Akademi Manajemen Informatika

Istilah desain UI/UX sendiri Ketika ini sudah cukup sering didengar di kalangan para designer. Di dalam pengembangan aplikasi berbasis desktop, website maupun mobile Ketika ini sudah barang tentu sangat membutuhkan yang namanya UI/UX.

Sebelum mendalami lebih jauh apa itu UI/UX, kita harus Paham terlebih dahulu konsep dan tujuan dari UI/UX tersebut. UI merupakan singkatan dari User Interface dan UX merupakan singkatan dari User Experience. Dari sini saja, anda mulai paham maksud dari singkatan tersebut.

Kepada lebih detailnya akan dijelaskan mengenai pengertian serta pengenalan mengenai posisi UI/UX Designer dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan pentingnya penggunaan desain UI/UX dalam pengembangan aplikasi mobile. Penggunaan perangkat mobile sendiri Ketika ini lebih sering digunakan daripada website.

Banyak sekali website yang sekarang dikembangkan ke dalam mobile Kepada mengikuti perkembangan di era digital. Setiap developer sudah Niscaya mempelajari mengenai pengembangan software Bagus dari segi tampilan website maupun mobile. Kepada sekarang, lebih dikenal dengan fitur responsive -nya.

Apa itu UI UX Design

Proses pembuatan desain ui/ux dengan menggunakan figma
UI/UX © Unsplash

UI atau User Interface adalah proses dimana menampilkan sebuah hasil dalam bentuk tampilan yang dapat dilihat oleh pengguna (user). Lebih tepatnya adalah bagian visual dari website, software, maupun hardware Kepada user dapat berinteraksi. Tujuan dari User Interface sendiri adalah Kepada meningkatkan fungsionalitas serta user experience dari pengguna. 

Terdapat beberapa komponen UI yang sering digunakan seperti tombol, ikon tipografi, tema, animasi yang ditampilkan, juga visual interaktif lainnya. Seluruh komponen UI tersebut didesain dengan mengutamakan estetika dan kemudahan pengguna.

UX atau User Experience adalah proses dimana pengguna dapat berinteraksi dengan interface secara Bagus dan nyaman. Yang terpenting disini, tujuan dari UX adalah Kepada meningkatkan kepuasan pengguna Ketika mengakses sebuah tampilan, Bagus dari sisi website, mobile, maupun desktop. UX sendiri menjadi sebuah penghubung antara pengguna dengan produk.

Terdapat beberapa komponen yang sering digunakan dalam UX antara lain fitur produk, navigasi penggunaan produk, struktur desain, aspek visual desain, dan Seluruh aspek interaksi dengan user. 

Perbedaan UI vs UX Designer

UI (User Interface) dan UX (User Experience) adalah dua konsep yang berkaitan erat dalam desain pengalaman pengguna. Tetapi, keduanya Mempunyai perbedaan dalam hal Pusat perhatian dan tanggung jawab Esensial. Berikut ini adalah perbedaan UI dan UX, diantaranya:

1. User Interface (UI)

  • UI berkaitan dengan tampilan visual dan interaksi antara pengguna dan sistem.
  • Pusat perhatian Esensial UI adalah pada desain elemen-elemen yang terlihat oleh pengguna, seperti tata letak, Rona, ikon, tombol, dan elemen grafis lainnya.
  • Tujuan UI adalah menciptakan antarmuka yang menarik secara visual, konsisten, dan mudah digunakan.
  • Desainer UI bertanggung jawab Kepada Membangun antarmuka yang estetis dan menarik, mempertimbangkan prinsip desain visual dan penggunaan elemen-elemen grafis yang efektif.

2. User Experience (UX)

  • UX berkaitan dengan pengalaman pengguna Ketika menggunakan produk atau layanan.
  • Pusat perhatian Esensial UX adalah memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pengguna Kepada menciptakan pengalaman yang memuaskan dan efektif.
  • Tujuan UX adalah menciptakan pengalaman yang mudah bagi user Ketika menggunakan produk tanpa hambatan apapun.
  • Desainer UX bertanggung jawab Kepada melakukan riset pengguna, menganalisis kebutuhan pengguna, merancang alur kerja, mengatur tata letak, dan memastikan bahwa keseluruhan pengalaman pengguna berjalan dengan Bagus.

