETL

Umumnya Langkah kerja data warehousing dibantu oleh proses bernama Extract, Transform, and Load (ETL) atau “Ekstraksi, Transportasi, dan Pemuatan”.

ETL adalah sebuah proses integrasi data dari banyak sumber menjadi satu. Berikut Langkah kerja pembentukan data warehouse dengan ETL:

a) Extract

Pada proses extract, data diambil dari berbagai sumber atau data sources.

b) Transform

Kemudian, data akan memasuki “staging area” dan menjalankan proses transformasi. Format data yang berbeda-beda akan disatukan menjadi format yang sama.

Beberapa hal yang dilakukan di tahap ini adalah data filtering, data cleaning, data joining, data splitting, dan data sorting.

c) Load

Setelah itu, data akan dimasukkan ke dalam database pusat pada data warehouse. Pada proses ini, dibuat juga sebuah struktur data fisik.

READ  Kenali Penerapan Metode Scrum dalam Project Management

Begitulah gambaran proses ETL, salah satu teknologi yang membantu data warehousing. Selain alat ETL, teknologi lain yang digunakan pada Langkah kerja data warehousing adalah algoritma machine learning.

3. Database Pusat

Data yang telah diolah dengan ETL kemudian disimpan pada komponen yang disebut database pusat, Merukapan komponen Istimewa data warehouse. Pada database ini, dalam setiap basis data, data diatur ke dalam tabel dan kolom. Dalam setiap kolom, Anda dapat menentukan deskripsi data, misalnya integer, data field, atau string.

Tabel dapat diatur di dalam skema. Data disimpan dalam berbagai tabel yang dijelaskan oleh skema. Alat kueri menggunakan skema ini Kepada Pandai menentukan tabel data mana yang akan diakses dan dianalisis.

4. Metadata

Metadata berisi informasi tentang struktur data, definisi kueri, dan definisi laporan. Metadata membantu pengguna Kepada memahami struktur dan isi, serta memudahkan administrasi dan pemeliharaan sistem Tempat simpan data.

5. Data Access Tools

Selanjutnya, setelah berada di database pusat pada warehouse, data diserap dan diubah Kepada memungkinkan pengguna mengambil keputusan.

Data acess tools memungkinkan pengguna Kepada mengakses data dan melakukan analisis data. Data access tools dapat berupa alat pemrosesan kueri, dan alat pemodelan data.

Arsitektur Data Warehouse

Arsitektur data warehouse
Kode sebagai Ilustrasi Arsitektur Tempat simpan Data (from Unsplash)

Arsitektur data warehouse menggunakan model dimensional Kepada mengidentifikasi teknik terbaik dalam mengekstrak informasi dari data mentah dan menerjemahkannya ke dalam struktur yang mudah dipahami.

Tetapi, Anda harus mengetahui tiga jenis arsitektur data warehouse, Merukapan:

1. Single-tiered Architecture

Single-tier merupakan arsitektur data warehouse yang paling sederhana. Segala komponen sistem terletak pada satu server yang sama, sehingga memudahkan pengelolaan dan administrasi.

Arsitektur Tempat simpan ini Enggak Mempunyai staging area maupun data mart. Selain itu, tipe aristektur ini Enggak diimplementasikan dalam sistem real-time.

2. Two-tiered Architecture

Two-tier memisahkan data menjadi dua lapisan atau tingkat, Merukapan lapisan bisnis dan lapisan data. Lapisan bisnis berfungsi Kepada mengelola dan menganalisis data, sedangkan lapisan data menyimpan data dalam bentuk yang terstruktur.

3. Three-tiered Architecture

Three-tier merupakan arsitektur data warehouse yang lebih kompleks dan Mempunyai tiga lapisan, Merukapan sumber, rekonsiliasi (Surat keterangan standar model data perusahaan), dan lapisan Tempat simpan data.

Arsitektur ini lebih Elastis dan dapat digunakan Kepada mengakomodasi kebutuhan bisnis yang berubah-ubah. Tetapi, biaya yang dibutuhkan lebih besar karena membutuhkan ruang penyimpanan tambahan.

3 Jenis Data Warehouse

Tiga jenis Istimewa data warehouse adalah sebagai berikut: 

1. Enterprise Data Warehouse (EDW)

Sebuah Enterprise Data Warehouse (EDW) atau “Tempat simpan Data Perusahaan” adalah Tempat simpan terpusat yang menjadi database kunci Kepada mendukung keputusan di seluruh perusahaan.

Keuntungan dari EDW adalah menyediakan akses ke informasi lintas organisasi atau departemen, menawarkan pendekatan terpadu Kepada representasi data, dan memungkinkan menjalankan kueri yang kompleks.

2. Operational Data Store (ODS)

Operational Data Store (ODS) atau “Penyimpanan Data Operasional” adalah database pusat yang digunakan Kepada pelaporan operasional sebagai sumber data Kepada Tempat simpan perusahaan yang dijelaskan di atas.

Jenis Tempat simpan data ini diperbarui secara real-time. ODS biasanya cenderung digunakan Kepada aktivitas rutin, seperti menyimpan catatan karyawan. Jenis ini diperlukan ketika sistem Tempat simpan data Enggak mendukung kebutuhan pelaporan bisnis.

3. Data Mart

Sebuah Data Mart adalah bagian dari Tempat simpan dan biasanya berorientasi pada tim tertentu, seperti departemen keuangan, atau unit Kawasan tertentu.

Data Mart berorientasi pada subjek, Membikin data spesifik tersedia Kepada Golongan pengguna yang ditentukan lebih Segera. Ketersediaan data spesifik memastikan bahwa mereka Enggak perlu membuang waktu mencari melalui seluruh datanya.

