Akademi Manajemen Informatika

Sumber: CNN

Sandidharma.ac.id – Dua nama besar di dunia teknologi, Elon Musk dan Bill Gates, kembali terlibat dalam adu argumen panas. Tapi kali ini, bukan soal kendaraan listrik atau pandemi, melainkan urusan nyawa anak-anak di negara berkembang.

Yes, Engkau nggak salah baca.

Baca juga: Bisnis Lumpuh Total, Elon Musk Janji Pusat perhatian Kerja 24/7 ke X, xAI, dan Tesla

Isu yang jadi biang kerok pertikaian ini adalah keputusan kontroversial dari DOGE (Department of Government Efficiency), lembaga Punya pemerintah AS yang kini dipimpin langsung oleh Elon Musk. DOGE memutuskan memangkas anggaran Sokongan luar negeri, termasuk Biaya Buat program USAID (United States Agency for International Development), dan itu bikin Bill Gates naik pitam.

Tuduhan Tajam dari Gates: “Engkau Membunuh Anak-anak!”

Dalam wawancaranya dengan Financial Times awal Mei 2025, Gates menyebut kebijakan pemotongan Biaya oleh Musk sebagai tindakan yang “membahayakan nyawa anak-anak di negara miskin.” Menurutnya, pemangkasan Biaya USAID akan menghambat distribusi obat dan layanan kesehatan di Distrik-Distrik seperti Gaza dan Mozambik, terutama Buat pencegahan HIV/AIDS.

Gates bahkan menyebut Elon Musk secara gamblang sebagai “orang terkaya di dunia yang membunuh anak-anak termiskin di dunia.” Wah, keras banget ya?

READ  Jauhkan Anak Dari Konten Negatif dengan YouTube Kids

Mantan bos Microsoft itu juga mengkritik Metode pikir Musk yang salah kaprah. Konon, Musk menilai Sokongan alat kontrasepsi dari USAID akan digunakan Buat tujuan yang nggak Terang. Padahal, menurut Gates, alat-alat tersebut punya peran Krusial dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS, terutama di daerah krisis seperti Gaza.

Gates bahkan menantang Musk Buat datang langsung ke Posisi dan Bersua dengan anak-anak yang terkena Akibat. “Saya Mau dia Menyantap langsung anak-anak yang kini terinfeksi HIV karena dia memotong Biaya tersebut,” ujarnya dengan nada tajam.

Musk Nggak Tinggal Hening: “Mana Buktinya?”

Elon Musk pun nggak tinggal Hening. Dalam Lembaga ekonomi di Qatar (Qatar Economic Lembaga), Musk menyebut tudingan Gates sebagai “kebohongan total.”

“Siapa Bill Gates Tamat Bisa ngomong begitu soal kesejahteraan anak-anak? Mana buktinya?” sindir Musk, Sembari mempertanyakan kredibilitas tuduhan Gates.

Musk berdalih, pihak DOGE sudah meninjau ulang data dan Tak menemukan indikasi bahwa pemotongan anggaran menyebabkan melonjaknya kasus HIV atau Kematian anak-anak. Ia bahkan menyebut organisasi filantropi terkait ogah berdialog dan Tak Bisa memberikan bukti konkret.

Lebih jauh Tengah, Musk mengklaim bahwa pihaknya Bahkan menemukan banyak praktik penipuan dan suap di sejumlah program Sokongan yang sebelumnya didanai USAID. Karena itu, anggaran bukan dipotong sepenuhnya, melainkan dialihkan ke Departemen Luar Negeri Buat program yang dianggap lebih Bermanfaat.

READ  Fakta Menarik Laptop Acer Predator Helios Neo 16

“If this is true, which I doubt, we’ll fix it,” ujar Musk dengan penuh percaya diri.

Pengaruh Konkret: 33 Juta Dolar Hilang

Biar saling bantah, data berbicara. Salah satu lembaga yang terdampak langsung dari pemotongan ini adalah Elizabeth Glaser Pediatric AIDS Foundation yang beroperasi di Mozambik. Lembaga ini kehilangan kontrak senilai 33 juta dolar AS yang biasanya dipakai Buat layanan konseling, pengujian darah, hingga distribusi obat.

Menurut Trish Karlin, eksekutif dari lembaga tersebut, dampaknya sangat terasa. Obat-obatan memang Eksis, tapi Tak Eksis sistem Buat mendistribusikannya ke apotek karena tenaga medis dan logistiknya sudah tak didanai Tengah.

“Layanan ini kompleks dan membutuhkan pendanaan besar. Tanpa itu, semuanya Stagnan,” ujar Karlin.

Bukan Pertikaian Pertama

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Musk dan Gates berseteru. Tahun 2022, Musk pernah menyebut Gates sebagai “orang munafik” karena melakukan short-selling saham Tesla, padahal Gates mengklaim mendukung isu perubahan iklim.

Musk juga pernah menyindir Gates sebagai “a knucklehead” alias orang bodoh karena dianggap Tak paham kendaraan listrik. Sementara Gates pernah mengecam Musk karena menyebarkan info keliru soal vaksin Demi pandemi COVID-19. “Jangan ikut Adonan di bidang yang bukan keahlianmu,” kata Gates kala itu.

READ  Fakta Menarik Laptop Acer Predator Helios Neo 16

Baca juga: Covid-19 Naik Tengah! Kasus Melonjak di Hong Kong, Singapura, dan Thailand

Dua Sosok, Dua Visi

Dari sini kita Bisa lihat: Gates dan Musk punya visi yang berbeda soal dunia dan Metode menolong sesama. Gates lebih condong pada pendekatan klasik, donasi besar-besaran Buat isu kesehatan dan pendidikan. Musk, dengan gaya “efisiensi radikal”-nya, tampaknya lebih percaya pada alokasi ulang dan pemberantasan birokrasi yang dianggap Tak efisien.

Sayangnya, di tengah perbedaan itu, nyawa anak-anak di negara berkembang yang jadi taruhannya.

Apakah Benar kebijakan Musk akan berdampak fatal? Atau sebaliknya, apakah kritik Gates hanya bagian dari narasi Pelan tentang “si dermawan vs si disruptor”?

Yang Terang, perdebatan ini bikin kita Seluruh bertanya-tanya: siapa yang Benar, siapa yang lebih Acuh, dan siapa yang bakal menang di “drama miliarder” edisi kali ini.

Baca Siaran dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)