UI yang Bagus akan mempertimbangkan prinsip-prinsip UX Kepada menciptakan pengalaman yang Bagus bagi pengguna. UX yang Bagus juga membutuhkan elemen-elemen visual yang menarik dan mudah digunakan Kepada mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, kerjasama yang kuat antara desainer UI dan desainer UX Krusial Kepada menciptakan produk yang optimal dalam hal desain dan pengalaman pengguna.

Tugas UI UX Designer

Setelah anda telah paham maksud dan tujuan dari UI/UX, sekarang yang anda perlu ketahui adalah pekerjaan dari seorang UI/UX Designer. Setiap perusahaan maupun startup tentunya berlomba – lomba Kepada meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, Bagus dari segi fungsionalitas maupun dari kualitas tampilannya. 

Oleh karena itu, perlu adanya seseorang yang Ahli Bagus dari segi pengembang, maupun dari sisi desain sendiri. Nah, dalam dunia IT orang yang Ahli dalam bidang UI/UX disebut dengan UI/UX designer. 

Tugas dari posisi tersebut tentunya Enggak hanya sekedar Ahli dalam Membangun sebuah desain maupun tampilan kasar dari aplikasi. Akan tetapi, UI/UX Designer juga harus memperhatikan mengenai fungsionalitas dan tampilan dari desain awal yang akan dibuat Kepada perangkat lunak.

Apa Saja Skill yang Dibutuhkan UI/UX Designer

UI dan UX designer Mempunyai beberapa skill yang sama, Tetapi setiap peran juga memerlukan keterampilan Spesifik. Berikut adalah beberapa skill yang dibutuhkan Kepada menjadi UI/UX designer:

READ  Pengertian, Fungsi dan 4 Jenisnya

1. Keterampilan Desain Visual dan Estetika

  • Pemahaman teori desain: Memahami prinsip-prinsip desain seperti keseimbangan, hierarki, kontras, dan emphasis Kepada menciptakan desain yang menarik dan mudah digunakan.
  • Kemampuan menggunakan alat desain: Menguasai software desain seperti Adobe XD, Sketch, Figma, dan Photoshop Kepada Membangun mockup, wireframe, dan prototype.
  • Pemahaman tipografi dan pemilihan Rona: Memilih font dan Rona yang Pas Kepada menyampaikan pesan dan menciptakan estetika yang sesuai dengan brand.
  • Keterampilan visualisasi data: Mengubah data menjadi visual yang mudah dipahami dan digunakan.

2. Pemahaman Pengalaman Pengguna (UX)

  • Riset pengguna: Melakukan riset Kepada memahami kebutuhan, perilaku, dan motivasi pengguna.
  • Arsitektur informasi: Menstrukturkan konten dan informasi agar mudah ditemukan dan digunakan.
  • Desain interaksi: Merancang interaksi antara pengguna dan produk digital yang intuitif dan efisien.
  • Usability testing: Melakukan pengujian dengan pengguna Kepada mengidentifikasi dan memperbaiki masalah usability.

3. Kemampuan Prototyping dan Desain Interaktif

  • Membangun prototype: Membangun prototype interaktif Kepada menguji ide desain dan mendapatkan feedback dari pengguna.
  • Animasi dan transisi: Menggunakan animasi dan transisi Kepada Membangun desain yang lebih menarik dan interaktif.
  • Micro-interactions: Merancang micro-interactions yang memberikan feedback dan panduan kepada pengguna.

4. Pentingnya Psikologi Desain

  • Memahami prinsip-prinsip psikologi Mahluk: Memahami bagaimana Mahluk berpikir, berperilaku, dan Membangun keputusan Kepada merancang produk yang lebih user-friendly.
  • Desain Kepada emosi: Membangun desain yang memicu emosi positif dan meningkatkan engagement pengguna.
  • Desain persuasif: Mempengaruhi pengguna Kepada melakukan tindakan yang diinginkan.

