Daftar Isi:
Sebelumnya kita Menyaksikan database terpopuler Demi developer. Kali ini kita akan Konsentrasi ke database noSQL yang paling Terkenal di tahun 2023.
Tabel Top noSQL Database
Berikut daftar database nosql terpopuler (sesuai urutan) dengan presentasi surveynya
Database Name | Type |
---|---|
MongoDB | Document Store |
Redis | Key-Value Store |
Elasticsearch | Search Engine |
DynamoDB | Document/Key-Value Store |
Firebase Realtime Database | Real-time Document Store |
Cloud Firestore | Document Store |
Cassandra | Columnar Store |
Cosmos DB | Multi-model (Document, Key-Value, Graph, Columnar) |
CouchDB | Document Store |
Couchbase | Document/Key-Value Store |
RavenDB | Document Store |
Neo4J | Graph Database |
Solr | Search Engine |
10 NoSQL Database Teratas di Tahun 2023
Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing database NoSQL
MongoDB
MongoDB adalah basis data berorientasi Berkas yang menyimpan data dalam format BSON, mirip dengan JSON. Cocok Demi aplikasi yang membutuhkan fleksibilitas dalam skema dan dapat menangani volume data yang besar dengan distribusi horizontal.
Redis
Redis adalah basis data key-value in-memory yang sangat Segera. Sering digunakan sebagai cache atau Demi penyimpanan session dalam aplikasi web karena kemampuannya menyimpan dan mengambil data dengan kecepatan tinggi.
Elasticsearch
Elasticsearch adalah mesin pencarian berbasis Lucene yang dirancang Demi pencarian teks penuh dengan kinerja tinggi. Sering digunakan dalam analisis log dan aplikasi pencarian teks penuh.
DynamoDB
DynamoDB adalah basis data NoSQL yang disediakan oleh Amazon Web Services (AWS). Menawarkan penyimpanan key-value dan Berkas, DynamoDB dirancang Demi konsistensi dan durabilitas dengan performa pada skala besar.
Firebase Realtime Database
Firebase Realtime Database adalah basis data berorientasi Berkas yang memungkinkan penyimpanan dan sinkronisasi data dalam waktu Konkret antara pengguna.
Cloud Firestore
Cloud Firestore adalah evolusi dari Firebase Realtime Database dengan model data yang lebih kuat. Cocok Demi aplikasi skala besar yang membutuhkan sinkronisasi real-time.
Cassandra
Cassandra adalah basis data NoSQL berbasis kolom yang dirancang Demi ketersediaan tinggi dan kemampuan distribusi yang luas. Sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan performa tinggi dan skalabilitas horizontal.
Cosmos DB
Cosmos DB adalah layanan basis data terdistribusi dari Microsoft Azure yang mendukung beberapa model data termasuk Berkas, key-value, grafik, dan kolom. Menawarkan konsistensi Mendunia dan latensi rendah.
CouchDB
CouchDB adalah basis data berorientasi Berkas yang menggunakan format JSON Demi menyimpan data. Mempunyai fitur replikasi dan sinkronisasi yang kuat, cocok Demi aplikasi offline dan online.
Couchbase
Couchbase adalah basis data NoSQL yang menawarkan penyimpanan Berkas dan key-value. Diketahui Mempunyai performa tinggi dan fitur-fitur lanjutan seperti pencarian teks penuh, analitik, dan cache in-memory.
RavenDB
RavenDB adalah basis data berorientasi Berkas yang dirancang Demi .NET platform. Menawarkan fitur-fitur seperti ACID transaksi dan replikasi Mekanis.
Neo4J
Neo4J adalah basis data grafik terkemuka yang dirancang Demi menyimpan data yang sangat terhubung, seperti jejaring sosial, rekomendasi, dan lainnya.
Solr
Solr adalah mesin pencarian teks penuh berbasis Lucene yang sering digunakan dalam aplikasi web Demi pencarian dan analisis data.
Masing-masing database di atas Mempunyai kekuatan dan kelemahan mereka sendiri, jadi pilihan terbaik akan bergantung pada kebutuhan spesifik proyek atau organisasi Anda. Meski begitu, dengan database yang Pas, Anda dapat memastikan bahwa aplikasi dan layanan Anda dapat mengolah dan mengelola data dengan efisien dan efektif.
Apa itu NoSQL database?
Dalam dunia teknologi informasi, penyimpanan dan pengelolaan data adalah hal yang esensial. Salah satu pendekatan yang telah mendapatkan popularitas dalam Dasa warsa terakhir adalah NoSQL database. Tetapi, apa sebenarnya NoSQL database itu?
