Sumber: News18
Sandidharma.ac.id – Pemerintah Rusia kembali menjadi sorotan Dunia dengan langkah ambisiusnya di ranah teknologi digital. Kali ini, Moskow dikabarkan tengah menyiapkan aplikasi pesan instan buatan dalam negeri sebagai pengganti WhatsApp dan Telegram. Aplikasi tersebut diberi nama “Vlad’s App”, dan diproyeksikan bakal menggantikan peran dua aplikasi asing yang Ketika ini paling Terkenal di negara tersebut.
Baca juga: Telegram Akhirnya Untung Setelah 11 Tahun, Apa Penyebabnya?
Langkah ini bukan sekadar pergantian platform komunikasi, tapi bagian dari rencana besar Rusia Buat mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing, sekaligus memperkuat infrastruktur digital yang dikontrol penuh oleh negara.
Rencana Pemblokiran WhatsApp dan Telegram
Menurut laporan dari Reuters, parlemen Rusia telah menyetujui pengembangan aplikasi “Vlad’s App”, dan Ketika ini tinggal menunggu persetujuan dari majelis tinggi parlemen. Hal ini disampaikan langsung oleh Sergei Boyarski, Kepala Komite Kebijakan Informasi Duma Rusia, yang juga menyebutkan bahwa aplikasi baru ini akan dirancang sebagai platform perpesanan yang “Kondusif dan multifungsi”.
Dengan kata lain, Rusia menilai WhatsApp dan Telegram sudah Bukan memenuhi standar keamanan nasional. Kedua aplikasi tersebut dianggap sebagai produk asing yang rentan terhadap pengawasan pihak luar, sesuatu yang sudah Lamban menjadi kekhawatiran bagi pemerintah Rusia, terutama sejak meningkatnya tensi geopolitik dengan negara-negara Barat.
Apa Itu “Vlad’s App”?
“Vlad’s App” merupakan aplikasi perpesanan buatan lokal yang dikembangkan oleh lembaga teknologi pemerintah, dan akan Mempunyai fungsi serupa dengan WhatsApp maupun Telegram. Pengguna Bisa saling berkirim pesan, melakukan panggilan Bunyi, dan bahkan kemungkinan besar akan tersedia fitur video call.
Tetapi, fitur paling menarik dari Vlad’s App adalah integrasinya dengan berbagai layanan digital Punya pemerintah Rusia. Menurut Anton Gorelkin, Wakil Kepala Komite Kebijakan Informasi, Kelebihan Istimewa aplikasi ini adalah kemampuannya Buat terhubung secara langsung dengan sistem layanan publik.
Integrasi Layanan Digital Pemerintah
Beberapa layanan yang akan terintegrasi dengan Vlad’s App meliputi akses Berkas Formal, tanda tangan digital Buat kontrak, sistem pembayaran, hingga akses ke layanan pendidikan. Hal ini memungkinkan Kaum Rusia melakukan banyak aktivitas administratif hanya lewat satu aplikasi saja. Mirip seperti gabungan WhatsApp, DocuSign, Google Pay, dan aplikasi pemerintah dalam satu platform.
Tetapi, pemerintah menjanjikan bahwa seluruh layanan ini hanya Bisa diaktifkan dengan persetujuan pengguna. Dengan kata lain, pengguna tetap punya kontrol atas data pribadi mereka, setidaknya dalam tataran kebijakan yang diumumkan secara Formal.
Menteri Pembangunan Digital Rusia, Maksut Shadeyev, mengakui bahwa pengembangan infrastruktur digital terpadu ini menjadi prioritas Istimewa bagi negaranya. Ia juga menambahkan bahwa Rusia Ketika ini tertinggal dari negara-negara lain yang lebih dahulu mengintegrasikan layanan digital dalam satu sistem nasional.
Tetapi, tantangan terbesar bagi pemerintah Rusia adalah membangun kepercayaan publik. Upaya memblokir WhatsApp dan Telegram Jernih menimbulkan kekhawatiran baru mengenai kebebasan komunikasi dan pengawasan negara. Meskipun Vlad’s App diklaim Kondusif, Bukan sedikit Kaum Rusia yang skeptis terhadap kemungkinan pemantauan ketat dari pihak berwenang.
Baca juga: Telegram Perketat Keamanan: CEO Pavel Durov Hapus Konten Ilegal dengan AI
Sebagai bagian dari strategi peralihan, pemerintah Rusia disebut-sebut akan secara bertahap memblokir akses ke WhatsApp dan Telegram. Dengan begitu, Kaum akan “didorong” Buat beralih ke Vlad’s App. Strategi ini memang cukup kontroversial, Tetapi sesuai dengan gaya kebijakan teknologi Rusia yang menekankan kemandirian dan kontrol penuh atas ruang digital dalam negeri.
Satu hal yang Niscaya: Vlad’s App hanya akan tersedia di Kawasan Rusia. Pengguna dari luar negeri Bukan akan Bisa mengakses layanan ini, memperkuat Imej aplikasi sebagai alat komunikasi domestik yang Tertentu, dan bukan Buat keperluan Dunia.
Langkah Rusia membangun Vlad’s App sekaligus memblokir dua raksasa perpesanan Dunia menjadi bagian dari transformasi besar di dunia digital. Di satu sisi, ini menunjukkan tekad Rusia Buat Berdikari secara teknologi. Tetapi di sisi lain, pertanyaan besar soal transparansi, kebebasan komunikasi, dan privasi data Tetap menghantui masa depan aplikasi ini.
Apakah Vlad’s App akan Betul-Betul sukses menggeser Kendali WhatsApp dan Telegram di Rusia? Ataukah Bahkan memicu perlawanan publik yang lebih besar terhadap regulasi digital yang semakin ketat? Waktu yang akan menjawab.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(mo)