5. Skill Komunikasi dan Kolaborasi

  • Komunikasi yang efektif: Pandai mengkomunikasikan ide desain kepada stakeholders, developer, dan klien.
  • Keterampilan interpersonal: Bekerja sama dengan tim lain Kepada mencapai tujuan Serempak.
  • Memberikan dan menerima feedback: Memberikan dan menerima feedback secara konstruktif Kepada meningkatkan kualitas desain.

6. Skill Tambahan

  • Pemahaman tentang prinsip-prinsip accessibility: Merancang produk yang dapat diakses oleh Seluruh orang, termasuk pengguna dengan disabilitas.
  • Pengetahuan tentang coding: Memahami dasar-dasar coding dapat membantu dalam berkolaborasi dengan developer.
  • Tetap up-to-date dengan tren desain: Lalu mengikuti tren desain terbaru dan mempelajari teknik-teknik baru.

Komponen dalam UI/UX

Keberadaan dari user interface maupun user experience tentu saja Enggak dapat dipisahkan. Masing – masing Mempunyai keterkaitan yang erat dalam memberikan pengalaman kepada pengguna dalam mengakses aplikasi. Terdapat beberapa komponen dalam UI/UX yang berperan dalam mengarahkan perilaku dari user dalam menggunakan aplikasi tersebut.

1. Informasi Arsitektur

Informasi arsitektur adalah struktur dari segala bentuk informasi yang ditampilkan kepada pengguna. Sebelum membahas rancangan aplikasi, kita harus Paham terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh user. Berikut ini, kami akan menjelaskan metode apa saja yang dibutuhkan dalam mengorganisir informasi arsitektur.

a. Hierarki

Metode pengorganisasian informasi secara hierarki ini menggunakan konsep teori psikologi. Dalam hal ini, sangat diperhatikan dalam fungsionalitas dan penyusunan setiap elemen dari sebuah aplikasi yang akan dibuat. Contohnya, pembuatan navigasi yang dibuat di paling atas dan berfungsi sebagai penunjuk.

b. Sekuensial

Metode sekuensial ini lebih menekankan pada proses break-down setiap informasi menjadi beberapa tahapan yang nantinya akan digunakan oleh user. Fungsi dari metode ini, agar pengguna dapat mengingat lebih Bagus informasi yang diberikan. Contohnya, menu pada e – commerce yang Mempunyai produk informasi.

c. Matriks

Metode matriks ini banyak melimpahkan tanggung jawab kepada sisi pengguna. Tanggung jawab disini, dalam mengorganisir informasi. Sebagai Teladan, sorting merupakan fitur yang menggunakan metode matriks.

2. Interaksi Desain

Aplikasi dibuat Enggak hanya Kepada dipandang dan dinikmati saja tampilannya. Tetapi, interaksi dari aplikasi tersebut juga sangat berperan Krusial. Interaksi juga didukung dengan desain yang Bagus pula.

Interaksi pada desain dapat berupa Langkah mengklik, menggeser, menekan fitur maupun tombol dalam aplikasi. Interaksi desain sangatlah Krusial Kepada mengetahui kebiasaan (behavior) dari pengguna.

3. Fungsionalitas

Fungsionalitas (usability) merupakan komponen Krusial dalam desain UI/UX. Ukuran dari fungsionalitas ini dinilai dari seberapa mudah penggunaan dari aplikasi tersebut. Selain itu, ketepatan dan fitur yang mendukung bagi pengguna merupakan hal yang Krusial bagi tampilan website maupun mobile.

4. Prototype

Setelah menyusun ketiga komponen di atas, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah Membangun sebuah prototype kasar berupa Wireframe. Output dari prototype tersebut akan dijadikan layout. Yang mana, nantinya akan diserahkan kepada tim pengembang Kepada proses pembuatan software.

5. Desain Visual

Setelah hasil wireframe telah dibuat, barulah bagi seorang visual designer Kepada Membangun tampilan visual dari rancangan tersebut. Dengan penambahan dan perubahan pada Rona, style, font, dll. Fungsinya supaya memberikan gambaran yang lebih Terang mengenai desain awal dari aplikasi yang akan dibuat.