Definisi NoSQL
NoSQL, yang berarti “Not Only SQL”, adalah kelas dari sistem basis data yang menyediakan mekanisme Demi penyimpanan dan pengambilan data yang berbeda dari model relasional tradisional. Istilah ini awalnya berarti “non-SQL” atau “non-relational”, tetapi seiring waktu, banyak basis data NoSQL yang juga mendukung SQL-like query.
Mengapa NoSQL?
Seiring dengan pertumbuhan data digital, kebutuhan akan solusi penyimpanan yang Elastis, skalabel, dan berkinerja tinggi meningkat. NoSQL muncul sebagai solusi Demi beberapa tantangan yang Enggak mudah diatasi oleh database relasional tradisional, seperti:
- Skalabilitas Horisontal: Kemampuan Demi menambahkan lebih banyak mesin ke cluster Demi meningkatkan kapasitas dan kinerja.
- Fleksibilitas Skema: Kemampuan Demi menyimpan data dengan struktur yang berbeda tanpa perlu mendefinisikan skema terlebih dahulu.
- Performa Tinggi: Banyak database NoSQL dirancang Demi kecepatan dan latensi rendah.
Jenis-jenis NoSQL Database
Terdapat beberapa jenis Esensial dari database NoSQL, antara lain:
- Document Store (seperti MongoDB dan CouchDB): Menyimpan data dalam bentuk Berkas, biasanya dalam format JSON.
- Key-Value Store (seperti Redis dan DynamoDB): Data disimpan sebagai Kekasih kunci-nilai.
- Columnar Store (seperti Cassandra): Data disusun berdasarkan kolom daripada baris.
- Graph Database (seperti Neo4J): Dirancang Demi data yang saling terkait, ideal Demi menjelajahi Interaksi antar data.
- Search Engine (seperti Elasticsearch dan Solr): Optimal Demi pencarian teks penuh.
Bilaman Menggunakan NoSQL?
Enggak Terdapat jawaban Niscaya mengenai Bilaman harus menggunakan NoSQL, tetapi beberapa skenario Standar meliputi:
- Pengembangan aplikasi dengan skema yang sering berubah
- Aplikasi yang memerlukan respons Segera dan latensi rendah
- Sistem yang memerlukan skalabilitas horisontal
- Penyimpanan data dengan struktur yang kompleks atau Berbagai Macam-macam
Baca juga apa itu database nosql?
5 perbedaan antara database NoSQL dan SQL
Berikut adalah lima perbedaan Esensial antara database SQL (Structured Query Language) dan NoSQL (Not Only SQL):
Tentu! Berikut adalah lima perbedaan mendasar antara database NoSQL dan SQL:
1. Model Data
- SQL: Biasanya menggunakan model relasional, di mana data disusun dalam tabel dengan kolom dan baris. Tabel-tabel ini saling terkait melalui kunci asing (foreign keys).
- NoSQL: Menggunakan berbagai model data, termasuk berorientasi Berkas, key-value, kolom, grafik, dan lainnya. Struktur datanya lebih Elastis dan Enggak selalu mengikuti skema tetap.
2. Skema dan Fleksibilitas
- SQL: Mempunyai skema yang ketat. Sebelum data dapat disimpan, skema tabel (seperti kolom dan tipe data) harus didefinisikan terlebih dahulu.
- NoSQL: Biasanya lebih Elastis dalam hal skema. Sebagai Teladan, dalam database berorientasi Berkas, Berkas individu dalam koleksi yang sama Pandai Mempunyai struktur yang berbeda.
3. Bahasa Query
- SQL: Menggunakan bahasa query terstruktur (Structured Query Language atau SQL) Demi mendefinisikan dan memanipulasi data. Teladan perintah termasuk SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE.
- NoSQL: Metode query bervariasi antara jenis database. Beberapa mungkin menggunakan varian SQL (seperti N1QL oleh Couchbase), sedangkan yang lain mungkin menggunakan API atau bahasa query Tertentu.
4. Skalabilitas
- SQL: Secara tradisional, database SQL dioptimalkan Demi skalabilitas vertikal, yang berarti menambahkan sumber daya ke server tunggal (misalnya, lebih banyak memori atau CPU yang lebih Segera).
- NoSQL: Dirancang Demi skalabilitas horisontal. Hal ini memungkinkan sistem Demi menangani beban kerja yang meningkat dengan menambahkan lebih banyak server ke kluster.
5. Transaksi
- SQL: Biasanya mendukung transaksi ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability), memastikan keandalan dalam pemrosesan data.
- NoSQL: Sementara beberapa database NoSQL mendukung transaksi, banyak yang mengutamakan ketersediaan atau partisi toleran dan mungkin mengikuti model konsistensi yang eventual atau lebih lembut.
Keduanya Mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan antara menggunakan SQL atau NoSQL Sebaiknya didasarkan pada kebutuhan spesifik dari aplikasi atau sistem yang sedang dikembangkan.