Akademi Manajemen Informatika

Sebelum Membikin sebuah aplikasi atau perangkat lunak, tentunya seorang programmer akan menyusun beberapa rancangan skenario berupa diagram atau flowchart. Hal tersebut dilakukan Buat lebih mempermudah dalam mendeskripsikan kebutuhan sistem terhadap masalah yang dituju. Salah satu komponen diagram yang Krusial Buat dibuat adalah use case diagram.

Buat kebutuhan sistem yang cukup kompleks, biasanya diagram akan dibuat oleh seorang system analyst yang mempunyai tugas Tertentu Buat merancang kebutuhan aplikasi. Apabila dianalogikan, tugasnya Dekat sama dengan seorang arsitek. 

Nah, pada artikel kali ini kami akan memberikan beberapa informasi menarik seputar use case, hingga Metode pembuatannya.

Pengertian Use Case Diagram

Use case diagram
Diagram © Unsplash

Menurut istilah, use case adalah sebuah kegiatan atau interaksi yang saling berkaitan antara aktor dan sistem. Secara Standar, dapat diartikan sebagai sebuah teknik Buat yang dimanfaatkan Buat pengembangan perangkat lunak (software), guna mengetahui kebutuhan fungsional dari sistem tersebut.

Definisi dari use case diagram sendiri adalah proses penggambaran yang dilakukan Buat menunjukkan Interaksi antara pengguna dengan sistem yang dirancang. Hasil representasi dari skema tersebut dibuat secara sederhana dan bertujuan Buat memudahkan user dalam membaca informasi yang diberikan.

Fungsi Use Case Diagram

Buat informasi tambahan, use case termasuk ke dalam UML (Unified Modelling Language) diagram, dan proses pembuatannya sendiri dilakukan sebelum kita masuk pada rancangan konsep DFD (Data Flow Diagram).

Setidaknya, terdapat dua fungsi Penting dari penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Memperlihatkan Urutan Aktivitas Proses dalam Sebuah Sistem

Fungsi yang pertama, Bisa memperkenalkan fase awal setiap kegiatan proses dalam sistem yang dikembangkan. Hal tersebut dapat memudahkan pengembang dalam menentukan kebutuhan yang sesuai dengan perangkat lunak dan pengguna.

2. Menggambarkan Business Process dalam Sistem

Kedua, Bisa menggambarkan urutan proses bisnis secara lebih Terang dan transparan Buat mencegah terjadinya kesalahan pada sistem yang akan dibangun.

Komponen dan Rekanan pada Use Case Diagram

Terdapat beberapa komponen dan Rekanan yang sering digunakan dalam pembuatan sebuah use case diagram. Berikut ini kami akan menjelaskannya satu persatu Buat mempermudah pemahaman anda dan memberikan gambaran awal.

Komponen Use Case Diagram

Terdapat, tiga komponen Penting Buat Membikin sketsa atau diagram, Yakni sebagai berikut.

1. Actor

Aktor merupakan setiap hal di luar sistem yang menggunakan komponen system Buat melakukan sesuatu. Aktor dapat berupa Mahluk, perangkat, atau bahkan sistem tersebut yang menjadi peranan dalam keberhasilan sebuah operasi dalam sistem yang dibangun.

2. System

Komponen use case diagram
System © Unsplash

Komponen ini menyatakan batasan dari sistem di dalam Rekanan yang dilakukan dengan actor yang menggunakannya (di luar sistem). Serta, fitur harus disediakan di dalam sistem tersebut.

3. Use Case

Komponen yang ketiga adalah use case, yang merupakan gambaran Standar dari fungsional sebuah sistem. Dengan begitu, pengguna dan konsumen dapat mengetahui setiap fungsi yang dibangun dalam sistem tersebut.

Teladan Rekanan Use Case Diagram

Terdapat tiga Teladan dari Rekanan yang digunakan Buat Membikin diagram ini, berikut adalah penjelasannya.

1. Association

Association adalah teknik yang digunakan Buat mengidentifikasi sebuah interaksi antara komponen actor dengan use case tertentu. Hal tersebut digambarkan dengan garis penghubung antara aktor dengan use case.