Tools yang digunakan dalam pembuatan desain visual ini adalah Adobe XD, Figma, dll. Anda Dapat menggunakan salah satu tools tersebut sesuai dengan kebutuhan anda.

READ  Pengertian, Fungsi, Tipe, Metode Kerja, & Manfaat

Dengan menggunakan Figma, anda dapat mengerjakan proyek secara online tanpa perlu menginstall terlebih dahulu software seperti pada Adobe XD.

Peran dan Tanggung Jawab UI/UX Designer

Berikut artikel ini rangkum 12 peran dan tanggung jawab seorang UI/UX designer yang harus Anda kuasai apabila memilih jenjang karir ini.

  • Mengumpulkan informasi dari klien, termasuk anggaran, jenis bisnis, tujuan yang Ingin dicapai, Sasaran pengguna, dan pesaing yang Terdapat.
  • Melakukan riset, survei, analisis, pengujian pengguna, dan berbagai metode lain Kepada mendapatkan informasi terkait perilaku dan preferensi pengguna.
  • Menganalisis profil pengguna aplikasi atau situs.
  • Membangun visualisasi alur pengguna (user flow) menjadi desain produk yang fungsional dan menarik.
  • Merancang tata letak halaman pada aplikasi atau situs.
  • Mengatur interaksi setiap elemen di halaman agar mudah digunakan oleh pengguna (ramah pengguna).
  • Menampilkan antarmuka yang konsisten dalam penggunaan Rona, tipografi, gambar, animasi, dan elemen visual lainnya.
  • Mengembangkan aplikasi atau situs dengan menggunakan wireframe dan prototipe.
  • Melakukan Pengulangan pada desain aplikasi atau situs berdasarkan umpan balik dari klien.
  • Menambahkan Rona, tipografi, gambar, dan elemen visual lainnya Kepada menghasilkan desain akhir (high fidelity) yang siap dikembangkan menjadi aplikasi atau situs.
  • Melakukan penelitian terkait Cita-cita pengguna terhadap aplikasi atau situs.
  • Mengoptimalkan pengalaman pengguna pada desain antarmuka produk digital.

Mengapa Desain UI/UX Krusial dalam aplikasi mobile

Penggunaan mobile app Ketika ini Lalu mengalami peningkatan. Sehingga perlu adanya penyesuaian dari tim developer Kepada selalu Membangun perubahan dari sisi tampilan agar lebih responsif serta mendukung tampilan dalam mobile. Selain itu, desain U/ UX sangat berpengaruh dalam proses pengembangan aplikasi.

Terdapat beberapa aspek Krusial mengapa desain UI/UX mempunyai pengaruh yang besar bagi pengguna aplikasi. Aspek pertama adalah dari segi penggunaan (usability). Ketika pengguna mulai memakai dan berinteraksi dengan salah satu aplikasi mobile, hal yang pertama dilakukan tentu saja memilih aplikasi sesuai dengan kebutuhan yang user inginkan. 

Kemudian, user dapat masuk ke aplikasi tersebut dan mulai Kepada mencoba setiap fitur yang Terdapat. Sebagian besar pengguna, lebih memilih aplikasi dengan performa dan penggunaan yang mudah dan Enggak membingungkan. Kemudian, aspek kedua adalah dari segi tampilan visual. 

Tampilan atau interface sangatlah Krusial Kepada Meningkatkan minat dalam mengakses aplikasi tersebut. Dengan menggunakan desain UI/UX, maka anda dapat mengatur dan memodifikasi tampilan dan setiap elemen agar lebih menarik dan meningkatkan minat pengguna Kepada mengakses aplikasi.  Oleh karena itu peran dari user experience sangatlah Krusial Kepada menunjang visual yang sudah bagus dan Pas sasaran. 

Aspek yang ketiga adalah konsistensi pada desainnya. Desain merupakan Elemen Esensial dalam memikat pengguna. Konsistensi disini mencakup dalam pembuatan desain layout, penggunaan font, Rona, serta user experience yang disesuaikan dengan behavior dari pengguna.

