Sandidharma.ac.id – Korosi pada struktur baja Stagnan Tetap menjadi “musuh dalam selimut” di industri minyak dan gas. Selain membebani biaya perawatan, kerusakan akibat korosi juga mengancam keselamatan dan kelangsungan operasional. Tak main-main, kerugiannya Dapat mencapai US$20 miliar (Rp320 triliun) setiap tahun.
Tetapi, sejumlah studi menyebut bahwa strategi prediksi dan pencegahan korosi yang efektif berpotensi memangkas kerugian tersebut hingga 15–35%. Itu berarti industri Dunia Dapat menghemat biaya hingga Rp110 triliun setiap tahunnya.
Memperhatikan besarnya potensi efisiensi ini, perusahaan teknologi asal Indonesia, Sagara Technology, menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang Spesifik Buat menghadapi permasalahan korosi secara proaktif.
Baca juga: Riset Terbaru: Kolaborasi Insan dan AI Tingkatkan Produktivitas Kerja hingga 16,4%
Solusi Teknologi Buat Masalah lelet
Sagara Technology memanfaatkan pendekatan berbasis data dan AI dalam mengembangkan sistem deteksi dan prediksi korosi yang menyasar aset-aset Stagnan industri migas. Solusi ini Tak hanya mengandalkan teknologi mutakhir, tetapi juga pendekatan teknis yang mendalam Buat menganalisis dan memproyeksikan kerusakan akibat korosi.
Adapun fitur Primer yang ditawarkan oleh sistem ini meliputi:
-
Pemrosesan Data yang Canggih
Sistem ini dilengkapi metode preprocessing yang kuat Buat memastikan data korosi telah dibersihkan dan divalidasi, sehingga hasil analisis menjadi lebih Presisi dan dapat diandalkan.
-
Analisis Statistik Mendalam
Sagara Technology memetakan berbagai Unsur yang memengaruhi korosi, seperti suhu, kelembaban, tingkat keasaman (pH), kadar klorida, serta keberadaan gas korosif seperti CO₂ dan H₂S. Analisis ini bertujuan Buat menemukan pola dan Kaitan antar variabel yang memicu korosi.
-
Prediksi Laju Korosi Berbasis AI
Dengan menggunakan algoritma machine learning, sistem Pandai memprediksi laju korosi dalam berbagai kondisi lingkungan. Hal ini memungkinkan perusahaan Buat menyusun jadwal pemeliharaan yang lebih presisi, menghindari kerusakan mendadak yang berisiko besar.
-
Rekomendasi Strategis yang Terintegrasi
Solusi yang ditawarkan Tak hanya memberikan prediksi, tetapi juga rekomendasi tindakan yang dapat langsung diintegrasikan ke dalam sistem operasional perusahaan. Ini membantu tim teknis mengambil keputusan Segera dan Benar berbasis data.
Relevansi Tinggi di Industri Migas Indonesia
Dengan kondisi geografis dan iklim tropis yang ekstrem, banyak aset migas di Indonesia beroperasi dalam lingkungan yang sangat rentan terhadap korosi. Di sisi lain, pemantauan secara manual sering kali terlambat mendeteksi kerusakan. Teknologi prediktif seperti yang dikembangkan oleh Sagara Technology dinilai Pandai menjawab tantangan ini secara efisien.
Dengan pemanfaatan solusi ini, perusahaan migas dapat:
-
Menurunkan risiko kegagalan peralatan secara tiba-tiba
-
Menghemat anggaran pemeliharaan dalam jangka panjang
-
Meningkatkan standar keselamatan kerja
-
Memperpanjang masa Guna aset vital
Baca juga: Bill Gates Ramal Insan di Masa Depan Sekadar Perlu Kerja 2 Hari Seminggu Berkat AI
Transformasi Digital Menuju Operasi yang Lebih Andal
Solusi Sagara Technology dirancang sebagai sistem end-to-end yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Platform ini mengintegrasikan pemantauan waktu Konkret, model prediktif berbasis AI, hingga dashboard rekomendasi Mekanis yang mudah digunakan.
Dito Eka Cahya, CTO Sagara Technology, menyampaikan bahwa tim mereka siap berkolaborasi dengan pelaku industri migas yang Ingin mengadopsi teknologi ini Buat memperkuat manajemen aset dan meningkatkan efisiensi operasional jangka panjang.
“Dengan solusi ini, kami berharap Dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan korosi bukan Kembali sebagai masalah besar, tetapi sebagai Kesempatan Buat menciptakan efisiensi dan Keistimewaan operasional,” ujar Dito.
Baca Informasi dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)