Sandidharma.ac.id – DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) dari China, kini menjadi sorotan Dunia sebagai pesaing serius bagi platform seperti Meta AI dan ChatGPT.
Berdasarkan laporan BBC (27 Januari 2025), DeepSeek berhasil menduduki peringkat teratas di App Store di Amerika Perkumpulan, Inggris, dan China sejak diluncurkan pada tahun 2023.
Keberhasilan ini Tak hanya menunjukkan potensi teknologi dari China tetapi juga memberikan tantangan serius terhadap Kendali Amerika Perkumpulan dalam industri AI.
Salah satu Unsur yang menarik perhatian adalah penggunaan chip canggih lokal, yang memungkinkan DeepSeek menawarkan solusi AI dengan efisiensi tinggi dan biaya lebih rendah dibandingkan pesaingnya.
Baca juga: Tips Hasilkan Doku dengan Menggunakan Chatbot Meta AI
Apa Itu DeepSeek?
DeepSeek adalah produk dari startup asal Hangzhou, China, yang didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng melalui perusahaan berbasis AI, High-Flyer. High-Flyer awalnya didirikan pada 2015 dengan Pusat perhatian pada analisis data keuangan.
Tetapi, pada tahun 2023, Liang mengarahkan perusahaan Buat mengembangkan DeepSeek, sebuah chatbot AI yang dirancang Buat meniru Langkah berpikir Insan.
Dengan modal awal 10 juta yuan (Sekeliling Rp 22,3 miliar), DeepSeek memperkenalkan model pertamanya pada 2023. Pada November 2024, perusahaan meluncurkan DeepSeek R1, model AI yang mendukung aplikasi chatbot seluler.
Model ini diakui Mempunyai kinerja setara dengan teknologi terbaru dari OpenAI, termasuk dalam tugas matematika, coding, dan penalaran bahasa alami.
Kelebihan DeepSeek
-
Efisiensi dan Biaya Rendah
Dibandingkan dengan model AI dari perusahaan seperti OpenAI atau Meta, DeepSeek menggunakan sepersepuluh daya komputasi dengan hasil yang sebanding. Hal ini dimungkinkan berkat pengembangan arsitektur Istimewa seperti multihead latent attention (MLA) yang Irit sumber daya. -
Performa Kompetitif
Dalam berbagai tolok ukur seperti AIME 2024 (tugas matematika) dan MMLU (pengetahuan Biasa), DeepSeek menunjukkan performa yang mendekati atau bahkan melampaui model dari OpenAI dan Meta. -
Dukungan Akademis
Tim pengembang DeepSeek terdiri dari lulusan universitas ternama seperti Peking University dan Tsinghua University. Meski minim pengalaman industri, mereka membawa pendekatan kolaboratif dan inovatif Buat mengatasi tantangan dalam pengembangan teknologi.
Baca juga: Langkah Mengaktifkan dan Menggunakan Fitur Baru Meta AI di WhatsApp
Hambatan dan Tantangan
Meski Terkenal, perjalanan DeepSeek Tak bebas hambatan. Kebijakan Restriksi ekspor chip canggih dari AS sejak 2021 menjadi tantangan besar. Buat mengatasinya, perusahaan memprioritaskan efisiensi dalam desain modelnya.
Tetapi, seperti aplikasi AI lainnya di China, DeepSeek menghadapi kritik karena menyensor topik sensitif seperti sejarah politik dan geopolitik China.
Selain itu, lonjakan popularitas aplikasi ini sempat memicu masalah pada infrastruktur, yang membutuhkan pengelolaan Lewat lintas pengguna lebih Berkualitas.
Komparasi dengan OpenAI dan Meta AI
DeepSeek-R1-Zero, model andalan aplikasi ini, memanfaatkan pendekatan berbeda dari model tradisional yang mengandalkan fine-tuning.
Teknologi ini memberikan kemampuan penalaran yang lebih Berkualitas, sekaligus menjaga efisiensi biaya. Dibandingkan model Llama 3.1 dari Meta, DeepSeek menawarkan daya komputasi yang jauh lebih Irit.
Dengan berbagai inovasinya, DeepSeek Tak hanya menantang Kendali perusahaan AI asal AS tetapi juga memicu persaingan harga di industri ini.
Popularitas yang Maju meningkat menunjukkan bahwa China siap menjadi pemain Esensial dalam pasar teknologi AI Dunia.
Baca juga: OpenAI Perbarui Fitur Advanced Voice Mode ChatGPT
DeepSeek adalah Teladan bagaimana Penemuan, efisiensi, dan strategi lokal dapat menciptakan solusi teknologi yang kompetitif di pasar Dunia.
Meski menghadapi tantangan, aplikasi ini berhasil menarik perhatian dunia, sekaligus membuktikan bahwa China Pandai Bertanding di garis depan industri kecerdasan buatan.
(dwk)