Agar Anda lebih paham tentang penomoran surat, pada artikel ini kita akan simak Berbarengan-sama beberapa aturan penomoran surat yang Bukan boleh dianggap remeh dalam penulisannya.
Metode Penomoran Surat yang Betul

Mungkin beberapa dari Anda sudah sering memperhatikan setiap surat terdapat beberapa kode dan biasanya nomor surat akan dipisah dengan tanda miring (/).
Perlu Anda ketahui juga bahwa setiap nomor dan huruf yang dipisah dengan tanda tersebut Mempunyai Arti tersendiri. Terdapat lima komponen yang harus Anda perhatikan dan dipisah dengan garis miring (/), berikut ini adalah poin-poinnya:
- Kode nomor surat,
- Nomor urutan surat yang dikeluarkan,
- Nama lembaga yang mengeluarkan surat,
- Bulan berjalan (biasanya ditulis dengan Bilangan romawi),
- Tahun berjalan.
Perlu kita ketahui bahwa penulisan nomor pada surat ini Eksis di bagian awal surat dan dibuat menurun kebawah, sebagai contohnya adalah berikut ini:
Nomor: 01.009/TSM/X/2022
Lampiran: –
Perihal: Keputusan Personil Pengurus Malang Art Club Periode 2022/2023
Format Penomoran Surat
Setelah memahami Metode-Metode penulisan nomor pada surat, kali ini kita akan mempelajari penulisan format penomoran pada surat yang mana akan menciptakan sebuah kode penomoran surat dan menjadi media penyampaian informasi tentang jenis surat yang akan dikeluarkan.
Kode penomoran surat ini merupakan salah satu elemen Krusial dalam penomoran surat. Anda akan menemukan berbagai kode yang digunakan tergantung pada jenis surat yang diterbitkan. Beberapa kode yang Biasa dipakai dalam surat dinas antara lain:
- Surat keputusan (SK) ditulis dengan kode 01.
- Surat undangan (SU) ditulis dengan kode 02.
- Surat permohonan (SPm) ditulis dengan kode 03.
- Surat pemberitahuan (SPb) ditulis dengan kode 04.
- Surat peminjaman (SPp) ditulis dengan kode 05.
- Surat pernyataan (SPn) ditulis dengan kode 06.
- Surat mandat(SM) ditulis dengan kode 07.
- Surat tugas (ST) ditulis dengan kode 08.
- Surat keterangan (SKet) ditulis dengan kode 09.
- Surat rekomendasi (SR) ditulis dengan kode 10.
- Surat balasan (SB) ditulis dengan kode 11.
- Surat perintah perjalanan dinas (SPPD) ditulis dengan kode 12.
- Sertifikat (SRT) ditulis dengan kode 13.
- Perjanjian (PK) ditulis dengan kode 14.
- Surat pengantar (SPeng) ditulis dengan kode 15.
Teladan Penomoran Surat
Setelah sebelum nya kita mengetahui Arti setiap Bilangan pada penomoran surat, kali ini kita akan simak Berbarengan agar Anda lebih paham aturan penomoran surat yang Betul.
Berikut ini kita akan mempelajari penulisan penomoran surat dinas dan penomoran surat Formal yang Betul.
1. Penomoran Surat Dinas
Terdapat 2 jenis Metode menulis penomoran surat dinas, berikut ini adalah beberapa kode penulisan surat dasar yang perlu Anda pahami sebelum menulis penomoran surat dinas:
- Surat Biasa ditulis dengan kode 000.
- Surat Pemerintahan ditulis dengan kode 100.
- Surat Politik ditulis dengan kode 200.
- Surat Keamanan / Ketertiban ditulis dengan kode 300.
- Surat Kesejahteraan Rakyat ditulis dengan kode 400.
- Surat Perekonomian ditulis dengan kode 500.
- Surat Pekerjaan Biasa dan Ketenangan ditulis dengan kode 600.
- Surat Pengawasan dengan kode 700.
- Surat Kepegawaian ditulis dengan kode 800 .
- Surat Keuangan ditulis dengan kode 900.
- Jenis Pertama
Berikut ini adalah poin Krusial yang harus Anda pahami:
- Nomor urut,
- Nomor kode,
- Nomor kode instansi,
- Tahun dikeluarkannya surat.
Teladan: 01/842.3/UPTP-XVII/2006 (penomoran surat tentang asuransi pegawai).
- Jenis Kedua
Berikut ini adalah poin Krusial yang harus Anda pahami:
- Nomor kode Pengelompokkan surat,
- Nomor urut surat keluar,
- Nomor kode instansi,
- Bulan surat keluar,
- Tahun surat keluar.
Teladan: 824/05/20254573/ IV/1998 (penomoran surat tentang usulan mutasi).
Penomoran Surat Formal
Setelah mempelajari Metode penulisan penomoran surat dinas, kali ini kita akan mempelajari Metode penulisan penomoran surat Formal. Demi poin-poin yang harus diperhatikan Lagi sama dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang Metode penomoran surat yang Betul.
Teladan penulisan kode penomoran surat yang Betul adalah 08.008/TSM/VI/2024 dan berikut ini adalah penjelasannya:
- 08 = Kode nomor surat keluar.
- 008 = Nomor urut surat.
- TSM = Nama lembaga pembuat surat.
- VI = Bulan pembuatan surat.
- 2024 = Tahun pembuatan surat.
Penutup
Demikianlah artikel kali ini, pada artikel ini kita sudah mempelajari tentang penomoran surat mulai dari Metode penulisan, kode, dan Lagi banyak Tengah.
Seiring berkembangnya Era, teknologi akan Lanjut berkembang juga termasuk teknologi dalam penulisan surat dan pengiriman surat. Demi itu kami Sandi Dharma menyediakan solusi Demi anda yang merasa kesusahan dalam usrusan surat-menyurat.
Kami merekomendasi aplikasi yang membantu Anda dalam surat-menyurat yang bernama SIPAS.
Aplikasi SIPAS yang kami kembangkan akan membantu Anda dalam pencatatan agenda surat, pengarsipan kantor, dan Lagi banyak Tengah. Selain itu, Aplikasi ini memberikan beberapa penawaran paket menarik yang akan membantu organisasi yang Anda jalani Begitu ini.
Apabila Anda tertarik dengan layanan yang ditawarkan aplikasi SIPAS, segera hubungi kontak yang kami berikan Demi segera melakukan Percakapan yang dibutuhkan Demi organisasi Anda.