READ  Pengertian, Jenis, Fungsi & Misalnya

2. Dependency

Dependency relation terbagi menjadi dua jenis, Yakni include dan exclude. Include berfungsi Buat mengidentifikasi Interaksi atau Rekanan antara dua use case dan yang satu akan memanggil yang lainnya.

Jenis yang kedua atau exclude merupakan jenis yang apabila dilakukan pemanggilan maka memerlukan suatu kondisi tertentu dan akan terjadi dependensi.

3. Generalization

Generalisasi merupakan Interaksi antara dua use case atau dua aktor, dimana salah satu meng –inherit dan menambahkan atau melakukan override sifat dari komponen yang lainnya.

Simbol-Simbol Use Case Diagram

Simbolusecasediagram niagahoster ezgif. Com png to webp converter
Simbol use case diagram yang digunakan© Niagahoster

Adapun setiap use case diagram dapat Anda bedakan melalui simbol-simbolnya. Sebagai tanda fungsi dari jenis use case diagram tersebut. Berikut adalah penjelasan terkait simbol-simbol use case diagram.

Use Case Diagram

Adalah alat dalam pemodelan perangkat lunak yang digunakan Buat menggambarkan interaksi antara pengguna (aktor) dan sistem.

Diagram ini membantu dalam memahami kebutuhan sistem dari sudut pandang pengguna. Use case diagram mencakup beberapa simbol Penting yang Mempunyai Arti dan peran masing-masing.

Aktor

Adalah entitas yang berinteraksi dengan sistem yang dimodelkan. Simbol aktor digambarkan sebagai gambar Mahluk kecil (stick figure). Aktor Bisa berupa pengguna Mahluk, sistem eksternal, atau perangkat keras yang berkomunikasi dengan sistem.

Aktor dibagi menjadi dua jenis: aktor Penting yang memulai interaksi Buat mencapai tujuan, dan aktor sekunder yang mendukung tujuan tersebut.

Use Case

Atau kasus penggunaan direpresentasikan oleh elips yang berisi deskripsi singkat dari fungsi atau layanan yang disediakan sistem Buat aktor.

Use case menggambarkan tugas atau fungsi yang diharapkan oleh aktor dari sistem. Setiap use case mencerminkan interaksi atau skenario yang Mempunyai nilai bagi aktor.

Garis Asosiasi

Adalah garis lurus yang menghubungkan aktor dengan use case. Garis ini menunjukkan adanya interaksi antara aktor dan use case yang spesifik.

Apabila aktor terhubung dengan sebuah use case, ini berarti aktor tersebut berpartisipasi dalam skenario yang digambarkan oleh use case tersebut.

Interaksi Generalisasi

Menunjukkan Interaksi hierarkis antara aktor atau antara use case. Simbol ini digambarkan sebagai garis dengan segitiga di ujungnya, yang mengarah ke aktor atau use case yang lebih Standar.

Interaksi ini menunjukkan bahwa aktor atau use case anak mewarisi sifat atau perilaku dari aktor atau use case induk.

Interaksi Inklusi

Digunakan Buat menunjukkan bahwa suatu use case menyertakan atau membutuhkan perilaku dari use case lain.

Simbol ini digambarkan dengan garis putus-putus yang berlabel “>”.

Include digunakan Buat mendekomposisi fungsi kompleks menjadi bagian yang lebih kecil, memungkinkan reuse dan pemeliharaan yang lebih mudah.

Interaksi Ekspansi

Digunakan Buat menunjukkan bahwa suatu use case mungkin menambahkan perilaku opsional ke use case lain di Rendah kondisi tertentu.

Simbol ini digambarkan dengan garis putus-putus berlabel “>”. Ekspansi membantu dalam menggambarkan variasi skenario di mana tambahan perilaku dapat diterapkan tanpa mengubah use case Asli.

Secara keseluruhan, simbol-simbol dalam diagram ini membantu dalam visualisasi dan komunikasi spesifikasi fungsional sistem, memastikan bahwa pengembang, analis, dan pemangku kepentingan Mempunyai pemahaman yang Terang mengenai kebutuhan dan perilaku sistem yang diharapkan.