Tools yang Digunakan oleh UI/UX Designer

1. Figma

Figma merupakan aplikasi desain berbasis cloud yang Ketika ini Terkenal di kalangan desainer UI/UX karena mudah digunakan dan Enggak memerlukan pengalaman Spesifik.

Salah satu kelebihan Esensial figma adalah kemampuannya Kepada memungkinkan kolaborasi secara real-time, yang efektif Kepada development team, designer, dan stakeholder. 

Figma Mempunyai Keistimewaan seperti fitur auto-layout, layout grid, dan prototyping yang dapat Membangun proses desain lebih Segera dan efisien.

Selain dapat digunakan di Seluruh platform, Figma juga dapat digunakan di browser web seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Safari. Tetapi, Figma Mempunyai kekurangan seperti Enggak dapat digunakan tanpa koneksi internet.

2. Adobe XD

Adobe XD adalah tools desain UI yang dikembangkan oleh perusahaan Adobe yang memungkinkan pengguna merancang UI Kepada aplikasi mobile dan website. Karena banyaknya fitur menarik dan kemudahan penggunaannya, Adobe XD digunakan oleh Nyaris Seluruh desainer UI/UX, mulai dari pemula hingga profesional. 

Antara fitur adobe XD yang menarik adalah repeat grid, layout content-aware, dan component. Fitur responsif ukuran juga memudahkan desainer UI/UX Kepada mengubah komponen Kepada berbagai ukuran layar. Selain itu, Adobe XD Mempunyai fitur pengaktifan Bunyi dan animasi Mekanis.

3. Sketch

Tools satu ini juga banyak digunakan oleh UI/UX designer. Sketch dapat digunakan Kepada Membangun tampilan berkualitas tinggi, Membangun icon, ilustrasi, user flow, dan Membangun prototype.

Selain itu, Sketch Mempunyai banyak plugin yang dapat Anda gunakan sesuai kebutuhan. Fitur yang dapat dimanfaatkan di sketch seperti fitur create grid, smart guides, dan symbols.

4. Whimsical

Whimsical adalah tools yang memungkinkan designer dengan mudah Membangun diagram, flowchart, mind map, dan desain lainnya. Whimsical menggabungkan whiteboard dan Berkas Kepada berkolaborasi. Whimsical Mempunyai fitur yang memungkinkan Anda Membangun wireframe dan flowchart. 

READ  Pengertian, Misalnya, Kelebihan, dan Kekurangan

Seperti Figma, whimsical memungkinkan pengguna berkolaborasi secara realtime di Seluruh fiturnya sehingga memudahkan designer Kepada berkomunikasi secara visual dengan Segera dan efisien.

Membangun wireframe adalah salah satu fitur UI/UX designer yang paling mudah digunakan di Whimsical karena telah disediakan banyak komponen yang mendukungnya.

5. Miro

Miro adalah sebuah whiteboard virtual yang dapat Anda gunakan Kepada berbagi ide dengan tim Anda. Miro Mempunyai fitur yang mirip dengan whimsical dan memungkinkan designer bekerjasama dalam proyek secara real-time.

Miro dapat digunakan Kepada menyelesaikan berbagai task, seperti Membangun journey customer, user story map, dan bahkan wireframe.

Anda juga dapat meng-export whiteboard yang sudah dibuat dalam bentuk PDF dan foto. Miro juga berintegrasi dengan Sketch, Adobe XD, Figma, dan Notion yang memudahkan desainer Kepada menyelesaikan pekerjaannya.

Selain tools yang dijelaskan diatas, Lagi banyak tools lain yang digunakan oleh UI/UX designer dan tentunya dengan pemilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Tools yang digunakan oleh desainer UI biasanya mendukung pembuatan desain interface yang detail dan menambahkan icon interaksi Istimewa, transisi yang mudah, aset UI dan kits, serta fitur lainnya. 

UX Designer biasanya membutuhkan tools yang mendukung pembuatan prototype dan mengumpulkan feedback pengguna.

Fitur yang memudahkan termasuk fitur kolaborasi, editing real-time, dan test design yang mudah. Seorang desainer harus dapat mempertimbangkan fitur yang dibutuhkan, kemudahan penggunaan, dan anggaran Ketika memilih tools.