Misalnya Penerapan Data Warehousing

Berikut adalah Misalnya data warehouse yang digunakan di berbagai industri yang perlu Anda ketahui:

1. Data Warehouse di Bidang Kesehatan

Misalnya data warehouse yang pertama adalah pada rumah sakit dan organisasi kesehatan lainnya. Sistem ini dapat digunakan Kepada mengumpulkan data medis pasien dari berbagai sistem, termasuk rekam medis elektronik, dan menyimpannya dalam satu tempat yang Kondusif.

READ  Peran Krusial Seorang CEO dalam Sebuah Bisnis

Dengan begitu, penyedia kesehatan dapat menganalisis data pasien dan mengidentifikasi tren kesehatan, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan meningkatkan efisiensi layanan medis.

2. Data Warehouse di Bidang Transportasi

Misalnya data warehouse kedua adalah perusahaan transportasi dapat menggunakannya Kepada mengumpulkan dan menganalisis data terkait dengan jadwal penerbangan, kecepatan, jarak tempuh, dan biaya.

Hal ini dapat membantu perusahaan transportasi dalam mengoptimalkan rute dan jadwal, memperkirakan permintaan pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

3. Data Warehouse di Bidang Pendidikan

Sekolah dan perguruan tinggi dapat menggunakan Tempat simpan data Kepada mengumpulkan data tentang prestasi siswa, pengajaran guru, dan data administratif lainnya.

Sehingga, institusi pendidikan dapat menganalisis data siswa dan Membikin rekomendasi strategi pengajaran yang lebih efektif, serta memantau kemajuan akademik siswa secara efisien.

Mengapa Anda Membutuhkan Data Warehouse?

Data warehouse adalah hal yang Krusial dan Enggak dapat terhindarkan Kepada organisasi Anda. Berikut adalah manfaat dari adanya sistem Tempat simpan ini:

1. Memudahkan Analisis Data

Manfaat pertama adalah memungkinkan analisis data yang lebih efektif dan efisien. Data telah diolah sebelumnya dan bersifat terstruktur, sehingga memudahkan pengguna Kepada melakukan analisis terhadap data tersebut.

Selain itu, informasi yang disediakan dapat diandalkan karena telah melalui proses pengolahan dan validasi sebelum disimpan ke dalam database.

2. Menyimpan Data Historis

Umumnya, sistem Tempat simpan ini menyimpan data bisnis yang bersifat historis, dalam artian menyimpan variabel waktu dari masa yang Lampau hingga sekarang.

Hal ini memungkinkan pengguna Kepada melakukan analisis tren dan pola dari data bisnis yang telah terjadi di masa Lampau, dan membandingkannya dengan Demi ini.

3. Waktu Respon yang Tinggi

Data warehouse harus siap Kepada beban dan jenis kueri yang agak Enggak terduga, yang menuntut tingkat fleksibilitas yang signifikan dan waktu respons yang Segera.

4. Meningkatkan Kecepatan Pengambilan Keputusan Strategis

Sistem Tempat simpan ini dapat memberikan informasi yang lebih Presisi dan Segera. Dengan begitu, data bisnis yang terfragmentasi dari berbagai sumber dapat diintegrasikan menjadi satu. Hal ini memudahkan pengguna dalam mengambil keputusan strategis bisnis yang Cocok waktu dan Cocok.

5. Konsistensi dan Kualitas Data Terjamin

Pengguna dapat dengan mudah Kepada membandingkan data dari bermacam-Ragam sumber dan menghindari adanya informasi yang saling bertentangan. Hal ini dikarenakan oleh adanya data atau informasi dari berbagai sumber berbeda-beda yang terintegrasi.

Star Schema Data Warehouse

Banyak sekali skema yang dapat anda gunakan Kepada memudahkan dalam memproses kebutuhan data warehouse. Salah satunya dengan menggunakan metode star schema yang cukup efektif dalam mengolah sebuah database.

Skema ini terbilang sederhana dan susunan tabelnya membentuk pola bintang yang di dalamnya tersusun atas dua entitas, Merukapan tabel fakta dan dimensi. Berikut merupakan beberapa penjelasan terkait kedua istilah tersebut.

1. Tabel Fakta

Tabel fakta atau fact table berisi metrik mengenai proses bisnis sebuah perusahaan atau organisasi. Data yang termuat dalam tabel tersebut bersifat numerik (Bilangan) dan dapat ditambah. Yang perlu diperhatikan adalah dalam data tersebut harus termuat hal – hal yang berhubungan dengan tabel di sekitarnya, Merukapan tabel dimensi.

2. Tabel Dimensi

Tabel dimensi atau dimension table memuat beberapa informasi terkait Ketika, di mana, apa, dan informasi yang lainnya. Berbanding terbalik dengan tabel fakta, dimension table berisi informasi yang bersifat kualitatif. Dimana, dalam metode star schema sendiri terdapat beberapa tabel dimensi sekaligus yang mengelilingi tabel fakta. 

Konklusi

Data warehouse adalah suatu repositori pusat data yang mengumpulkan sejumlah besar data dari berbagai sumber secara periodik, mengolah data, kemudian memproses data. Fungsi utamanya adalah Kepada menyediakan informasi Krusial ke ekosistem Business Intelligence perusahaan, utamanya Kepada analisis, pembuatan keputusan, dan pelaporan.

Data warehouse sangat Elastis dan dapat digunakan di berbagai industri Kepada mengoptimalkan pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi operasional.