READ  Definisi, Fungsi, Metode, dan Contohnya

Metode Membikin Use Case Diagram

Menurut Kenworthy (1997), anda dapat menuliskan langkah – langkah proses pembuatan use case dalam sebuah narasi. Berikut ini adalah beberapa Metode Buat Membikin diagram berdasarkan narasi yang dituliskan.

  1. Identifikasi terlebih dahulu siapa saja yang akan menggunakan website tersebut.
  2. Pilih salah satu user dari situs web yang akan diimplementasikan.
  3. Tentukan juga apa saja yang akan dilakukan oleh pengguna di dalam situs tersebut. Setiap hal yang dilakukan user di dalam website akan menjadi use case.
  4. Buat setiap use case –nya, anda perlu Buat memutuskan rangkaian setiap kejadian (aktivitas) secara normal Ketika user menggunakan website.
  5. Menjelaskan tahapan dasar dalam mendeskripsikan sebuah use case diagram. Anda dapat mencoba menjelaskan hal apa saja yang dilakukan pengguna dan apa yang Bisa dilakukan sistem, sebagai bentuk respons yang perlu Buat diketahui.
  6. Ketika tahapan dasar dilakukan, anda dapat mempertimbangkan rangkaian acara (timeline) alternatif dan tambahkan “extend” pada diagram.
  7. Selanjutnya, anda dapat mencari kesamaan di antara use case, kemudian ekstrak dan catat hasilnya.
  8. Ulangi langkah kedua hingga ketujuh Buat user yang lainnya.

Kemudian berikut adalah langkah-langkah dari proses pembuatan use case tersebut sesuai dengan urutannya.

1. Mengidentifikasi Aktor

Langkah pertama adalah mengidentifikasi aktor yang akan berinteraksi dengan sistem. Aktor adalah entitas eksternal yang menggunakan atau berkomunikasi dengan sistem.

Aktor dapat berupa Mahluk, sistem lain, atau perangkat keras yang Mempunyai interaksi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Pada tahap ini, kita perlu memahami siapa saja yang terlibat dalam penggunaan sistem dan bagaimana mereka akan berinteraksi dengannya.

2. Mengidentifikasi Use Case

Setelah mengidentifikasi aktor, langkah berikutnya adalah menentukan use case yang sesuai dengan kebutuhan aktor tersebut. Use case menggambarkan fungsi atau layanan yang disediakan oleh sistem yang memberikan nilai kepada aktor.

Pada tahap ini, fokusnya adalah mengidentifikasi apa saja yang diinginkan aktor dari sistem, dan merinci aktivitas atau skenario yang menggambarkan bagaimana sistem berinteraksi dengan aktor.

3. Mendefinisikan Interaksi antara Aktor dan Use Case

Setelah mengidentifikasi aktor dan use case, langkah selanjutnya adalah menggambarkan Interaksi antara keduanya. Interaksi ini digambarkan dengan garis asosiasi yang menghubungkan aktor ke use case. Interaksi ini menunjukkan interaksi langsung antara aktor dan sistem.

Pada tahap ini, perlu diidentifikasi aktor mana yang berpartisipasi dalam use case tertentu dan bagaimana mereka berinteraksi dengan sistem.

4. Mengatur dan Mengorganisasi Use Case

Use case yang telah diidentifikasi diatur dan diorganisasi dalam sistem ini. Pada tahap ini, kita mengelompokkan use case yang Mempunyai keterkaitan dan mengatur diagram agar mudah dipahami. Organisasi yang Bagus membantu dalam Menyaksikan Interaksi dan interaksi antar use case serta antara sistem ini dan aktor.

5. Mengidentifikasi Interaksi Include dan Extend

Pada tahap ini, kita meninjau use case Buat mengidentifikasi Interaksi yang lebih spesifik, seperti include dan extend. Interaksi include digunakan ketika suatu use case selalu membutuhkan atau memasukkan perilaku dari use case lain.