Jenjang Karir Seorang UI/UX Designer

Sebagai seorang UI/UX Designer, Quipperian dapat memulai karier di berbagai jenis perusahaan seperti start-up, perusahaan teknologi, atau perusahaan lainnya.

Seiring waktu dan bertambahnya pengalaman, jenjang karier yang lebih tinggi dapat dicapai, begitu pula dengan peningkatan pendapatan.

UI/UX Designer

Pada tahap awal, Anda akan memulai sebagai UI/UX Designer yang bertugas merancang antarmuka (UI) dan pengalaman pengguna (UX) pada aplikasi atau situs web. Di posisi ini, Anda akan belajar memahami kebutuhan pengguna, mendesain tampilan yang menarik, dan memastikan pengalaman pengguna berjalan Lancar.

Senior UI/UX Designer

Setelah Mempunyai pengalaman yang cukup, Anda Dapat naik ke posisi Senior UI/UX Designer. Di sini, tanggung jawab Anda akan lebih besar. Selain mendesain, Anda juga akan membimbing tim junior, memimpin proyek desain yang lebih kompleks, dan Membangun keputusan strategis dalam proses desain yang lebih mendalam.

Head of UI/UX Designer

Dengan pengalaman bertahun-tahun, Anda Dapat mencapai posisi Head of UI/UX Designer. Pada jenjang ini, Anda akan memimpin tim desain secara keseluruhan. Tanggung jawab utamanya meliputi mengembangkan strategi desain perusahaan, memastikan kualitas desain dari seluruh proyek, serta berkolaborasi dengan tim manajemen dan tim lain Kepada menyelaraskan tujuan bisnis dan desain.

    Jenjang karier ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman yang Anda kumpulkan, semakin besar tanggung jawab dan pengaruh yang Anda miliki dalam dunia desain UI/UX.

    Gaji Seorang UI/UX Designer

    Gaji seorang UI/UX Designer di Indonesia Dapat sangat bervariasi tergantung pada beberapa Elemen Merukapan:

    • Pengalaman Kerja: Umumnya, gaji UI/UX Designer akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja. Seorang fresh graduate mungkin akan menerima gaji yang berbeda jauh dibanding seorang UI/UX Designer dengan pengalaman beberapa tahun.
    • Letak Kerja: Gaji UI/UX Designer di kota-kota besar seperti Jakarta biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan gaji di daerah.
    • Perusahaan: BUMN atau perusahaan multinasional biasanya menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan startup atau perusahaan kecil.
    • Jenis Industri: Industri tertentu, seperti teknologi finansial (fintech) atau e-commerce, mungkin menawarkan gaji yang lebih tinggi Kepada UI/UX Designer.
    • Keahlian dan Portofolio: UI/UX Designer dengan keahlian Spesifik yang jarang dimiliki atau portofolio yang mengesankan berpotensi mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

    Berdasarkan sumber-sumber yang tersedia pada Mei 2024, kisaran gaji UI/UX Designer di Indonesia adalah sebagai berikut:

    • Junior UI/UX Designer (fresh graduate): Rp 4.43 juta – Rp 7.7 juta per bulan
    • Mid-level UI/UX Designer (beberapa tahun pengalaman): Rp 8.36 juta – Rp 12.7 juta per bulan
    • Senior UI/UX Designer (pengalaman luas): Rp 15.4 juta – Rp 20 juta per bulan (atau bahkan lebih)

    Hasil

    Demikian penjelasan terkait UI/UX Designer beserta prospek kerjanya. UI/UX Designer sangat berperan dalam pembuatan sebuah website dan pengoptimalan desain website supaya lebih efektif dan menyasar kepada pelanggan maupun calon pelanggan dalam bisnis digital.

    Oleh karna itu, Sandi Dharma membuka Kesempatan Kepada Anda yang Ingin mengasah skill dan menambah pengalaman di bidang UI/UX.

    Apabila Anda berminat Kepada tumbuh Serempak, hubungi kami Kepada informasi lebih lanjut.