Sedangkan Interaksi extend digunakan ketika suatu use case dapat menambahkan perilaku opsional ke use case lain di Rendah kondisi tertentu. Identifikasi Interaksi ini membantu dalam mendeklarasikan reuse dan variasi dalam sistem.

READ  Mengenal VueJs dan Kelebihannya. - Blog Sandi Dharma

6. Menambahkan Keterangan Detail pada Use Case

Setelah mengidentifikasi dan menggambarkan use case dan hubungannya, keterangan lebih detail ditambahkan pada setiap use case.

Ini mencakup deskripsi tujuan use case, alur kerja, kondisi awal dan akhir, serta kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi. Menambahkan detail membantu dalam pemahaman lebih mendalam mengenai skenario operasional sistem.

7. Memvalidasi Use Case Diagram

Langkah ini melibatkan pemeriksaan diagram Buat memastikan bahwa Sekalian aktor dan use case yang diidentifikasi telah disertakan dan dihubungkan dengan Betul.

Memvalidasi diagram use case juga berarti memastikan bahwa diagram tersebut Betul-Betul mewakili kebutuhan dan interaksi dari sistem yang akan dikembangkan.

Ini dilakukan melalui review dan feedback dari pemangku kepentingan Buat mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan.

8. Melakukan Refinement dan Pengulangan

Tahap terakhir adalah melakukan refinements dan Pengulangan berdasarkan umpan balik dan penilaian dari diagram ini yang telah divalidasi. Refinement dapat mencakup penambahan use case baru, perubahan Interaksi antar use case, atau penyesuaian peran aktor.

Proses iteratif ini memastikan bahwa konsep diagram ini tetap relevan dan Presisi seiring perkembangan pemahaman tentang sistem dan kebutuhan pengguna.

Dengan mengikuti delapan tahapan ini, pembuatan use case diagram menjadi lebih terstruktur dan terorganisir, memungkinkan deskripsi yang Terang dan Presisi mengenai fungsionalitas dan interaksi yang diharapkan dari sistem.

Teladan Penerapan Use Case Diagram

Setelah mengetahui komponen-komponen diagram use case, Anda perlu mengetahui tentang penerapannya di dunia digital. Berikut adalah penerapan diagram use case dan penjelasannya di sistem pembayaran OVO.

Contoh use case diagram

OVO merupakan aplikasi penyedia sistem pembayaran yang memberikan kemudahan dalam transaksi dengan menyediakan pilihan metode pembayaran menggunakan OVO Cash atau Bisa juga menggunakan metode pengumpulan poin yang disebut OVO Points.

Gambar di atas adalah Teladan diagram use case pada aplikasi OVO dengan penjelasannya di Rendah ini:

  • User adalah orang yang Bisa mengakses atau menggunakan aplikasi OVO, dimulai dari tahapan login hingga menyelesaikan transaksi, seperti top up saldo, payment, atau transfer.
  • Register adalah langkah awal yang dilakukan oleh user Ketika ia Bukan Mempunyai akses ke aplikasi OVO dengan Metode mendaftarkan diri agar user Bisa dikenali.
  • Login adalah langkah yang dilakukan user Buat Bisa mengakses fitur yang disediakan di aplikasi OVO.
  • Top up adalah kegiatan yang dilakukan oleh user dengan Metode mengisi saldo OVO.
  • Transfer adalah kegiatan yang dilakukan oleh user dengan Metode membagikan saldo OVO ke pengguna lain, Bagus sesama pengguna OVO atau ke rekening bank.
  • Payment adalah kegiatan yang dilakukan user Buat melakukan pembayaran, termasuk di dalamnya pembayaran Buat tagihan atau pemesanan, yang tersedia di aplikasi OVO.

Wah, Rupanya proses pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah dengan use case diagram. Teladan penerapannya-pun banyak sekali. Simak informasi menarik lainnya di artikel selanjutnya!

Sandi Dharma adalah perusahaan IT yang berfokus pada jasa pembuatan aplikasi dan website. Kami Membikin website yang berkualitas dan Bisa sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Kunjungi website Sandi Dharma Buat penawaran dan informasi lebih lanjut.